BAGIAN 3 : TYDOM

4 0 0
                                        

Tidak suka. Sempit di sini. Tidak ada Ty di mana-mana, tinggal bot jahat yang ambil wajah Ty. Sekarang matanya sering melotot merah. Padahal mata Ty warnanya hijau.

"Diamlah, Tuan. Jangan gaduh. Nanti Dia marah dan mengusirmu dari rumah aman ini. Ty tidak mau Tuan sakit dan saat itu terjadi Ty tidak ada di samping Tuan." Suara Ty juga direbutnya. Ty jahat itu selalu bicara hal sama dan aku tidak suka itu. Jadi kulempar saja meja kayu ke arahnya.

Meja hancur saat bertemu tangan robot jahat itu. Dasar jahat, harus dimatikan. Mana yang bisa dilempar lagi?

"Tuan. Saya Ty, percayalah. Jangan marah lagi. Ty selalu di sini bersama tuan." Robot itu sama persis dengan Ty, nada khawatirnya juga. "Ingat? Tydom selamanya. From Dom to Ty, from Ty to Dom. Ty mohon, tenanglah."

Tydom Tydom Tydom, apakah bot itu benar-benar Ty? Dom lihat mata Ty. Sudah seperti biasanya. Hijau. Apakah itu benar Ty?

Robot itu sudah pegang kedua lengan Dom. Ty, sudah kembali.

"Terima kasih, Tuan. Tunggulah sebentar lagi, lalu akan hilanglah semua kabel itu dari kepala Tuan." Ty baik, ia tahu kebutuhan Dom saat ini. Berbaring.

Dom menurut, Ty baik. Selalu baik. Percaya, percaya saja Dom. Ty baik, Ty baik, selalu baik. Percaya saja Dom. Ty baik, selalu baik ....

[]

Dikit. Banget.
Kenapa?
POV 'aku' dari tokoh bernama Dom ini sepertinya akan minim kata.
Karena ... kayaknya susah pandang dunia dari view-nya tokoh ini.

By next

SOMEWORLDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang