Putri membuka mata nya lagi dan masih di tempat yang sama, kamar VVIP di salah satu rumah sakit ternama. Ia melihat sekeliling ruangan dan menemukan grandma dan grandpa nya di sudut ruangan yang tengah tertidur pulas, nampaknya mereka sangat kelelahan.
Ia pelan pelan menggerakkan kakinya dan mengatur infusnya untuk di bawanya bersama ke kamar mandi. Ia butuh ke kamar mandi setelah berhari hari terbaring di kasur. Tubuhnya sudah lebih enakan hari ini dibandingkan kemarin yang rasanya mati rasa.
"Sayang, kamu mau kemana?" Tanya grandma yang ternyata sudah terbangun.
"Ke kamar mandi grandma, mau pipis sama cuci muka,"
"Hati hati ya, mau grandma anterin?" Tanya nya lagi.
"Gak usah grandma, Putri bisa sendiri kok. Grandma lanjut bobok aja ya,"
Setelah sepeninggalan Putri ke kamar mandi grandma menghela napas panjangnya dan memijit pelipis kepalanya yang terasa pusing.
"Kapan anak ku bisa berubah dan memikirkan kondisi cucu ku satu ini," Gumamnya dalam hati.
***
"Bagaimana kondisi anda sekarang? Apakah masih lemas? Apa sudah benar benar pulih untuk berangkat sekolah?"
"Iya kak beri penjelasan nya ya,"
"Lalu kenapa kemarin kakak sempat terbaring di rumah sakit? Apakah karena info saham keluarga kakak yang sedang turun?"
"Apakah Leon menjenguk anda kemarin saat dirumah sakit?"
"Bagaimana komentar Leon, tunangan anda yang mengetahui anda masuk rumah sakit?"
"Kak, kak mohon infonya sedikit kak,"
Pagi pagi sekali dirinya sudah di sodorkan berbagai macam pertanyaan dari wartawan yang membuat dirinya naik darah. Bahkan dirinya pun belum memasuki lantai sekolahnya, kini sudah di beri bejibun pertanyaan tak penting.
"Saya baik baik saja, dan tentang Leon saya no comment," Ujar Putri dan segera melangkahkan kakinya disertai bodyguard yang selalu di sampingnya.
Ya, kini dirinya sudah pulih kembali dan mulai menjalankan aktivitas nya seperti semula. Berkaitan tentang kejadian Berhari hari yang lalu ia berusaha untuk melupakan dan semoga tak ada satupun yang teringat kembali.
"Putri!!! Ya ampun lo udah sembuh kan put? Gak ada yang sakit lagi kan? Lo kenapa sihh cerita sama gue, kenapa bisa sampe masuk rumah sakit," Teriak Athala, sahabatnya.
"Gue gak papa Thal, nih liat gue udah bugar lagi hahaha kuat nih lari ke Singapore juga,"
"Gak usah belagu ih, lo kemaren kenapa hah? Ada masalah lagi?" Tanyanya lagi.
"Ya biasa lah, urusan keluarga haha lo udah tau pasti jawabannya." Ujar Putri sembari meletakan tas nya di loker.
"Ya ampun, sabar ya princess. Gue yakin suatu hari nanti akan ada pangeran yang nyelamatin lo dari siksaan ini hehe,"
"Cara bicara lo udah kek pro ye"
"Pro apa dulu nih?" Goda Athala.
"Pro gibah! Hahaha eh eh kemaren pas gue gak ada, lo nemu berita penting gak?" Tanya Putri yang kini melangkah kan kakinya menuju kantin.
"OH GOD! GUE LUPA PUT!" Teriak Athala.
"Apaan sih anjir gak usah teriak teriak ntar gendang telinga gue pecah mau ganti rugi lo?"
"Bukan itu masalahnya sekarang, ini penting banget. Lo tau Manda kelas sebelah kan?"
"Tau kenapa? Dapet open casting?"
KAMU SEDANG MEMBACA
The Story Of Princess
Teen FictionSorakan demi sorakan terlontar untuk gadis cantik yang sedang berjalan menerjang para lautan manusia yang menyukainya. Tidak hanya para kaum Adam, kaum hawa pun sama, namun bedanya kaum hawa lebih menyoraki dirinya yang tidak tidak, membuat telinga...