Chapter 3

253 14 0
                                    

Chanyeol menyeret krystal keluar dari rumahnya, suho berusaha menghentikannya tapi percuma karena chanyeol sudah benar benar marah.

"Yeolli sudahlah, baekhyun juga sudah tidak apa apa kan ? Ayolah nak, lepaskan krystal.." Suho berusaha melerai.

"Apa ?? Appa mau membantunya ? melepaskannya begitu saja setelah kata kata yang ia ucapkan pada baekhyun barusan ?? Dengar aku krystal.. aku tak pernah mengatakan hal itu padamu, kau dengar itu.. tidak pernah sekali pun aku menyukaimu.. apalagi dengan tingkahmu yang seperti ini." teriak chanyeol.

Suho menghela nafas pendek, putra semata wayangnya itu tak dapat dihentikan. Sebesar itukah rasa yang ia berikan pada baekhyun, suho cukup senang kalau baekhyun dapat membuat putranya itu berubah menjadi pria normal tapi perubahannya sungguh dramatis.

"Oppa.. baekhyun itu pria, sadarlah.. kau tak bisa mencintainya.. itu tak normal." Krystal terus merengek menarik baju chanyeol.

"Normal atau tidak itu bukan urusanmu, kalaupun aku bisa mencintai wanita. Kutegaskan sekali lagi.. wanita itu bukan dirimu.. sekarang pergilah !!." chanyeol benar benar marah, sedangkan krystal hanya bisa menangis melihat perlakuan sepupunya itu pada dirinya.

"Maafkan aku oppa.. aku menyesal.. aku takkan melakukannya lagi.. aku akan minta maaf pada baekhyun nanti.." krystal menundukkan kepalanya, rautnya tampak penuh sesal.

chanyeol mendengus kesal.

"Lakukan itu atau aku tak akan pernah memaafkanmu.. " chanyeol pun melangkah pergi meninggalkan krystal dan suho. Krystal masih tertunduk, mengisak tapi ada yang lain dari raut wajahnya yang menyungging sinis.

kau pikir aku akan menyerah park chanyeol.. tak akan kubiarkan kau jadi milik byun baekhyun..

Krystal mendatangi kamar baekhyun, berjalan perlahan.

"Baekhyun.. aku mau bicara denganmu.." krystal masuk tanpa permisi ke kamar baekhyun, seringai tersungging tipis di ujung bibirnya lalu menutup kembali pintu kamar baekhyun dengan rapat.

chanyeol pergi ke kamar baekhyun keesokan harinya, mengetuk perlahan.

Baekhyun sedang duduk di atas sofa dengan kemeja putih yang selalu ia kenakan.

"Baekki, kau sudah merasa lebih baik??"

"Nee.. " Jawab baekhyun.

Chanyeol menghampiri baekhyun, memeluknya dengan erat. Memangkunya ke atas ranjang.

"Aku mencintaimu byun baekhyun.. amat sangat mencintaimu.. "

"Peluk aku.. " pinta baekhyun, chanyeol memeluk baekhyun kembali di atas ranjang.

"Ada sesuatu yang belum aku sampaikan padamu" chanyeol mengernyit.

"Tapi tak begitu penting.."

Chanyeol menggesekan tubuhnya.

"Apapun tentangmu penting untukku sayang.." Chanyeol mendekatkan wajahnya ke dekat baekhyun.

"Channie.. bagaimana kalau aku berbeda.. " potong baekhyun.

"Berbeda ??."

"Kau tahu ambigous genital ???." tanya baekhyun pelan.

Destiny in BetweenWhere stories live. Discover now