Part 4

13 2 2
                                    

"Kita mau kemana Ga?" Tanya seorang manusia yang duduk di jok belakangnya.

"Keliling kota," Jawab Arga.

Putri dan Arga kini sedang menikmati hawa dingin malam yang menerpa wajah mereka, dengan menggunakan motor butut Arga mereka mengelilingi seluruh Kota Bandung bersama.

"Arga, gue mau tanya." Seru Putri tepat di samping helm Arga.

Yang dipanggil tak menjawab dan tetap fokus pada jalanan hening malam itu.

"Arga denger gak sih? Gue mau tanya nih,"

Masih tak ada jawaban.

Putri merajuk di tempatnya, raut wajahnya berubah drastis sekarang. Arga dapat melihat wajah gadis dibelakang nya itu. Lucu, pikirnya.

Setelah beberapa keheningan di perjalanan, kini mereka berhenti di salah satu warung angkringan yang agak ramai, dengan beralaskan tikar plastik para pengunjung duduk sambil menikmati hidangan mereka.

"Turun," Titah Arga.

Putri turun dari jok motor dan mulai melepaskan helm yang di beri Arga tadi. Namun nampaknya itu sangat kesulitan bagi gadis itu.

Arga tau raut wajah kesusahan Putri, "Gitu aja gak bisa," Ujar Arga dengan nada mengejek.

"Ini bukan gak bisa tapi gue susah gak mau lepas ininya," Bantah Putri.

"Itu namanya gak bisa,"

"Bukan gak bisa Arga!!! Hih gak tau ah,"

Putri berjalan meninggalkan Arga menuju lesehan yang masih kosong dengan tetap helm nya yang ia bawa.

"Hei itu di lepas dulu," Ujar Arga.

"Gak mau, gak bisa!"

Arga duduk mendekati Putri dan mulai melepas tautan helmnya. Dan terlepas dengan mudahnya.

"Ini bisa,"

Putri terkejut dan kagum, "Wah!! Hebat!! Makasih Arga,"

Arga mengangguk dan tersenyum, "Nanti kalau aku ada rejeki lebih aku beliin buat helm baru biar kamu gak kayak gini lagi."

"Gak usah Ga, kayak gini aja gue udah senengggg banget!"

Putri menatap mata Arga dalam dan tersenyum, "Makasih ya."

"Makasih untuk apa?" Tanya Arga.

"Makasih karena lo udah ketemu sama gue," Kata Putri.

"Bukan aku yang ketemu kamu, tapi takdir kita yang bertemu."

Putri tersenyum dan mengangguk senang.

"Silahkan mau pesen apa mbak dan mas nya?" Tanya salah satu ibu ibu penjual.

"Saya pesan-"

"Eh loh ini mbak Putri kann!! Yang main di sinetron itu loh yang di tipi," Jerit ibu ibu penjual, yang membuat Putri memutarkan bola matanya.

Putri tersenyum dan mengangguk.

"Ya ampun, asline cuantik nemen yo?" Katanya lagi.

Putri tersenyum simpul, "Makasih banyak ibu,"

Ibu ibu itu mendekat dan mengelus rambut panjang nan lembut milik Putri.

"Orang tua kamu bangga sekali pastinya bisa punya anak secantik dan secerdas kamu, coba anak saya tuh kaya kamu juga pasti saya seneng buanget!" Sahut nya.

Putri terdiam, Arga pun melihat kearah gadis itu, dan benar saja raut wajahnya sudah berubah 180 dejarat. Arga tau apa yang dirasakan Putri saat ini, tak ingin membuat gadis itu semakin resah di tempat nya, Arga pun mulai mencairkan suasana.

The Story Of PrincessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang