IDOL
Apa yang kita pertahankan dari hubungan toxic ini? Aku ingin belajar melepas, jika-jika saat aku benar-benar kehilanganmu rasa sakit itu tidak teramat lara.
•••
Seminggu sejak hari itu Jisoo tidak pernah bertemu dengan Taehyung, biasanya pria itu akan memberinya kabar sesibuk apapun dia. Namun, sepertinya hubungannya memang sudah berakhir di sini. Gadis itu melepas gitar di tangannya, berjalan keluar dari ruang latihan."Kamu bisa, semuanya baik-baik saja."
"Hai."
Jung Jisoo menoleh pada Joshua yang tiba-tiba di sampingnya. Pria itu merangkul dirinya sembari tersenyum lebar. "Ayo aku traktir."
"Aku sedang menghindari makanan berat."
"Kenapa? Takut gendut? Jisoo kamu tu udah kerempeng gitu mau diet kek gimana lagi." Joshua tertawa kecil setelah itu, tangannya menggegam tangan gadis itu dan menariknya pergi tanpa persetujuan.
Joshua hanya ingin sahabatnya itu melupakan rasa sakitnya. Setelah itu keduanya kini duduk di kedai makan. Sengaja mereka tidak menggunakan masker apapun, toh sudah rahasia umum lagi bahwa keduanya sangat dekat dalam pertemanan.
"Ayo makan," kata Joshua saat Jisoo hanya melihat makanannya saja, tanpa menyentuh sama sekali. Sebuah senyum terukir pada sudut bibir Joshua, pria itu mengambil makanannya dan mengarahkan pada Jisoo.
"Aku bisa sendiri."
"Benarkah? Tapi aku tidak melihat kamu makan sejak tadi."
Gadis itu akhirnya tersenyum juga, sepertinya Joshua berhasil membuatnya sedikit lepas. Lima menit setelah itu sebuah senyum berhasil lepas dari sudut bibir Jisoo, tentu saja Jushua senang melihatnya.
"Jisoo, aku menyukai seseorang."
Gadis itu mendongakkan kepalanya saat sang sahabat tiba-tiba berkata seperti itu. "Aku mengenalnya?"
Joshua mengangguk tanpa ragu, lalu setelah itu menunduk ke bawah. "Tapi aku pikir dia tidak menyukaiku."
"Memangnya siapa perempuan yang akan menolakmu? Akan beruntung sekali perempuan itu jika dicintai oleh orang sepertimu." Senyum melebar pada sudut bibir gadis itu membuat Joshua menyunggingkan senyumannya.
"Termasuk kamu?"
Tiba-tiba suasana menjadi diam, Jisoo menyengir. Kedua tangannya meremas, mencari ide bagaimana keluar dari topik ini. Ia benar-benar tidak ingin persahabatan mereka berakhir hanya karena perasaan sebelah pihak.
Sebuah tawa ringan terdengar keluar dari mulut Joshua. "Serius banget, Perempuan yang aku suka sangat cantik dan baik, dia gadis paling lembut yang pernah aku temui, sama sepertimu."
"Kamu harus membawanya padaku, seperti apa perempuan yang sudah berhasil merebut perhatian sahabatku ini."
Joshua tersenyum getir, kedua matanya tidak lepas dari sahabatnya yang tengah tersenyum. Sangat indah, andai ia dipertemukan bukan sebagai sahabatnya, apa mungkin Joshua masih memiliki kesempatan?
"Halo, Eonnie."
Kedua orang itu mengalihkan pandangannya pada suara seseorang, tampak Seo Nana tersenyum sangat lebar padanya. Jisoo membalas senyum itu, lalu ekor matanya beralih pada kedua sahabat Nana yang tersenyum ramah padanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
IDOL
FanfictionKata siapa menjadi seorang idol menyenangkan? Kata siapa menjadi seorang idol mudah. Kalian pernah mencari tahu bahwa kehidupan seorang idol selalu menjadi sorotan publik yang artinya kita tidak memiliki akses sendiri untuk hidup sendiri. Mari kita...