;culik

501 66 0
                                    

malam ini taehyung ngga tenang.

gimana mau tenang kalau jungkook yang beri janji akan datang malah sudah lewat satu jam belum juga tampak. taehyung udah berusaha telfon tapi sama sekali ngga aktif, berakhir minta tolong jimin untuk hubungi yoongi tanya diamna jungkook dan jawabannya tentu bikin pusing bukan main.

yoongi bilang jungkook udah pergi sejak satu jam yang lalu naik taxi tapi taehyung juga beritahu kalau jungkook belum juga sampai. sekarang jimin lagi hubungi mingyu juga yugyeom untuk bantu cari dimana jungkook berada dan taehyung ngga tahu harus apa selain diam.

dia merasa kalau ini salahnya. ini salahnya karena dia yang minta jungkook untuk datang.

"tae jangan diem. telpon bang hos----

jimin belum selesai bicara namun pintu kost taehyung di dobrak dari luar, pelakunya hoseok.

wajahnya pucat bukan main juga keringat yang bercucuran deras didahi. dia panik sewaktu tanya dimana jungkook berada.

"bang napas, lo kenapa?"

hoseok ngga balas ucapan jimin tapi justru malah berikan handphonennya yang berisi chat dirinya dengan stranger. didalam chat itu orang asing bilang kalau jungkook ada sama dia beserta foto jungkook yang terduduk lemas dengan tangan terikat kebelakang.

"brengsek. dia siapa!? lo ngga bilang sama gue kalo dia incar jungkook!?"

"tae ngga ada waktu buat bacot. sekarang pikir gimana caranya temuin jungkook"

hoseok nangis, jelas. adik satu satunya hilang diculik orang. masih beruntung kalau sekedar disandra, kalau nyawanya hilang? demi tuhan hoseok ngga akan biarkan si pelaku hidup tenang.

"lapor polisi lah. jangan bego mau tanganin semuanya sendiri"

taehyung hampiri kasurnya untuk ambil jaket berniat pergi keluar cari jungkook dimanapun, tapi belum selangkah pergi dirinya ditarik sama hoseok.

"jaket darimana?"

"bang goblok adek lo diculik masih sempet tanya jaket!?"

"lo jangan marah marah tae, kalem bro" kata jimin

"gila jim. pacar gue ilang? gue kalem?"

hoseok kembali menangis, berlutut dihadapan taehyung dengan handphone yang tergeletak tepat dihadapannya. hoseok betulan ngga kuat untuk bayangkan kalau ada sesuatu hal buruk yang terjadi, ngga akan sanggup untuk terima kenyataan kalau jungkook kenapa napa.

jimin yang melihat tentu menaruh rasa iba. dia tau hoseok yang tegas juga tetap manusia, tapi ini lebih dari ekspetasinya. hoseok betulan serapuh itu.

"bang bangun. mau tanya apa sama gue?"

taehyung berusaha sekuat tenaga untuk tahan emosinya dan turunkan ego untuk sekedar bantu hoseok agar jauh lebih tenang.

"jaket lo, darimana?"

"jaehyun. kenapa bang?"

jimin jadi diam lalu setelahnya mulai berfikir kalau semua yang dia jadikan teori kemarin betulan berhubungan. dari mulai mobil sedan, jaehyun, jungkook hilang, chat asing bahkan tembakan kemarin itu murni saling berhubungan.

"i-itu jaket temen gue dulu. temen lama yang kakinya pernah gue buat patah"

"hah?"

jimin jadi berfikir lagi dan menyimpulkan kalau ini motif balas dendam, jimin yakin akan itu.

setelah beberapa waktu hening, dering telfon taehyung terdengar dan nama jaehyun yang tertera. jimin sarankan taehyung agar cepat diangkat dan ngga lupa untuk nyalakan suara agar semua bisa dengar apa yang jaehyun bilang.

𝕡𝕒𝕥𝕚𝕖𝕟𝕥 [taekook ☾] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang