{ 05 }

106 13 19
                                    

⊰᯽⊱┈──╌❊"𝖂𝖍𝖆𝖙 𝖆𝖗𝖊 𝖞𝖔𝖚 𝖜𝖆𝖎𝖙𝖎𝖓𝖌 𝖋𝖔𝖗? 𝕴𝖙'𝖘 𝖆𝖑𝖗𝖊𝖆𝖉𝖞 𝖔𝖛𝖊𝖗!" ❊╌──┈⊰᯽⊱

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

⊰᯽⊱┈──╌❊
"𝖂𝖍𝖆𝖙 𝖆𝖗𝖊 𝖞𝖔𝖚 𝖜𝖆𝖎𝖙𝖎𝖓𝖌 𝖋𝖔𝖗? 𝕴𝖙'𝖘 𝖆𝖑𝖗𝖊𝖆𝖉𝖞 𝖔𝖛𝖊𝖗!" ❊╌──┈⊰᯽⊱

Harusnya Nene tidak marah pada Kou, ucapan Kou benar dan lagi, Kou sudah berusaha semampunya untuk menghiburnya.

Dari titik mana Nene harus menyalahkan Kou?

Nene benci dirinya yang masih tidak bisa lepas dari bayang-bayang Hanako, tangan Nene meraih ponselnya untuk menelpon seseorang.

"Disaat seperti ini, Aoi pasti ta-"

Nene langsung melempar ponselnya begitu ingat jika Aoi juga sudah tidak ada di dunia ini, astaga Nene!

Kenapa bisa kau lupa jika Aoi mati karna dirimu?

Karna kamu dengan bodoh membuat permohonan konyol itu padahal sudah jelas sejak awal Hanako bilang akan merenggut sesuatu yang berharga sebagai bayaran dari permohonannya.

Bagaimana bisa Nene lupa seberapa berharganya Aoi baginya?

Dan sekarang apa yang dia lakukan? Dia berniat menyia-nyiakan Kou juga?.

Sadarlah Yashiro Nene!.

Berhenti egois dan ayo hadapi kenyataan bahwa yang pergi takkan kembali lagi.

Lagi-lagi begini, Nene hanya menangis dalam diam menyalahkan diri sendirinya meringkuk dalam selimut.

✩。:•.❁ ♡ ❁ .•:。✩

Sebentar lagi sudah akhir tahun, udara menjadi lebih dingin dan orang-orang berharap salju pertama turun saat natal nanti.

Kou memandangi keluar jendela sambil melamun memikirkan ucapannya pada Nene beberapa hari lalu, Kou belum sempat meminta maaf sejak saat itu karna libur sekolah.

Kou pun tidak berani menghubungi apalagi mengunjungi apartemen Nene.

Harusnya Kou tidak akan menemui Nene sebelum ajaran baru, tapi kakaknya mempercepat waktu bertemunya.

"Kencan berkelompok?"Ulang Kou bingung, Teru terkekeh menganguk.

"Ya! Aku akan mengajak Yashiro-san dan Aoi (cowok) juga"

Dan begitulah, sekarang Kou hanya diam melihat keluar jendela sambil mengetik pesannya perlahan, jarinya ragu untuk mengirimkan pesan singkat ajakan  Teru pada Nene.

Kou mengacak rambutnya gusar, sebelum akhirnya dia mengirimkan pesannya.

"Aku benci Hanako"

Kou menghela nafas berat.

"Aku benci bagaimana dia pergi dan membawa ikut serta hati senpai bersamanya hingga menyisakan senpai yang 'mati' padaku" gumam Kou kesal.

Setelah berperang dengan batinnya sejenak, akhirnya Kou mengirimkan pesan ajakan itu dan beberapa saat kemudian dia mendapat balasan singkat dari Nene jika gadis itu akan mengusahakan datang.

"Masih memikirkan Yashiro-san?"

Kou tersentak kaget dari lamunannya lalu nyengir sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal, Teru terkekeh sambil menepuk-nepuk pelan punggung Tiara yang tertidur di gendongannya.

"Saat kita kehilangan orang terdekat secara tidak langsung kita seperti kehilangan tujuan hidup"Ucap Teru membuka pintu kaca menuju teras belakang rumah lalu duduk di ikuti dengan Kou.

"Aku mengerti, aku hanya merasa kesal karna semua usahaku untuk senpai seperti sia-sia"

Teru tersenyum lalu mengelus rambut Kou lembut.

"Kau sudah berusaha keras untuk itu, aku yakin Yashiro-san akan mengerti"

Kou menghela nafas berat sembari tersenyum berusaha mempercayai ucapan kakaknya.

"Beri dia sedikit waktu lagi, aku yakin Yashiro-san sudah cukup dewasa untuk menyadari jika hantu itu takkan pernah kembali lagi"

Kou mengangguk, hatinya menjadi tenang kembali setelah mendengar ucapan Teru.

Kou hanya kurang sabaran, Kou hanya perlu menunggu sedikit lagi.

•❅•°• ♡ •°•❅•

Nene menghela nafas sesaat setelah membasuh wajahnya menggunakan air kran, gadis itu menepuk-nepuk pipinya beberapa kali lalu menghela nafas berat.

'Ayo Nene! Berhenti memikirkan Hanako-kun dan mulai hadapi kenyataan!' Batin Nene menyemangati dirinya sendiri.

Nene melirik tumpukan gulungan benangnya, timbul sebuah ide di kepala Nene.

Gadis itu berniat membuat scraf rajut sebagai hadiah natal beberapa hari lagi, Nene tersenyum dan mulai merajut scarf sambil menikmati lagu Tiny Light dari ponselnya.

優しさに触れて
残る温度 消えないまま
「愛しい」と言えたら
心は軽くなるかな?
Tersentuh kebaikan
Kehangatan yang tersisa ini masih belum menghilang
J

ika aku bisa mengatakan "kamu sangat berharga"
Apakah hatiku terasa lebih ringan?

Kadangkala Nene berpikir, seandainya dia menyatakan perasaannya lebih awal apakah semua terasa lebih mudah?

Tapi sekarang Nene sadar, sejak awal mereka takkan pernah bersatu karna Nene hanyalah manusia dan Hanako adalah hantu yang mengabulkan permohonan.

Mereka bertemu karna sebuah permohonan, setelah permohonan itu usai tentu saja pertemuan mereka juga usai.

Nene menghela nafas memandangi keluar jendela.

Meski begitu, Nene tidak bisa bohong jika dia masih berharap di kehidupan selanjutnya dia ingin hidup dengan 'Amane yang manusia'.

"Kau boleh bersedih Nene tapi hidup harus tetap berjalan"Gumam Nene menyemangati dirinya sendiri.

▁ ▂ ▄ ▅ ▆ ▇ █ L O A D I N G █ ▇ ▆ ▅ ▄ ▂ ▁

Setsunai || JSHKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang