1

14 7 0
                                    

Setelah menyelesaikan studinya, gadis yang sering di panggil Asya itu, bertepatan pada hari ini adalah hari wisuda. Dimana ia akan mendapatkan gelar sarjana dari Universitas ternama di Indonesia.

Hari kelulusannya di sambut dengan baik oleh teman-temannya. Setelah Asya menyelesaikan kuliahnya ia akan melamar kerja di perusahaan yang sangat di mimpikan nya 'Pratama Company' namun, Asya tidak tahu siapa bos dari perusahaan itu.

Asya memiliki sahabat yang sangat dekat dengannya, yaitu Tanisa Putri. Mereka menjalin hubungan persahabatan sejak SMA sampai sekarang.

Selesai acara kelulusan, Asya dan Tanisa memilih kafe yang letaknya dekat dengan kampus, untuk sekedar mengobrol.

***

"Sya, habis ini lo mau kerja dimana?" tanya Tanisa.

"Belum tau gue, rencananya gue pengen kerja di perusahaan Pratama Company," jawab Asya.

"Lo yakin mau kerja di Pratama Company?" tanya Tanisa lagi.

"Yakin lah, kenapa harus nggak yakin coba? lo tau kan gue itu pengen banget kerja di Pratama Company, gaji nya juga gede. Dan lo pasti tau gimana bagusnya perusahaan itu," ujar Asya.

Tanisa menghela napasnya. "Iya, tapi kan lo tau sendiri perusahaan itu gak mudah nerima karyawan. Secara perusahaan itu bekerja di bidang teknologi dan otomotif," ujar Tanisa.

"Iya gue tau, mangkanya gue mau coba. Mana tau gue jadi sekretaris bos nya kan?" tawa Asya pecah, memang dasar halu.

"Gak usah mimpi dulu deh, Sya. Lo itu terlalu super pede jadi cewe, heran gue," ujar Tanisa sambil menahan rasa sabar menghadapi sahabatnya itu.

Asya menatap tajam ke arah Tanisa. "Ih, lo kok gitu sih? harusnya lo dukung gue dan doain gue supaya bisa keterima di perusahaan itu. Bukannya malah bikin semangat gue down," ujar Asya sambil menahan kesalnya.

"Iya-iya, pasti gue doain lo kok. Tenang aja gue selalu dukung sahabat gue kok,"

Senyum Asya mengembang saat mendengar kalimat yang Tanisa lontarkan. "Nah gitu dong dari tadi, ini baru sahabat gue."

"Oh ya, lo mau kerja apa lanjut kuliah lagi, Tan?" lanjut Asya bertanya.

Tanisa menatap Asya lekat. "Gue rencana mau lamar kerja di perusahaan temen bokap gue," jawab Tanisa.

Asya menganggukan kepalanya mengerti. "Bagus deh kalau gitu. Sukses terus ya," ujar Asya.

"Iya, lo juga ya." Tanisa tersenyum senang.

"Ya udah, balik yuk. Udah mau gelap nih," ujar Asya seraya membereskan barang-barangnya dan memasukkannya ke dalam tas.

"Ya udah, lagian besok lo mau melamar kerja kan?" tanya Tanisa.

"Iya," jawab Asya singkat.

Setelah selesai membereskan barang-barangnya itu, Asya dan Tanisa bergegas pergi. Tiba-tiba seseorang menabrak badan Asya, sampai Asya terhuyung ke belakang. Lantas Asya meringis kesakitan. Ia pun berdiri dan menatap tajam orang yang menabraknya.

"Lo punya mata gak sih?!" bentak Asya pada pria itu, sedangkan yang dibentak hanya menatapnya datar.

"Ck, minta maaf kek sama gue! malah diem aja, bisu lo?" Asya semakin kesal.

Bukannya minta maaf, pria itu langsung melanjutkan langkahnya. Namun Asya langsung menahan tangannya, hingga pria itu menghadap ke arah Asya.

"Minta maaf sama gue! cepetan!" bentak Asya lagi.

"Tidak usah membentak saya," ujarnya dengan wajah dingin lalu menghempaskan tangan Asya. Dan ia pun berjalan pergi.

Asya hendak mengejarnya, namun Tanisa dengan cepat menahannya. "Udah Sya, jangan gitu!" tegur Tanisa.

THE SECRET LIFE MY SECRETARY(On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang