Mual-mual

113 8 9
                                    


"Pak tapi apa alasanmu memindahkan aku, bahkan tanpa sepertujuanku dan itu pun mendadak?" Protes Ana yang tidak menyetujui perpindahan kerjanya.

"Maaf Ana saya tidak bisa melakukan apa-apa, saya hanya melaksanakan perintah dan kamu harus mematuhinya" sungguh Rohan juga bingung semuanya terlalu mendadak, dia hanya mendapatkan pesan agar Ana dipindahkan ke perusahaan yang sudah atur oleh sang atasan.

"Baiklah pak, artinya aku sudah tidak bekerja disini lagi? Dan kapan aku mulai bekerja di perusahaan itu?"

"Bos baru mu sudah menunggu didepan gedung Ana kau tinggal menemui nya saja"

"Baiklah, terimakasih telah menerima ku diperusahaan ini"

"Iya sama-sama dan sekali lagi aku minta maaf atas kejadian ini Ana"

"..."

...

Sosok gagah yang sedari tadi menunggu Ana kini akan masuk kedalam mobil mewahnya dengan dua bodyguard yang mendampinginya. Sejujurnya Ana agak takut untuk menemuinya, tapi bagaimana lagi jika Ana tidak menemui nya maka dia tidak bisa mendapatkan uang bukan.

Ana langsung berlari dan mengejar bosnya itu agar tidak masuk kedalam mobil.

"Ee per.. permisi pak, saya Ana Hadinata " ucap Ana kepada bos baru nya itu

"Lama sekali!" Sosok gagah yang awalnya akan memasuki mobil itu kini membalikkan badannya menghadap Ana. Mata coklatnya yang menyala menandakan kekesalannya, hidungnya yang mancung bak pangeran India, tapi tunggu sepertinya sosok itu tidak asing bagi Ana

"Kau!!"

{Ana POV}

Tubuhnya yang gagah, bahu nya yang lebar oh pemandangan yang indah. Aku berharap bos baru ku ini tampan dan tidak galak. Siapa tau nanti kita bisa seperti cerita-cerita Drakor tentang kisah cinta bos dan karyawannya.

Tapi apa yang harus ku katakan, aku sangat gugup saat ini.

Kurasa aku akan memperkenalkan namaku saja dulu, baiklah

"Ee per.. permisi pak, saya Ana Hadinata "

"Lama sekali!"

Saat badannya berbalik kepadaku, aku bisa melihat matanya yang coklat menyala, hidungnya yang mancung bak perosotan, ya meski aku harus mendongak ke atas untuk melihat wajah nya.

Tapi sepertinya aku pernah melihatnya, tapi dimana ya. WAHH ASTAGA!!

"KAU?!!"

Ya sekarang aku ingat, dia pria yang menabrakku tadi pagi, astaga mimpi apa aku semalam?! Dia bos ku?! Ya ampun cobaan macam apa ini

"Tolong sopan sedikit! Aku ini bos mu ingat itu!"

Ya ya ya aku tau dia bos ku, tapi mengapa harus pria ini ya tuhan. Dia pria mesum yang memelukku tadi pagi

"Ma..maafkan aku "

Tanpa membalas ucapan ku dia pergi begitu saja meninggalkan ku dengan diikuti para bodyguard nya itu

"Hey kenapa kau diam saja cepat masuk!"

Apa dia mengajakku masuk kedalam mobil, tapi kenapa? Dan mau kemana? Sungguh aku sangat bingung saat ini.

{Author POV}

"Hey kenapa kau diam saja cepat masuk!"

"Tapi pak kita mau kemana?"

"Sudah cepat masuk, jangan membuang waktu"

Jujur Ana tidak bisa berlama-lamaan dengan mobil. Berdekatan dengan mobil dan mencium baunya saja sudah membuatnya mual, apalagi harus menaikinya.

Garis TakdirTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang