4| Akhir dari Segalanya

18 3 0
                                    

Baca nya wajib sambil muter lagu diatas yaa____
*klo mau di cepetin di reff nya juga boleh kok..

Saat Dokter selesai memeriksa dan meninggalkan ruangannya. Barulah Naisa mendekati tubuh Mama.

Hati Naisa berdesir sakit mengingat pertemuan terakhir mereka sangatlah tidak baik.

"Ma.." Naisa memangggil
Mama yang masih terbujur kaku, dibantu alat bantu pernapasan di mulut dan hidungnya.

"Mama harus sembuh, Mama nggak boleh tinggalin Naisa sendirian"
Naisa terus menangis sambil memeluk tangan Mama erat.

"Mama maafin Naisa. Naisa janji bakal nurut sama Mama. Naisa bakal ngerubah sifat-sifat jelek Naisa"

"Ma, buka mata Mama please. Ya Allah, kalau boleh meminta, aku mohon untuk menghapus semua rasa sakit yang Mama derita, biar Naisa yang menggantikan posisinya disaat ini" Aamiin

Naisa terus mengoceh sampai pintu terbuka, menampil kan Tante-nya yang juga tak kalah sembab.

"Naisa, daritadi pagi kan kamu belum makan. Ayo makan dulu. Jangan menyiksa diri sendiri"

Naisa merasakan usapan lembut di puncak kepalanya. Kalau sudah begini, Naisa tak mungkin mengelak.

la berjalan lunglai menuju kantin Rumah Sakit.

Selanjutnya ia sudah lahap menghabiskan makanan nya.

***

Entah perasaan apa yang Naisa rasakan. la merasa harus segera menghabiskan makanan nya dan kembali ke ruangan tempat dimana Mama nya terbaring lemah.

Sekembalinya dari kantin, Naisa melihat Tante-nya menangis histeris didalam ruangan.

Pikirannya sudah melayang. Seperti ada pisau belati yang menusuk di
hatinya, melihat Dokter menutup wajah Mama-nya dengan selimut.

Ini bohongkan? Siapapun Tolong
bangunkan aku dari mimpi buruk ini teriak Naisa dalam hati.

"Maaf Naisa. Maafin Tante. Tadi Mama mu terkena serangan jantung untuk yang kedua kalinya"

Naisa merasakan tubuh nya mati rasa ketika Tante merengkuhnya.

Naisa berlari mendekati tubuh Mama-nya.

Memeluknya erat, erat sekali.

"Mama marahin Nai ma, hukum Nai seberat apapun yang Mama mau. Tapi jangan hukum Nai kaya gini ma..
kenapa Mama ninggalin Nai secepet ini ma?"

"Mama liat, Naisa udah hafal 5 juz. Mama harus bangun ma.. Mama nggak mau liat Naisa di atas panggung? Mama nggak mau liat Naisa dapet penghargaan? Mama bangunn! Mama jangan bercanda ma, bangun. ini nggak lucu" teriak Naisa histeris.

Kalau ini ending cerita, Naisa mau mengulang semuanya.

***

Pipi Naisa basah, melihat jasad Mama-nya digotong dan dimasukkan dalam makam.

Mama, Naisa sayang Mama. Mama baik-baik disana ya. Ya Allah. tempatkan lah Mama di sisi-Mu, ampunilah segala dosanya. Aamin.

Tatapan nya kosong. Naisa merasa hidup nya hampa. Kehilangan sosok ke luarga satu-satunya yang ia punya.

Setelah itu, hanya kegelapan yang kembali memelukku. Dingin dan hampa.

-Naisa-

Tempat Untuk Pulang - Cerpen [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang