10. Kebenaran

3.4K 624 41
                                    

"Yuu, kembalikan itu pemberian kakek ku"

"Gunakan sihir mu, untuk mengambil nya. Haha"

"Yuu awassss!!!"

"Itta-- ah cincinnya jatuh ke sungai!"

"Aku Membencimu, Yuu."

Gasp

Hosh.. hosh..

-----------------------------------------

Kwonggg

Kereta akan masuk peron 3, diharap calon penumpang tetap berada di belakang garis kuning

Ramai Stasiun Sendai minggu ini terasa sedikit menyesakkan bagi [Name]. Mungkin jika [Name] sedikit lebih tinggi itu akan mempermudahnya. Malam hari nya Kenma mengatakan ia akan mengajak [Name] berkeliling berbagai tempat wisata Miyagi yang sebenarnya Kenma maksud sebagai kencan.

Kenma
Aku sudah sampai,
Kau dimana?

[Name]
Apa kereta mu baru
masuk di peron 3?
Aku di depan gerbong 6

Kenma
Kau memakai blouse (f/c)
Dan rok pastel?

[Name]
Ah kau melihatku?

"[Name]!"

[Name] menoleh karena mendengar suara lembut memanggil nya dari belakang. Dilihat nya laki-laki dengan rambut kuning dan sedikit bercak hitam di bagian atas nya, mengenakan hoodie hitam & celana jeans senada. Matanya tajam namun ada sedikit sayu. Semacam memicing siap menerkam tapi juga ada kesan lembut disana.

Seperti.. kucing. Kawaii~

"Kenma-kun?" Tanya [Name] sambil menunjuk ke arah Kenma.

Kenma mengangguk lalu menyodorkan tangan nya membuat [Name] sedikit heran.

Kita sudah mengenal, apa harus berkenalan lagi? Memang sih ini pertama kalinya kita bertemu tapi ... ah turuti sajalah

[Name] menjabat tangan Kenma, bukan memperkenalkan diri Kenma justru menarik salah satu tangan [Name] lalu mengapitkan jari-jarinya.

"Tak apa kan? Disini ramai jangan sampai terpisah" Ucap Kenma lalu bergegas tanpa melepas genggaman tangan nya dengan [Name].

[Name] mengangguk malu-malu, menuruti perkataan Kenma & mengikuti langkahnya. Ada sedikit laju dalam jantungnya. Wajah [Name] pun kini perlahan memerah sama hal nya dengan Kenma.

"Kau sudah makan siang? Aku lihat di maps ada restoran udon yang enak dekat sini. Kau suka udon? Atau mau makan yang lain?" Kenma terdengar lebih banyak bicara di banding saat di telpon.

"Hm. Apa saja." Ucap [Name] sambil menahan wajahnya yang masih panas. Tak ia sangka ternyata Kenma tak nampak pemalu seperti yang Hinata ceritakan. Justru sekarang [Name] yang menjadi pemalu di hadapan Kenma.

Sikap Kenma manis, sama seperti Yuu.

"[Name], [Name]!"

"Ah ya Yu--? Ah maksud ku Kenma-kun? Ada apa?" Jawab [Name] sedikit tergagap.

Kenma sedikit mengerutkan dahinya. "Kita sudah sampai, duduklah. Biar aku pesan kan"

"Ba-baiklah Kenma-kun"

"Kenma."

"Ha'i?" Tanya [Name] dengan sedikit menaikan kedua alisnya

"Panggil Kenma saja" Kenma tersenyum lembut pada [Name].

"Hm, wakatta." [Name] pun menggangguk paham.

Apa-apaan kau [Name]!! Bisa-bisanya kencan begini masih memikirkan laki-laki lain. Hampir saja mulut jelek mu ini keceplosan! Tunggu, apa ini bisa disebut kencan?

♡♡♡

"Kau baik-baik saja, [Name]?" Kenma yang dikenal dengan kejeli-an nya dalam mengamati sesuatu tersadar dengan sikap [Name]. Dan [Name] tahu akan hal itu sebab Hinata sudah bercerita banyak tentang nya.

"A-aku baik-baik saja. Oh ya Kenma, Hinata bilang kau sangat suka main game?"

Alihkan pembicaraan, alihkannn.. Panik [Name] dalam hati.

Kenma sedikit terkejut. "Ah? Hm. Begitulah." Ada semburat rona dipipi Kenma yang malu jika ternyata gadis yang disukainya mengetahui hobi nya. Bagaimana tidak, Kenma itu sudah seperti maniak game. Bukan seperti, tapi memang maniak game. Kemanapun ia pergi Nintendo nya tak pernah terlepas dari genggaman nya.

Namun dihadapan [Name] sejak turun dari kereta, Kenma tak terlihat memegang apapun sampai sekarang. Gawainya yang ia pakai untuk berkabar dengan [Name] saja tak terlihat saat mereka bertemu tadi.

"Benarkah?! Game apa? Kapan-kapan boleh ajari aku?" Dengan nada ceria khas milik nya, [Name] melontarkan pertanyaan yang seakan menjadi panah ampuh untuk tiap lawan bicaranya. Benar saja Kenma kini semakin tersipu mendengar [Name] bicara. Tapi kali ini terlihat senyum kecil diwajah Kenma.

"Boleh. Sekarang pun boleh saja. Tapi kita makan dulu, akan terasa kurang enak jika sudah dingin." Kata Kenma sambil menggapai sumpit milik [Name] & memisahkan nya menjadi 2 bagian.

"A-arigatou" Ucap [Name] yang pipinya kembali merona.

"Dua bulan lagi Training Camp. Hinata pasti memberitahu mu soal ini kan? Apa kau akan ikut?"

[Name] pun terdiam.

YA TUHAAANNN, Bagaimana ini? Waktu itu aku sudah bilang untuk ikut pada Hinata & Yuu tapi jika aku ikut maka aku akan bertemu & satu bis dengan Yuu!! Aku belum memikirkan nyaaaa....

"Jangan dipaksakan." Sela Kenma seperti sudah paham dengan jawaban diam yang ia dapatkan. Namun [Name] justru mengira Kenma tahu bahwa [Name] sedang mati-matian menghindari Nishinoya.

"Are? Iia iaa chigau. Aku hanya sedikit salah paham padany--"

Duh, mati aku! Belum tentu Kenma tau soal aku dan Yuu kan? Bodoh! Apa yang kau bicara--

"Apa yang kau bicarakan?" Kenma menatap dalam wajah [Name].

🌸🌸🌸

Shiawase - Nishinoya Yuu X Reader [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang