19

4K 675 27
                                    

pertemuan dan pengakuan mengejutkan itu berakhir di apartemen yuta, pria itu memaksa mark agar berkunjung ke apartemennya dengan alasan ia sangat rindu dengan adik manisnya itu.

"jadi, kau sudah mengenal lama jaemin dan jaemin yang membantumu selama ini?" tanya mark heboh setelah yuta menjelaskan semuanya. yuta mengangguk, posisi kepalanya yang sedang berbaring di paha mark membuat yuta dapat melihat ekspresi lucu si manis dengan leluasa.

"lalu kau menyewa seseorang agar tinggal di samping rumahku untuk mengintaiku??"

"iya sayang."

"hah..kau gila hyung.."

"ya, aku memang gila, sweet. tapi kau tenang saja, aku sudah tidak menggunakan orang itu lagi jauh sebelum ini, hanya jaemin sumber bantuanku akhir-akhir ini."

mark menatap tak percaya, ia masih tak menyangka dengan semua ini. yuta ternyata sering datang ke kampusnya dan menyamar sebagai mahasiswa untuk memperhatikan mark, yuta juga sudah berada lama di korea, tidak seperti yang diceritakan jaemin dan renjun.

mark terkesiap saat sapuan halus bibir yuta mengenai bibirnya, sang pelaku tersenyum tanpa dosa dan menarik mark agar duduk di pangkuannya.

mark memerah. "hyung! tu-turun.."

yuta tersenyum gemas. "tidak tidak, aku masih merindukanmu. kalau jadinya begini, seharusnya aku katakan saja dari awal."

"ya! kau tega sekali membuat prank seperti itu. kau tau, rasanya aku ingin menangis saat itu adalah kamu," oceh mark dengan bibir bawah yang maju beberapa cm.

"i'm sorry, baby."

mark tidak menjawab, ia menatap lekat setiap inci wajah yuta, menyelami manik dalam milik sang dominan, yah, ia juga merindukan hyung nya yang sudah jauh berbeda dari beberapa tahun silam.

yuta mencapit pipi mark yang gembil, ia semakin dibuat jatuh cinta saat ini, sadar bahwa mark benar-benar tumbuh menjadi pria yang tampan dan manis secara bersamaan.

"mark, can i eat you now?"

bugh

mark hendak turun setelah melayangkan pukulan di bahu yuta, tetapi pria di depannya dengan sigap menahan pinggangnya.

yuta tertawa. "hahaha..maaf, aku hanya bercanda. tapi kau tau, aku sangat gemas sekarang. so, may i kiss your lips?"

mark mengangguk kecil dengan wajah yang memerah, yuta tersenyum lantas mencium bibir mark. saling menempel tanpa nafsu, mereka hanya saling menyalurkan kerinduan yang mendalam selama ini.

yuta melepaskan tautan mereka setelah beberapa menit, menatap wajah mark dari jarak yang sangat dekat.

"hyung..akumph.."

mark terkejut saat yuta menyerangnya lagi yang kini melumat lembut bibirnya. yuta menarik pinggang si manis agar lebih dekat dan memperdalam ciumannya, meluapkan rasa gemasnya pada bibir tipis nan manis milik mark.

mark kewalahan lantas mengalungkan lengannya di leher yuta dan membalas sebisanya. yuta tak bisa dihentikan, lidahnya menerobos masuk mengabsen gigi si manis dan menyentuh langit-langit mulut mark.

"angh.. hyung..sudah..hmp.." mark memukul punggung yuta saat dirasa pasokan oksigennya menipis.

yuta menatap mark yang tersengal dengan wajah memerah dan bibir mengkilap.

"aku akan menikahimu."

uhuk!

"apa maksudmu, hyung?"

"aku akan menikahimu, mark. tidak ada pertanyaan, tidak ada penolakan, ini adalah pernyataan."

mark termenung, bukannya ia tidak mau, tapi bagaimana pendapat orang tuanya nanti? keluarga mark menerapkan sistem perjodohan untuk anak-anaknya, dan bagaimana jika mark memutuskan untuk menikah tanpa perjodohan terlebih lagi menikah dengan saudara sendiri. mark yakin orang tuanya sulit untuk merestui.

yuta mengusap kepala mark. "kamu tenang saja, aku akan bicara baik-baik pada orang tuamu."

"kalau tetap tidak direstui?"

"aku akan membawamu lari bersamaku kalau begitu."

Ya! Mr. Stalker! ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang