Trigger warning!!
Beberapa kalimat mungkin menimbulkan trauma.
Mohon bijak dalam membaca----------------------------+----------------------------
Surat 1
Dear : Best Friend
Aku bahagia untuk memiliki kamu. Kamu yang selalu ada disampingku dan selalu mendukungku. Kamu yang pernah berkata kita akan berjalan bersisian seterusnya. Kamu dan kamu. Lalu sekarang kamu pergi. Bukan, bukan pergi, hanya membuatku tak tampak padahal aku disampingmu, kamu yang berjalan bersisian namun berbeda arah denganku. Entah apa yang salah denganku sampai kau menjauh. Aku mencintaimu tapi kau malah menjauhiku. Katakan padaku, apa salahku?Surat 2
Dear : Best Friend
Apa sungguh kata ‘kita’ antara aku dan kamu tidak pernah ada di kamusmu? Apa semua hal yang pernah kita lakukan bersama hanya hayalanku belaka? Kalau memang kau sudah tak ingin bersamaku, tak masalah bagiku karna itu pilihanmu. Tapi apakah perlu bagimu untuk menghinaku? Mengejekku dimuka umum? Mencaci bahkan membentak, menjambak, dan menendangku? Ingatkah kau aku juga maunusia? Aku malu dan sakit. Sangat sakit sampai mau melawan tidak bisa. Sangat malu sampai mau mendongak pun tak mampu. Perlukah bagimu untuk mengunci pintu kamar mandi yang kugunakan atau menuang cat akrilik di atas mejaku? Perlukah bagimu menuang kuah makanan atau minuman ke pakaian sekolahku? Jawab aku, sahabatku.Surat 3
Dear : Best Friend atau (?)
Sungguh, aku sangat kecewa. Aku takut dan gelisah. Tidak ada seorang pun yang bisa ku percaya. Aku jatuh. Aku memerlukan bantuan karna aku terlanjur jatuh dan terperosok. Lebih dari seperempat hari kuhabiskan denganmu dan lebih dari seperempat hari kau menebar kebencian padaku. ‘Bercanda’ katamu? Bercanda mana yang mengajak anak satu sekolah melempar telur busuk, tepung, minyak, dan pewarna makanan? Bercanda mana yang melaporkan aku melakukan pencurian padahal aku tidak pernah tau perkaranya? Bercanda mana yang membuang seluruh buku pelajaranku ke tempat sampah? Bercanda mana yang mengunggah gambar tidak senonoh dan mengatakan bahwa subjek dalam gambar itu adalah aku yang nyatanya bukan dan disertai dengan caption yang seolah terjadi benar? Bercanda mana yang kejadiannya sangat tidak lucu dan kau hanya tersenyum miring? Bercanda seperti apa yang kau maksud?Surat 4
Dear : I Don’t Know Who U Are
Senang kah kamu? Sekarang semua orang memandangku rendah. Sekarang semua orang memandangku bagaikan jalang. Sekarang semua orang ikut memaki dan membenciku. Sekarang semua orang dengan senang hati menumpahkan makanannya untukku. Katakan padaku, apa salahku? Katakan padaku apa yang kamu mau! Katakan, supaya aku sadar dan memperbaikinya. Katakan padaku karna aku… Aku takut, aku sendirian, aku…Surat 5
Dear : God
Tuhan, apa aku sekarang di neraka? Kenapa rasanya sangat sakit? Apa aku sudah diantara hidup dan mati? Aku takut, Tuhan, aku sendirian. Aku tidak punya teman. Aku takut dan kesepian, Tuhan. Aku sendirian, benar-benar sendirian, tidak ada yang menemani aku, tidak ada yang peduli padaku. Aku tersiksa, aku gelisah, aku tidak ingin keluar. Tuhan, aku takut, aku takut sampai rasanya doaku tak pernah Kau dengar, aku gelisah sampai rasanya aku sudah di ujung dunia, hanya tinggal sedikit saja, maka akan kuucapkan kata perpisahan. Aku takut, Tuhan. Bisakah ku serakah dan memintamu mengirim malaikat-Mu?Surat 6
Dear : -
Memaki, memaki, memaki. Aku juga mau seperti kalian yang bisa memaki. Aku juga mau seperti kalian yang membalas. Aku juga ingin seperti kalian yang tertawa. Aku juga ingin seperti kalian yang dengan bangga membenci orang. Aku juga ingin menghabiskan jajanan kantin tanpa mengeluarkan uang. Aku juga ingin mendapat nilai tinggi tanpa perlu usaha. Aku ingin memiliki pakaian yang wangi dan meja yang bersih. Aku… Aku…
Aku benci. Aku benci diriku sendiri. Aku benci aku yang merasa takut, aku benci aku yang tertekan, aku benci aku yang harus menahan malu, aku benci, aku…Surat 7
Dear : God
Tuhan, mereka menanyakan berapa ‘hargaku’, mereka hampir merabaku, mereka meludahiku dan menamparku, mereka berteriak ‘jalang’ didepanku. Tuhan, aku takut. Tidak ada lagi tempat yang aman bagiku. Aku tertekan, Tuhan. Mereka merobek pakaianku, mereka menatapku penuh nafsu, aku tak pantas berada diantara mereka katanya. Sakit, marah, malu. Aku malu. Aku malu pada diriku sendiri. Aku marah dan jijik pada diriku sendiri. Entah sebanyak apapun aku mencuci tubuhku, aku tetap merasa jijik. Aku merasa tidak layak. Aku sampah yang harus dibuang. Aku kotor, busuk, dan tidak berharga. Aku takut, Tuhan. Aku gelisah. Tidak ada seorang pun disisiku. Aku takut, aku tertekan, aku frustasi dan tidak berharga. Aku…Surat 8
Dear : God
Tuhan.
Tuhan.
Tuhan, apa Tuhan dengar? Perlu berapa kali aku memanggil supaya Tuhan dengar? Aku lelah, Tuhan. Mereka semakin bringas. Mereka membawaku ke tempat gelap. Mereka memaksaku melakukan ‘itu’, mereka merekam dan mengancamku, mereka menyebarkan rekaman itu dan semakin banyak orang yang menghujatku. Mereka mencaci dan menghinaku di kehidupan nyata dan sosial mediaku. Aku takut, Tuhan, ketakutan itu menghantuiku seolah mencekikku. Aku tersiksa sampai mau mati, aku frustasi sampai mau memotong nadi. Hidupku hancur, Tuhan. Aku tidak punya pegangan. Ini semua terlalu berat, aku lelah, aku tidak sanggup lagi. Tuhan, tentang malaikat itu, sudahkah Engkau mengirimnya? Aku ingin egois dan kurang ajar, Tuhan. Aku ingin supaya aku bisa hidup, paling tidak sampai waktu yang Kau tentukan.Surat 9
Dear : -
Aku lelah, boleh aku istirahat?Surat 10
Dear : My First and Last Best Friend
Maybe this is my last letter for you. Kamu tau, sejak awal aku mau bilang, I love you so much. I love you so I can’t hate you even after all you do to me, even you are the one who start to ruin my life, I still love you. Makasih banyak untuk hadir di hidupku dan jadi sahabatku. Makasih banyak untuk pernah tersenyum dan tertawa bersamaku. Terimakasih banyak pernah berjanji untuk selalu disisiku dan berjalan denganku. Aku lelah saat ini. Aku selalu berdoa supaya Tuhan mengirimku malaikat dengan sayap putih dan cahaya terang. Namun sepertinya malah malaikat berjubah hitam yang datang padaku. Aku ingin tersenyum setelah akhir hidupku nanti, tapi sepertinya…Tolong kirimkan doamu ya. Perjalananku akan sangat panjang, aku takut tidak sanggup melampauinya. Tolong katakan pada Tuhan, aku meminta maaf. Doaku untukmu, semoga tak ada lagi aku yang lain. Jangan lupa antarkan aku ke tempat tidurku, ya, tolong jangan jijik memandangku, untuk kali ini saja. Bahagia, ya, untuk aku. Aku mencintaimu.
Aku Pamit, ya…----------------------------+----------------------------
See ya guaise
