Semua bingung dengan tingkah Deidara yang bertingkah aneh
"Ada apa dengan Dei? Tak biasanya dia bertingkah aneh" tanya Si Jasin alias Hidan
"Entahlah" jawab Si Merah alias Nagato
Tobi yang heran dengan tingkah Senpainya hari ini, akhirnya berjalan menuju kamar Deidara dan mengetuk pintunya
TOK TOK TOK
Suara ketukan pintu terdengar
"Senpai.. boleh kah Tobi masuk?" Tanya Tobi
"Hmmm" hanya ada gumaman Deidara yang terdengar oleh Tobi itu artinya iya
CLEAK~~
"Senpai, apakah Senpai baik-baik saja?" Tanya Tobi khawatir
"Ya... a.. Aku baik-baik saja to..tobi" jawab Dei terbata
"Sepertinya Senpai sedang sakit" ucap Tobi yang kemudian memegang dahi Deidara, namun sebelum memegang dahi Deidara, Deidara lebih dulu memegang tangan Tobi
"A..aku... Tidak apa-apa Tobi.." ucap Dei meyakinkan
"Tapi Senpai... Kau terlihat kurang sehat" ucap Tobi mulai membuka buka tentang kondisi Senpainya
"Uh... Tobi... baiklah.. mungkin ini akan menjadi rahasia kita ber 2, dan kau jangan berani-beraninya kau membuka mulut, ya Tobi ini masih menjadi rahasia ku, jadi tolonglah rahasia kan ini dari yang lain" ucap Dei menjelaskan
"Apa maksud mu Senpai" Tobi tak mengerti maksud Deidara
Deidara lalu menyerahkan kertas yang menyatakan jika Dei / Senpainya terkena penyakit tb paru, ya kertas itu adalah kertas dari kedokter yang tadi pagi
Tobi membaca semua yang tertulis, Tobi sangat terkejut, sedih, dan khawatir akan kondisi Senpainya mulai kedepannya jika Senpainya tidak ingin di rawat inap di rumah sakit
Deidara harus menjalankan perawatan di rumah sakit hingga sembuh total
Jika hanya meminum obat dari rumah sakit, itu membutuhkan waktu yang sangat lama
"Se....Senpai... i..ini.. mimpi kan?!" Tobi tidak bisa menerimanya kondisi Senpai
"Tidak Tobi" jawab Deidara sambil menggelengkan kepala nya
"Tidak ini pasti mimpi, ini mimpi kan Senpai? Kau tak mungkin... hiks.. hiks.." Tobi memang tidak bisa menerima keadaan
"Tobi... sudah lah.. Kau tak perlu menangis... Aku ingat seseorang yang selalu bilang TOBI ANAK BAIK bukankah kau anak baik Tobi, jadi jangan menangis ya.." ucap Deidara yang lembut membuat Tobi menjadi tenang
"Tapi bagaimana dengan Senpai? Senpai harus dirawat jika ingin cepat sembuh" ucap Tobi
"Tapi.. To-" ucapan Deidara terpotong
"Ini juga demi keselamatan Senpai"
"Aku ragu, aku tidak bisa meninggalkan kediaman Akatsuki" ucap Dei sembari menunduk
"Baiklah Senpai.. tapi jika ada apa-apa beri tau aku ya" ucap Tobi memberi semangat
"Hmmm" jawabnya menandakan iya
.
.
.
.
.
.PRANKKKKK!!!
"Apa yang kau lakukan Dei?!" Tanya Nagato
"Maaf tangan ku licin saat membawa piringnya" Deidara meminta maaf sembari menundukkan kepalanya
"Kau seharusnya lebih hati-hati lagi" ucap Hidan memperingati
"Iya..." jawab Dei
"Aku akan bersihkan ini" lanjut Dei
"Tidak usah Senpai, Tobi saja yang akan melakukannya, demi Senpai!" Seru Tobi
"Tidak perlu Tobi" jawab Dei
"Tak apa Senpai, lebih baik Senpai duduk atau pergi ke kamar untuk menenangkan diri" Tobi yang tak ingin Senpainya sakit semakin parah akhirnya memutuskan untuk membantu Senpainya
Deidara lalu pergi ke kamarnya dan menutup pintu rapat rapat
Deidara mulai meminum obatnya dengan air yang selalu di sediakan untuknya meminum obat
.
.
.
.
."Tobi ada apa dengan Dei?" Tanya Pain yang baru saja datang
"Senpai.. ti..Tidak apa-apa kok" jawab Tobi sedikit gugup namun berusaha membuat Pain percaya
"Kau yakin..?" Jawab Pain lagi
"I..iya" dengan sigap Tobi menjawabnya walau sedikit gugup
Pain akhirnya sedikit percaya dengan ucapan Tobi
DI LAIN TEMPAT
.
."Dei... Kau tak apa apa?" Tanya seseorang dari luar kamar Dei
Tidak ada jawaban dari Deidara
"Hei.. Dei.." panggil nya lagi
Dei tak menjawabnya entah apa yang dilakukannya saat ini
END~~
HAI MIN'NA MAAF YA KALAU CERITANYA GA BAGUS
MAAF AGAK LAMA UPDATE CERITA LAGI
TUGAS KU MASIH BANYAK :')
KALIAN JUGA YA SEMANGAT TERUS
AKU SAYANG KALIAN-^
KAMU SEDANG MEMBACA
Akatsuki~Yaoi
FantasíaMAAF JIKA SAAT MEMBACA ADA KATA² YANG SALAH MOHON DIMAKLUMKAN ^-^ CERITA INI DIBUAT AGAK PENDEK SOALNYA AKU CAPE NULISNYA HEHEHE, MAAF YA MIN'NA-^