04 - Betting

128 16 0
                                    

Tatapan mata Louisa yang sayu dan luka-luka yang dilihatnya membuat Arsan tidak fokus dalam perjalanannya pulang. Laki-laki yang tidak pernah peduli dengan urusan orang lain itu untuk pertama kalinya terlihat sangat peduli dengan Louisa. Pikirannya sekarang dipenuhi oleh perempuan itu.

"...Its strange, Louisa Thalita..."


===============

Setelah menangis semalaman, Louisa becermin dengan lesu. Kantong matanya membengkak dan membuatnya sama sekali tidak semangat untuk pergi ke kampus hari itu. Tapi, kata-kata Arsan malam itu membuatnya mau tak mau harus pergi ke kampus.

'Louisa... Louisa Thalita angkatan XX kan? Besok temui gue jam 1 siang di perpustakaan.'

"Duh.. gimana cara nolaknya ya? Apa kak Arsan mau marahin gue perihal surat ituuu?"

Louisa mengacak rambutnya frustasi, memang kemarin dia sudah sangat lancang pada Arsan. Hanya saja laki-laki itu yang duluan memancing dirinya untuk meledak seperti. Apa salahnya jika orang membuat surat cinta untuknya? Apakah itu sebuah dosa yang besar baginya? Arsan juga bukan Tuhan yang bisa seenaknya berkata seperti itu. Lagian, tugasnya hanya mengantarkan surat milik temannya dan memastikan bahwa Arsan membaca surat tersebut.

"Iihh yaudah deh, datanga aja dulu."

Setelah lama berpikir, Louisa memutuskan untuk bersiap dan segera berangkat ke kampus mengingat bahwa dia ada kelas sebentar lagi. Dia memilih menggunakan onepice coklat dengan sebuah tas kelinci sebagai pelengkapnya, setelan itu membuat kesan Louisa lebih imut dari biasanya.

Dandanannya yang terkesan lucu dan menggemaskan membuat semua mata menatapnya, contohnya saja banyak sekali laki-laki dan perempuan yang melewatinya memandanginya dengan kagum

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




Dandanannya yang terkesan lucu dan menggemaskan membuat semua mata menatapnya, contohnya saja banyak sekali laki-laki dan perempuan yang melewatinya memandanginya dengan kagum.

Sejujurnya, Louisa tidak hanya terkenal karena keluguan dan gayanya yang eksentrik tetapi juga kecantikan dan keimutannya. Bisa dibilang dirinya adalah orang populer nomor dua setelah Agatha karena kecantikannya itu. Kepribadiannya yang lucu itu membuat orang senang berteman dengan Louisa, tapi sayangnya setiap Katya menganggunya tidak ada yang berani membantu dirinya.

".. Hm.. buku apa yang bagus dibaca sambil nunggu kak Arsan ya?"

'The Tale of Devil's Love', mata Louisa tertuju pada satu novel yang berada di rak paling atas lemari buku itu. Dirinya berusaha dengan sekuat tenaga untuk mengambil novel tersebut tapi naas tingginya tidak bisa membawa dirinya untuk mendapatkan buku itu. Seperti kebanyakan drama-drama sebuah tangan membantu Louisa mengambil buku tersebut.

"Mau baca ini?"

Louisa mendongak dan mendapati seorang laki-laki tengah tersenyum manis padanya. "Ah.. hai Kak Hans!" Sapa Louisa dengan semangat saat melihat laki-laki itu. Dengan cepat Hans menaruh jari telunjuknya di bibirnya sendiri, memberikan tanda pada Louisa untuk menurunkan nada suaranya.

AKARSANA [ RUMAH SVT AU SPINOFF]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang