Sudah 6 bulan lalu, semenjak kejadian di telpon. Naisa tidak pernah lagi menghubungi mama nya. Tak jarang ia menghindari panggilan dari Mama nya.Seperti biasa, gadis itu menjalankan tugas nya sebagai santri.
"Naisa" panggil Afifah.
Naisa menghentikan aktifitasnya, lalu menoleh.
"Ada yang nyariin kamu tuh. Perempuan masih agak muda. Cie, di jenguk " jelas Afifah seraya nyengir mengoda.
Naisa menatap Afifah heran.
Afifah mengerti arti tatapan itu, lantas ia membawa Naisa ke tempat dimana perempuan itu menunggu.
***
"Tante?" gumam Naisa penuh keheranan.
Perempuan itu berjalan mendekat ke arahnya.
Ditarik nya tubuh Naisa ke dalam dekapan perempuan yang dipanggil Tante itu.
Naisa merasakan kaus nya basah, ia menyadari Tante-nya menangis.
" Mamamu Naisa.. Kakak Tante.."
ucapnya di sela-sela tangis."Mama? Mama kenapa Tan? tanya nya was-was.
"Tadi pagi Mamamu dibawa ke UGD, karena serangan jantung. Dan sekarang kondisinya kritis"
lutut Naisa melemas, tangis nya pecah.
"Naisa Mau ke sana Tante" serunya dengan suara parau.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tempat Untuk Pulang - Cerpen [END]
Short Storytentang Naisa tentang Pesantren tentang Orangtua tentang Keikhlas Rank 5 in #cerpenislam (19-11-20) cover by pinterest, pictart