Bismillah..
Untuk awal cerita ini aku akan menceritakan kisah cinta Ali dan Alana dalam satu tahun pernikahan mereka dan akan ada lebih banyak scene aku rubah yang ada di CHS pertama maupun usia para cast agak berubah
Contohnya Alana yang di chs pertama usianya kalau tidak salah 26 'kan, jadi akan rubah dengan usia lebih muda.. soo jangan terkejut jika ada banyak scene berubah total sekaligus akan ada banyak tokoh baru di cerita ini.
---
@Rif_Stoires02
《PRESENTS》
|HURT LOVE|
Copyrigth 2020
----
New York, 30 Januari.
Merenung...
Satu kata yang cocok untuk pria dewasa itu yang kini tengah merenungkan seseorang yang ia rindukan. Ia menarik napas dengan lelahnya sembari menyandarkan punggungnya di sofa, matanya terus menerawang menatap langit langit kamar apartementnya membayangkan kenangan yang ia rajut dengan orang yang dicintainya yang kini pergi meninggalkan rasa rindu yang begitu menyesakkan hati. Ia tak tahu sampai kapan ia terpuruk meratapi perginya orang yang ia cintai itu.
Sudah bertahun lamanya ia mendekam dalam rindu yang menyesakkan dan penyesalan yang tak ada ujungnya, andaikan saja ia tak gegabah mengusir sosok itu dalam hidupnya, mungkin ia masih bersamanya dengan penuh suka dan cita. Tapi, itu semua hanyalah seandainya, apa yang sudah ia lakukan ia harus mendapat ganjarannya.
"Maafin, aku Na.." lirihnya begitu pilu.
Matanya berkaca kaca menandakan kesedihan yang menyiksa serta rasa penyesalan yang tiada ujungnya. Ia merunduk dan terisak sedih dalam kesunyian. Tapi di sela kesedihannya yang masih berlarut, tiba tiba saja ponselnya berbunyi menandakan pesan masuk. Ia pun segera mengambil ponselnya di nakas yang ada di hadapannya lalu ia mengecek nama kontak yang mengiriminya pesan. Lagi, ia menarik napas kala mengetahui orang yang mengiriminya pesan yang ternyata dari sahabatnya yang ada dinegara sebrang.
Ican Thai : Bisnis lo yang disana udah beres ?
Dengan rasa malas ia pun segera mengetikkan sesuatu untuk membalas pesan dari sahabatnya.
Me : Blm, gue msh ada urusan di sini. Tumben lo nnya gtu ? Kgn lo sm gw ?
Pria itu hanya tersenyum tipis usai menuliskan balasan pesan kepada sahabatnya itu. Tak butuh waktu lama, balasan pesan pun tercantum kembali di layar ponselnya.
Ican Thai : 😒 idih, kangen sama lo ? Ih, gak level gue kangen sama onta arab kayak lo
😝Me : hmmh..
Obrolan singkat itu langsung berakhir, pria itu segera menonaktifkan ponselnya lalu ia beranjak menuju kedapur untuk mengisi perutnya yang sudah berdemo sejak tadi. Namun saat ia berada di dapur, stok makanan bahkan camilan kosong. Lagi lagi ia menarik napas gusar.
"Ck! Terpaksa ke supermarket lagi, deh!"
Pria itu dengan gontai berjalan menuju kamarnya yang tak jauh dari arah dapur untuk mengganti pakaiannya. Tak butuh waktu lama bagi seorang pria mengganti baju pria itupu dalam 10 menit sudah siap dengan kaos oblong dan celana jins serta tak lupa dengan jas mantel untuk melindunginya dari cuaca dingin kota New York. Ia pun segera mengambil kunci mobil yang ada di nakas riasnya lalu keluar dari kamar apartemetnya.
Diperjalanan pria itu fokus mengendarai mobilnya sembari menyetel lagu di radio mobillnya, sesekali ia mengikuti alunan lagu yang terputar di radio. Namun saat lagu yang terputar di radio berganti dengan lagu lain, hal itu justru membuat pria itu mematung mendengar isi lagu itu. Entah kenapa lagu itu mengingatkannya pada seseorang yang ia sia siakan dulu yang menimbulkan kembali sesak di dada.
Ia kembali menerawang masa masa indah yang ia lalui bersama dia sekaligus mengenang masa masa pahit, dimana ia mengacuhkan dan tak memperdulikan sosok yang ia rindukan itu. Ia menarik napas lelah lalu berusaha fokus mengendarai mobilnya namun karena konsentrasinya membuyar ia nyaris saja menabrak seorang gadis berambut panjang yang tengah bersepeda jika ia tak menginjak pedal rem mobilnya. Pria itu menghela napas gusar, ia mengacak rambutnya frustasi karena nyaris saja membuat orang celaka akibat ketidak fokusannya.
Sementara gadis berambut panjang sepunggung itu menatap mobil alphard putih itu dengan tatapan kesal, lantaran nyaris saja membuat ia celaka. Dengan rasa penuh kesal ia segera menghentikan sepeda miliknya lalu berjalan menghampiri mobil tersebut untuk memarahi pengemudi yang lalai itu. Namun saat ia hendak memaki pengemudi itu yang sudah keluar dari mobil itu, lidahnya mendadak kelu enggan membuka suara. Jantungnya berdebar dan tatapannya seperti tatapan kerinduan yang mendalam kala menatap pengemudi itu.
"A-ali ?"
Sama halnya dengan gadis itu, pria itu mendadak mematung menatap gadis di hadapannya. Keduanya saling menatap dengan mata kesedihan.
"Kamu ?"
. . .
----
Udah ketebakkan apa yang akan terjadi ? Gimana prolognya ?
Hehe maaf ya, baru buat padahal udah janji bakalan ngebuat cerita ini itu bulan april, tapi ya karena ponsel aku rusak total jadi terpaksa gak bikin cb dalam beberapa bulan.. sekali maaf ya..
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Yang Terluka |C.H.S Season 2|
RomanceSequel CHS "Kebahagiaanmu adalah prioritasku!" Berkorban demi cinta Berkorban demi dirinya Berkorban demi kebahagiaannya Berkorban pula demi nyawanya. --- "Aku sudah terlanjur berjanji kepada Tuhan bahwa aku akan melindungimu meski pada akhirnya aku...