1

31 5 9
                                    

Arkan berjalan keluar dari rooftop menuruni tangga, dan berjalan kembali ke kantin. menghampiri teman-temannya.

"Asik si Arkan balik, gimana Bang Arkan? Lancar?" Seru Bagas menyambut Arkan.

Arkan berdecak remeh, "Ginian doang mah kecil."

"Songong amat lo." Sahut Daren.

"Inget Kan setelah ini lo harus buat dia bener-bener nyaman sama lo. Dan setelah dia nyaman dan sayang sama lo, lo harus tinggalin dia dan buat dia patah hati." Jelas Alard mengingatkan Arkan dengan tantangan awal mereka.

Arkan tersenyum miring, "Jangankan buat dia patah hati, buat dia mati karna gue pun gue sanggup."

• C A M E L A •

Camela kembali ke kelasnya, lalu duduk ke bangkunya. Ia kembali membaca novel yang tadi sempat terhenti karna Arkan tiba-tiba menariknya keluar kelas.

brak!

"HEH CEWE CULUN!"

Seseorang datang ke meja Mela, menggebrak mejanya keras. Membuat Mela dan seisi kelas terkejut.

Mela mendongak takut, ia sangat kenal dengan suara ini.

"K-kenapa ya?" tanya Mela gagap.

"Kenapa-kenapa, lo jangan pura-pura bego deh! Lo tadi ngapain sama Arkan?!" Bentak Syaila, si ratu bullying SMA Garuda.

"Mela gak ngapa-ngapain sama Arkan." Jawab Mela berbohong.

"Halah gak usah bohong lo. Anak-anak se-SMA Garuda udah sebar gosip, katanya lo pacaran sama Arkan. Bener?!" Kini giliran Bella, teman Syaila yang membentak Mela membuat Mela  menunduk takut.

"Gak usah nunduk lo culun. Jawab pertanyaan gue!"

"I-iya Bel, Mela pacaran sama Arkan."

Jawaban Mela sontak membuat Syaila tersulut emosi, tanpa rasa kasihan ia menyeret Mela keluar kelas lalu mendorong Mela kasar, membuat lutut mulus Mela tergores tanah.

Orang-orang disekitar hanya menatap Mela kasihan, mereka sebenernya ingin membantu namun mereka urungkan karena mereka tidak ingin berurusan dengan Syaila, Bella, dan juga Nadila.

"Shh..sakit."

"Sukurin! Itu balesan karena lo berani pacaran sama Arkan gue!" Syaila maju lalu menginjak tangan mungil Mela.

Mela mengigit bibirnya, tangannya terasa sangat sakit. Tulangnya seakan remuk karna diinjak oleh Syaila.

"Shh..Syaila lepasin, tangan Mela sakit." Mohon Mela dengan air mata yang sudah membasahi pipinya.

Syaila berjongkok, "Oh sakit ya?" Syaila memasang tampang kasihan yang dibuat-buat, "Nih gue tambahin." Syaila kembali berdiri lalu menambahkan kekuatan kakinya, membuat Mela berteriak kesakitan.

Bella dan Nadila tertawa jahat melihat penderitaan Mela.

"Sya! Lo keterlaluan."

Syaila berbalik, mencari sumber suara.

Gara, dia adalah orang yang mengeluarkan suara itu.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 26, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Dear Mela [on going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang