Ever Heard a Tale?

113 9 1
                                    

Hari ke tiga setelah keberangkatan Itachi ke Eropa, tidak ada perubahan suasana dirumah yang ditinggalinya. Kecuali kegiatan sarapan dan makan malam yang dilakukannya sendiri tanpa kehadiran sosok kakaknya di kursi dihadapannya. Bagaimana dengan makan siang? Ah, tentu saja, Itachi melakukannya di studio musiknya sedangkan Sasuke memilih makan siang di kamarnya. Maka dari itu tidak ada perubahan sama sekali.

Sarapan kali ini ia sangat menikmatinya entah kenapa. Dilain hari ia hanya makan dalam beberapa suap dan menyudahinya, tidak kali ini. Ia bahkan menandaskan sup dihadapannya tanpa bersisa sedikitpun. Hal ini menimbulkan pertanyaan di kepala Ayame, sang pelayan yang biasa membantunya. Mungkin karena tuannya menyukai menu sarapan kali ini, pikir Ayame, Mungkin.

Setelah sarapan dan meminum obatnya, Sasuke terdiam dan menatap ke arah pintu kayu berwarna coklat yang mengkilat disebrangnya.

"Perpustakaan"

Hanya kata itu yang terucap dari mulut Sasuke. Suaranya menggema di ruang makan yang besar tersebut. Hening. Sang pelayan yang mengerti maksud dari tuannya langsung mendorong kursi roda tuannya dengan perlahan. Setelah mengantarkannya, ia mohon undur diri untuk keluar dari ruangan tersebut. Karena ia tahu, tuannya tidak suka keberadaan orang lain disekitarnya saat ia tengah membaca.

🌸

Sasuke dengan perlahan menyentuh kendali di kursi rodanya mengarahkan dirinya mengelili ruangan perpustakaan pribadi keluarganya. Ah, rasanya sudah sangat lama ia tidak membaca, kecuali beberapa bulan belakangan ini tentunya. Selain menatap kearah luar jendela pada malam hari, membaca merupakan kegiatan yang dapat dilakukannya untuk mengusir kejenuhannya.

Berbagai jenis buku berjejer rapi dihadapannya dari yang ukuran terbesar ke terkecil, tertebal ke tertipis, dan berwarna ke ekawarna. Ia ingat dari seluruh anggota keluarganya yang paling mencintai buku adalah ayahnya. Apapun jenis bukunya ayahnya akan selalu mengkoleksinya jika ia tertarik. Dan inilah hasilnya. Sangat luar biasa.

Sasuke mengambil salah satu buku dihadapannya yang tidak begitu tebal. Di buka lembar demi lembar buku dipangkuannya. Ia terlihat sangat fokus akan benda tersebut. Hingga suara debuman lirih tanda sesuatu terjatuh terdengar membuyarkan fokusnya. Ia menolehkan kepalanya mencari asal suara debuman kecil itu.

Tidak jauh dari tempatnya berada, dilantai dekat rak buku paling ujung disamping jendela terdapat buku berwarna putih perak. Ia mengendalikan kendali kursi rodanya mendekati buku yang terjatuh tersebut. Sedikit membungkuk dan mengulurkan tangannya untuk mengambil buku perak tersebut.

"Selene the Luna"

Sasuke membaca judul dan melihat bagian depan sampul buku tersebut. Berwarna putih perak dengan sedikit aksen merah muda di bagian atas sampulnya. Terdapat bulan purnama sempurna dengan awan disekelilingnya. Indah. Tapi bukan itu yang menarik perhatiannya. Melainkan ilustrasi seorang wanita yang memakai jubah perak diatas kursi kencananya yang ditarik kuda dengan sayap bewarna perak keemasan.

Buku tersebut memang sangat indah jika dilihat dari sampulnya, tidak heran jika bisa di masukkan dalam perpustakaan milik keluarganya. Jika diingat-ingat dulu sewaktu kecil sebelum menginjak usia sebelas tahun, kakaknya selalu membawa buku dipegangannya ini dimanapun ia berada.

Sasuke dulu pernah dengan sengaja menyembunyikan buku tersebut kedalam lemari pakaian Itqchi dibahian terdalam hanya untuk mengerjai kakaknya. Akibat dari sifat jahilnya ini, Itachi menangis selama seharian karena kehilangan buku tersebut. Kedua orangtuanya kelimpungan meredakan tangisannya dan para pelayan kelabakan mencari di seluruh bagian rumah.

Hingga akhirnya salah satu pelayan menemukan buku tersebut setelah tiga jam mencari, slaahkan rumahnya yang terlalu besar. Tangis kakaknya pun reda dan tersenyum seolah ia tidak pernah menangis sebelumnya. Sasuke yang melihatnya kemudian tertawa terbahak-bahak dan selalu mengejek kakaknya akan hal ini jika ia tengah beradu mulut dengannya.

FULL MOONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang