Darrel menghabiskan mie ayam nya tanpa mengalihkan pandangannya dari hp, rupanya dari tadi Darrel penasaran dengan akun twitter misterius yang mengomen postingannya.
"Sialan, pake di kunci lagi" Gumamnya.
"Kenapa rel?" Tanya Ly
"Kalian ga liat apa sama yg ngomen di postingan gua?"
"Oh yang itu? yang katanya lu ga suka makan mie ayam?" Jawabnya.
"Iyaa, siapa ya"
"Ah elah darrel bego banget si, masa lu gatau itu siapa?" Tanya Edwin memotong pembicaraan mereka.
"Siapa?" Tanya Darrel lagi.
"Ck, ghina"
"Ghina?"
"Iya bego, Ghinaaaa, mantan lu satu satunya"
"Buset, lah iya ya, mantan gua dia doang, eh tapi ko dia nemu twitter gua si"
"Gamon tuh" Cibir Ly
"Dih, dia yang mutusin, masa dia juga yang gamon"
"Ahahahaha, gua masih inget, abis diputusin sama dia, lu kek orang depresi anjir" Edwin meledek sambil tertawa dan berhasil membuat wajah Darrel terlihat kesal.
"Ga usah di inget lagi! gua udah mupon, kan sekarang udah ada si anu"
"Siapa? Arthur?" Tanya Ly
"Sssttt, diem lu taik, ntar ada yang denger, bahaya"
"Lah emang ngapasi?"
"Gua sama dia baru deket aja, belum ada hubungan apa apa, dan... Salah ga si gua ngerasa di gantung sama dia?"
"Ga salah, emang bego tuh si arthur, di ambil orang baru tau rasa"
———
Bel pulang sekolah sudah berbunyi, itu tandanya mereka sudah harus pulang kerumah masing masing.
"Eh eh eh eh, nagapin lu disini?" Ly mencegat pergerakan Darrel yang hampir saja masuk kedalam mobilnya.
"Ya mau pulang lah! masa bajak sawah"
"Heh karet gelang! Tadi kan lu bawa mobil sendiri"
"E-eh iya ya, lupa gua"