Rumah tua

2 0 0
                                    

  Tanpa pikir panjang Raisya mencari pintu pagar , lalu begitu ia melihat pintu itu tersembunyi  begitu baik  di bawah pohon merambat . Seketika ia mendorong pintu pagar itu  dengan sedikit kuat.  pintu itu terbuka dengan suara sangat menyeramkan di tengah malam.

Intttttttt.!!!!!.

  Begitu pintu terbuka seketika menerbangkan burung-burung yang tinggal di atas pohon berduri itu dan juga di halaman rumah. Begitu Raisya masuk seketika ia tengelam dalam rumput tinggi yang melewati tubuhnya seperti pohon tebu, secara alami Raisya takut namun ia lebih takut tinggal dalam rumput tebal dan panjang itu.

Siapa yang tau binatang apa saja yang tinggal di situ kan, bisa jadi ia menjadi santapan ular hidup-hidup, atau membunuhnya dengan racun mematikan  dengan sekali gigitan nya. Karena itu ia membelah celah rumput itu begitu cepat  hingga sampai di depan pintu rumah  bergaya sagat kuno itu.

Tanpa pikir panjang ia mengetuk pintu pelan dengan sopan, ia memanggil lembut walau tubuhnya menggigil ketakutan.

Tok.... Tok.. Tok.. "Permisi tuan nyonya.. " Raisya terus mengetuk pintu dengan harapan tidak ada orang di dalam, dengan itu ia memiliki tempat tinggal.

Namun ia sungguh tidak berani asal masuk sembarangan, siapa tau mungkin ada penunggu rumah! Atau ada makhluk halus lainnya yang menepatinya secara rumah itu sudah kelihatan begitu tua dan sangat berantakan.

Karena itu ia memilih minta izin dulu untuk masuk terlebih dahulu. Sebab ia ingat pesan mamanya,dulu saat ia hendak ikut pramuka  mamanya pernah berpesan padanya.

" Raisya, ingat baik-baik pesan mama!, Jagan asal masuk ketempat yang belum pernah kamu datangi di dalam hutan, baik itu rumah tua, atau  pun tempat-tempat lain nya!, mungkin saja ada makhluk lain yang tinggal di situ, hanya saja kita tidak bisa melihatnya.! Jadi setiap tempat harus meminta izin dulu sebelum kamu masuk untuk memberitahu keberadaan mu! "  Ucap mamanya kalau itu dengan sungguh-sungguh.

Karena itu juga Raisya masih begitu menggigil ketakutan walau pintu rumah itu belum di buka, tapi ia tetap merasa harus meminta izin dulu walaupun rasanya mustahil ada manusia yang tinggal di tempat seperti ini.

" Tuan... Nyonya.. Adik.. Kakak.. Saudara ku semuanya!!.. Tolong izinkan aku tinggal di sini malam ini, saya tidak memiliki tempat tinggal, anda baik hati mempertemukan rumah ini dengan saya di dunia entah berantah ini!!,, " Ucap Raisya pelan lalu mendorong pintu rumah yang tidak terkunci itu.

Seluruh ruangan gelap dan kering penuh dengan debu bertebaran bahkan bauk apek yang sangat menyengat. Setelah meraba -raba dinding  rumah itu mencari pematik. Seketika ia menemukan tempat lilin dan pemetik itu,

Dengan penuh tergesa-gesa ia menyalakan lilin dan merasakan sedikit hangat, dan ruangan itu seketika terang benderang. Dan Raisya bisa melihat dengan jelas ke dalam ruangan itu masih kering dan terlihat masih bagus  walau terlihat sudah lama di tinggalkan. Dan debu  yang tebal seruas jari, bahkan kertas jendela telah sobek  begitu ia memeriksa sedikit kedalam  . Ia melihat tiga kamar dengan situasi yang sama namun masih memiliki lilin yang bagus untuk di nyalakan.

Raisya menyalahkan lampu  setiap yang ia lihat, jadi seluruh ruangan mulai terlihat begitu terang. Ia membuka kamar pertama dan langsung memeriksa ruangan kamar itu. Di lengkap Pi tempat tidur dan lemari pakaian serta tempat hias.

Sepertinya ini kamar seorang wanita pikirnya lalu memeriksa lemari pakaian  itu kosong. Tanpa ada apa pun di dalam nya. Saat kamar kedua ia periksa ia melihat ruangan itu sama juga dengan ruangan pertama. Namun begitu ia membuka pintu lemari ia melihat beberapa pakaian wanita remaja kuno terlihat masih bagus tanpa debu, tergantung di dalam lemari itu. Raisya mengambil sehelai pakaian lalu menggantinya dengan pakaian basah yang ia pakai sejak tadi.

Dalam sekejap . Tubuhnya merasa nyaman walau masih merasa sedikit kedinginan. Ia menyekat tubuhnya lalu keluar menunju pintu kamar ketiga. Dan Raisya membuka pintu dan melihat itu hanya dapur dan sumur di dalamnya  .

Raisya kembali keruangan depan  lalu menutup pintu ia kembali ke kamar kedua dan membersihkan ranjang kang. Setelah itu ia menghidupkan perapi sisa  pakai yang terlihat sudah lama di situ. Begitu ia selesai membersihkan tempat tidur. Raisya seketika merebahkan tubuhnya di tempat tidur dan langsung terlelap sangat cepat. Seolah-olah tubuhnya telah kehilangan seluruh energi nya.
.....
Keesokan harinya, Raisya terbangun ketika matahari telah naik sangat tinggi sekitar jam 11 siang. Begitu ia bagun dan duduk di atas tempat tidur. Seketika matanya melihat ruangan itu sangat berantakan  dengan jaring Laba-laba ada di mana-mana  , bahkan beberapa papan kayu terlihat lepas  dan sedikit di makan rayap. Dengan debu yang sangat tebal.

  Perut Raisya mengerutuk lapar  dan ia tak sengaja melihat keluar jendela  di sudut kamar ada pohon mangga  berdiri kokoh dengan buah nya yang lebat. Seketika Raisya dengan cepat keluar dari kamar dan tak sengaja melewati cermin di dalam kamar. Ia. Sangat terkejut saat melihat bayangan di dalam nya.  gadis yang sangat cantik dengan wajah sedikit tirus ia memiliki wajah yang sangat putih dan sedikit kurus. Kecantikannya yang meruntuhkan sebuah negara, dan dapat memicu kan Peperangan  antar saudara merebutkan nya.

Gadis di dalam begitu ramping dengan pinggang kecil. tubuh setengah berkembang  berumur sekitar tiga belas tahun  auranya sangat anggun. Tidak mirip gadis petani sama sekali , setelah cukup puas ia melihat ia pergi ke dapur memeriksa apa ada yang masih bisa di gunakan.

Begitu ia memeriksa dapur ia melihat  beberapa barang yang masih bisa di pakai, seperti wajan dan tungku yang masih bisa di pakai  bahkan masih ada bumbu  kering dalam tabung bambu. Seperti bubuk cabai, lada dan garam yang terlihat masih bagus  . Selain itu tidak memiliki hal yang bisa di pakai lainnya.

Lalu ia menimba air dalam sumur untuk mengecek kebersihan air bebas dari belerang Dan kandungan minyak lainnya,setelah merasakan air sumur ini masih memiliki senyawa makhluk hidup Dan bersih Raisya membasuh wajahnya. Seketika rasa dingin  dan kenyamanan akan kesegaran air begitu mencengangkan. Saat ia mencoba melihat lihat hal lain, ia melihat dua pedang di sudut dapur sedikit tersembunyi. Yaitu pedang panjang dan pendek, dan juga satu kampak untuk membelah kayu bakar. Bahkan begitu bagus saat ia menemukan palu, namun semua alat pembersih lainya telah di makan rayap tanpa ampun.

Puas melihat-lihat Raisya pergi mendorong pintu dapur dan melihat halaman belakang yang sangat berantakan dengan rumput liar lainya. Setelah semuanya ia memanjat pohon mangga lalu memakannya yang telah matang hingga kenyang.
.........

black valley lagendaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang