episode 1

1 0 0
                                    

Hari ini, Sheina pergi kesekolah barunya. Sekolah barunya ini adalah tempat sekolah Kirey yang diminati oleh Kirey. Memang dulu sejak ingin memasuki SMA, Sheina tidak minat di sekolah yang Kirey minati. Tetapi, dengan berbedanya sekolah mereka masih selalu bertemu dan selalu menghabiskan waktu Bersama, tidak melupakan satu sama lain.

Namun sekarang Sheina harus pindah ke sekolah Kirey karena sebuah accident yang dialami oleh Sheina. Kirey sangat bergembira sekali bahwa sahabatnya itu satu sekolah dengannya. Hari ini Sheina meminta Kirey agar berangkat kesekolah bersamanya.

"Yaampun Shei! Kok penampilan lo kayak gini? Gak kayak biasanya?" Omel Kirey yang baru saja datang kedalam kamar Sheina. Kirey terkejut bukan main, karena sahabatnya itu memakai kaca mata, rambut lurus nya yang dikuncir, dan penampilan seragamnya itu terlihat rapih sekali.

"ini gue salah rumah atau mata gue sih yang salah?" Omelnya lagi seraya memegang kening kepala Sheina. Tidak! Tidak panas.

"ssssttt! Berisik tau ga lo?! Jangan sampe nyokap gue dateng kekamar gue, ntar dia kaget," Sheina berbisik kepada Kirey. Kirey hanya mengangguk.

"itu kacamata minus beneran?" Tanya Kirey.

"Yabukan lah dodol! Ini tuh kacamata minus boongan doang. Yakali mata gue minus" Ucap Sheina menjelaskan.

"Terus?lo ngapain penampilan lo kayak gini? Kayak orang cupu tau! Udah gapake make-up samsek lagi," Kesal Kirey.

Sheina pun menarik nafasnya,"Gue mau berpenampilan kayak gini dulu, gue agak rishi kalo gue dipanggil orang-orang kalo gue itu cantik" Jelas Sheina. Kirey mengangguk paham. Sahabatnya ini, jika ada yang berkata bahwa Sheina itu cantik, dia akan merasa risih dan mood nya akan tiba-tiba down begitu saja.

Padahal Sheina itu memang lah cantik, sampai-sampaiKirey iri dengan kecantikan Sheina. Kirey tahu pasti, bahwa Sheina akan berpenampilanseperti ini jika ada suatu kejadian yang membuatnya harus berpenampilan sepertiini.

Yap, kejadian yang dialami disekolah lama Sheina yang mengharuskan Sheina harus pindah sekolah.

"Gue cuman mau bilang aja, hati-hati kalo penampilan lo kayak gini, di sekolah gue ada yang suka bully anak-anak cupu. Kayak penampilan lo kayak gini nih, bakal di jadiin bahan bully-an sama mereka." Ucap Kirey khawatir.

"oiya satu hal lagi," Ucap Kirey lagi yang membuat Sheina kebingungan. "Gue gabawa kunci mobil dan please lo pake liptint ya, dikit...aja kok. Bibir lo pucet keliatan pucet banget!" Lanjut Kirey cengengesan.

"Ih kirain gue ada apaan! Udahlah santai aja, gabakal lama kok gue kayak gininya," Ucap Sheina meyakinkan. Lalu Sheina melemparkan kunci mobilnya kea rah Kirey dan Kirey pun menangkanya, "Pake mobil gue aja, lo yang nyetir," Ucap Sheina lagi.

"Shei, please lo pake liptint ya, dikit...aja kok. Bibir lo pucet keliatan pucet banget!"

"Gak gue gamau pake. Pokoknya, disekolah baru ini gue mau berpenampilan kayak gini dulu,"

"Hah? Yaudah deh ah bodoamat suka-suka lo! Pokoknya gue udah kasih peringatan buat lo" Kata Kirey yang sudah malas membicarakan hal yang satu ini dengan Sheina. Sheina hanya mengangguk? Ohh begitu polosnya dia.

Sheina hampir melupakan satu hal! Dia harus merubah sikapnya. Yap, Sheina harus menjadi pendiam! Sheina tidak boleh bawel. Mereka pun keluar dari kamar Sheina dan pergi ke sekolah.

'''

Mereka telah sampai di parkiran mobil SMA Perwira. Kirey dan Sheina keluar dari mobil, banyak yang menatap mereka berdua. Sebenarnya bukan mereka berdua, melainkan yang ditatap adalah Sheina. Banyak yang memperhatikan Sheina dari ujung rambut sampai ujung kaki.

"wahwahh... kirey, ini mobil baru lo?" Tanya seorang lelaki kepada Kirey.

"Eh? Bu-bukan, ini mobil dia," Tunjuk Kirey kepada Sheina. Lelaki itu hanya menatap Sheina tidak percaya dan meninggalkan mereka berdua.

Mereka jalan kekelas mereka, cukup beruntung sekali Sheina. Sheina satu kelas dengan Kirey, sunguh beruntung sekali.

Dalam perjalanan di koridor banyak sekali tatapan-tatapan dan bisikan-bisikan yang lumayan dapat didengar oleh Sheina. Posisi Sheina sekarang tidak beriringan lagi dengan Kirey. Sheina berjalan terlibih dahulu dan meninggalkan Kirey dibelakang.

"Gimana? Suka lo diliatin kayak gitu?" Tanya Kirey yang sudah Nampak khawatir.

"Ya... gasuka sih, tapi gapapa," Ucap Sheina sambil berbalik dan berjalan mundur.

"Shei! Liat kedepan jalannya!" Teriak Kirey dan sontak Sheina berbalik dan...

Bughh!

Sheina menabrak lelaki yang cukup tinggi darinya. Sontak Sheina langsung memegang keningnya yang kesakitan. Sheina mengangkat kepala nya dan melihat seorang lelaki yang tampan sekali tetapi, ada memar di sebelah kanan pipinya.

"Eh, ma-maap gue gasengaja" Ucap Sheina sambil berjalan mundur beberapa Langkah.

Lelaki itu menaruh ponsel yang dipegangnya tadi kedalam saku celananya dan mendekat kearah Sheina.

"lo punya mata gak sih?!" Marah lelaki itu.

"kan gue gaseng-," Ucapan Sheina terhenti karena Kirey berlari kearahnya dan menepuk pundak Sheina.

"Eh, kak maapin temen saya ya kak. Emang dia orangnya suka cereboh," Ucap Kirey dan dibalas dengan anggukan paksa dari Sheina.

"I-iya kak bener" Ucap Sheina sambil menggaruk kepalanya.

"lain kali hati-hati! Kalo lo sekali lagi nabrak gue? Lo mati!" Kesal lelaki itu. Sheina terkejut bukan main dan begitu juga dengan Kirey.

Tiba- tiba seorang perempuan menghampiri kami bertiga dan langsung menggandeng tangan lelaki yang tak sengaja Sheina tabrak tadi.

"Al, ayok pergi... katanya kamu mau ngajak aku kesuatu tempat" Rengek perempuan itu yang membuat Sheina merasa geli.

"Lepasin tangan lo!" Ucap lelaki yang bernama Al itu, Ia langsung melepaskan pegangan dari perempuan itu. "Ngapain lo pada masih disini?! Sana! Atau beneran mau mati?" Mendengar ucapan dari Al itu, Sheina dan Kirey langsung lari terbirit-birit.

Sheina hampir melihat perempuan tadi, melihatnya dengan mata yang sinis. Setelah Sheina dan Kirey pergi cukup jauh, Al berjalan meninggalkan perempuan yang memegang tangannya tadi.

"iihhh! Al! lo mau kemanaa?!" Teriak perempuan itu dan langsung berlari mengikuti Al.

"Lo ngikutin gue Nar? Lo bakal tau akibatnya!" Teriak Al, perempuan itu yang bernama Nara, langsung berhenti berlari dan menghentakan kaki nya kesal.

Nara mengeluarkan Handphone nya dari saku bajunya dan langsung pergi menelepon entah siapa.

"Woi! Gue punya target baru!" Ucap Nara serayatersenyum sinis.

'''

Jangan lupa kasih aku vote dan komennya ya!

Ditunggu next episode...^^

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 19, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

I'm Actually PrettyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang