Not the Head, It's the Heart

108 5 2
                                    

🌸

Mentari pagi bersinar cerah menyusup celah-celah tirai yang bergoyang lembut tertiup angin. Suara kicauan burung bersahutan menyambut pagi musim semi yang kesekian. Di tengah ruang kamar terbaring seorang pria yang menggeliat pelan dan mulai mengerjapkan matanya beberapa kali menyesuaikan cahaya yang masuk di ruang tersebut. Setelah dalam keadaan sadar sepenuhnya dari tidurnya, ia mencoba menggerakkan bagian atas tubuhnya untuk duduk bersandar pada kepala tempat tidurnya. Ia, Sasuke mengedarkan pandangan ke seluruh ruangan kamarnya dan menghela napas.

Sasuke menggulirkan tatapannya pada gelas kaca yang terletak di nakas kecil dekat tempat tidurnya berisikan air yang isinya tidak sampai setengah gelas. Ia mengulurkan tangannya berniat mengambil gelas tersebut guna menghilangkan rasa kering di kerongkongannya. Tangannya terhenti diudara saat ia mendapati kejanggalan pada lantai kamarnya. Sasuke menyipitkan matanya untuk mendapatkan penglihatan yang lebih terfokus pada objek di lantai tersebut.

Disana, terdapat banyak bunga sakura utuh bewarna merah muda dengan sedikit warna perak di pinggiran kelopaknya membentuk pola berupa jejak yang apabila diamati lebih jeli, jejak tersebut seperti jejak kaki yang tersamarkan. Jejak-jejak tersebut berawal dari tepian jendela di sebelah kanannya yang terbuka lebar dan mengarah berakhir di tepian dekat ranjang. Ia membungkukkan punggungnya mencoba meraih bunga sakura itu untuk ia amati lebih jelas. Dengan usaha yang tidak begitu keras, benda tersebut sudah berada di telapak tangannya.

Kesan yang Ia rasakan saat menyentuhnya pertama kali adalah sensasi lembut nan hangat dari bunga tersebut membuat hatinya menghangat akan sensasinya, entahlah Ia sendiri tidak tahu apa yang tengah ia rasakan saat ini hanya karena suatu benda. Kembali Sasuke amati benda di tangannya, dahinya mengerut menandakan ia kini tengah berpikir keras akan suatu hal. Ya, hal itu adalah bunga tersebut terlihat seperti mengkristal tapi tidak mungkin dikarenakan ini ditengah musim semi. Lain halnya jika saat ini tengah musim dingin, tetapi itu lebih dirasa tidak mungkin mengingat sakura hanya akan bermekaran di musim semi. Saat Sasuke akan menaruh bunga tersebut ke nakas disampingnya tiba-tiba bunga tersebut hilang tergantikan dengan sebuah kelopak sakura yang lebih kecil berwarna perak berkilauan.

"Apa sebenarnya benda ini?"

🌸🌸

Seorang wanita bergaun perak tengah duduk di tepi sungai kecil berdasar kemilau cahaya bulan yang membayangi. Separuh bagian bawah gaun sutranya meliuk-liuk mengikuti aliran sungai mengalir. Tatapannya meremang menatap gelang dengan sulur bunga lily in the valey emas bertahtakan kemilau permata viridian di setiap sulurnya. Angin berhembus pelan menerbangkan helai-helai kecil rambutnya dan kelopak-kelopak sakura disekitarnya.

"Aku selalu tahu kau akan ada di sini saat langit berwarna jingga", ujar seorang pria yang tengah bersandar di sebuah pilar patah dengan sulur daun maple.

"Hanya itu yang tersisa darinya. Perpisahan kami."

Wanita tersebut menjawab tanpa mengalihkan tatapannya lalu tersenyum getir meremas pelan gelang di pergelangan tangannya.

Pria tersebut melangkahkan kakinya menuju wanita  tersebut. Jubah putih dengan pola angin bertiup terayun lembut mengikuti setiap pergerakan langkahnya. Dibalik jubah itu terdapat hakama berwarna biru pudar yang menonjolkan aura maskulinitasnya. Surai coklat sepunggungnya yang diikat oleh tali perak tersibak ringan oleh angin. Jemari kokoh pria tersebut memegang sebuah tongkat dengan pola angin di bagian badannya menggunakan tangan kirinya. Ujung tongkat tersebut memiliki sebuah bola kristal yang melayang dengan guguran salju mengitari tiada henti.

"Pilihan itu sudah terwujud, baik dia maupun aku kini merupakan bagian dari dirimu. Kami selalu mencintaimu." Sahut pria tersebut.

"Aku tahu, Neji".

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 04, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

FULL MOONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang