-Dolores Apple-

381 43 0
                                    

"Good Evening children." Ucap Dumbledore selaku kepala sekolah Hogwarts dengan suara baritonnya, sukses membuat seisi ruangan menghentikan kegiatan maupun obrolan mereka.

"Sekarang kita punya dua perubahan dibagian staff pada tahun ini." Lanjutnya. "Kami senang atas kembalinya professor Grubbly Plank yang akan mengajar Satwa Gaib, sementara professor Hagrid pergi."

"Kita juga akan menyambut kedatangan guru pertahanan ilmu hitam baru, Professor Dolores Umbridge. Dan aku yakin kita semua berharap semoga ia berhasil."

"Seperti biasa penjaga kita Mr. Flich memintaku untuk mengingatkan kalian-"

Sesosok wanita tua mengenakan pakaian serba merah jambu berdehem membuat Dumbledore menghentikan pidatonya, ia berdiri dengan bangga melihat seisi Great Hall dengan senyum yang menurut Elizabeth sangat mengerikan.

Tanpa disuruh, dirinya mengambil posisi tepat di sebelah Dumbledore berada.

"Ia ada di persidanganku, ia bekerja untuk Fudge." Bisik Harry pada kami.

"Persidangan? Kau membuat kesalahan?" Elizabeth kelihatan bingung, hanya ia yang kelihatan begitu.

"Kau tidak dengar saat Harry bercerita di ker-"

"Ow? Tentu saja tidak. Kau kan tidak berniat mencariku Ronald Weasley." Dengan nada yang mulai meninggi El memotong kalimat Ron. Dirinya kembali murka jika mengingat hal itu.

"Hei, eum, Eli jangan salah paham. Aku sudah berusaha mencarimu tapi tidak ketemu saat di King Cross."

"Alright, kau pikir aku bisa teleport layaknya Peri Rumah? Jangan mengada-ada dan membuatku bersedih deh. Ditambah lagi aku jadi mendapatkan rekan gila satu kompertemenku." El, gadis itu sudah tidak berbisik lagi sekarang. Nadanya pun semakin tinggi.

"Maafkan aku El, aku membuatmu tidak nyaman. Aku tidak sama sekali berniat meninggalkanmu, sungguh." Ucap Ron seraya tertunduk merasa bersalah.

"Maaf Eli, aku merasa tak enak padamu." Hermoine Granger gadis itu ikut menunduk merenungkan kesalahannya.

"Aku juga maafkan aku." 'The Chosen One' Harry Potter mengelus beberapa kali punggung tangan Elizabeth lembut.

El menarik nafas. Ia sebenarnya hanya sedikit emosi. Eli bukan orang yang pelit dalam memaafkan. Ia juga tau sifat teman-temannya. Mereka tidak mungkin melakukan hal yang El benci dengan sengaja.

"Wait for a moment, you get a new friends? Wuhuuu who's that?" Hermonie memberi gurauan mencoba mencairkan suasana.

"Percayalah kau tid-"

"Ms. White aku rasa kau tidak cukup di ajarkan sopan santun untuk mendengar seorang professor yang sedang berbicara di depanmu." Bagus. Sekarang seisi ruangangan tampak mengubah pandang mengikuti sorot mata Umbridge. Sangat memalukan.

El beberapa kali menengok ke kanan kiri memastikan tidak ada lagi orang yang bermarga 'White' selain dirinya. Tidak, ternyata wanita tua itu memang memanggil dirinya. Ia beralih pandang ke depan menatap Umbridge tanpa rasa bersalah. "Maafkan aku kalau begitu."

Seriously, apa yang dibicarakan nene tua itu dari tadi sangat tidak bermutu bagi Elizabeth, ia pasti mendengarkan kalau saja bisa bermanfaat bagi dirinya.

Umbridge menatap ke arah Elizabeth tidak suka. Beralih meneruskan lagi pidatonya. "Aku yakin kita akan menjadi teman yang baik."

"Aku tidak yakin." George dan Fred. Umbridge lagi-lagi menatap tidak suka ke meja Gryffindor.

𝓜𝓪  𝓓𝓻𝓪𝓬𝓸'𝓼Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang