03

540 83 0
                                    

Elina side

Hari ini adalah hari terbahagia untukku selama berada di dalam tubuh boneka.

Aku diajak keluar oleh Putri Caroline keluar dari kamar! Lebih tepatnya hanya dibawa berkeliling istana sih, tapi tak masalah, minimal aku bisa melihat ruangan di kerajaan ini selain di dalam kamar tuan Putri.

Dia membawaku kemana-mana seharian ini. Seperti ke taman, perpustakaan, ruangan latihan menari, dan ke tempat lainnya.

Selain itu, aku juga sudah melihat para Raja dan Ratu! Sang Raja terlihat sangat berwibawa dan ketampanannya pun masih terlihat, sedangkan Ratu terlihat sangat cantik dan menawan, benar-benar pasangan yang serasi.

Aku juga melihat Pangeran kemarin yang datang ke kamar tuan Putri, dan sama seperti kemarin pula, dia terus memperhatikanku dengan tatapan tajamnya itu. Sungguh menyebalkan!

Selain Pangeran aneh itu, ternyata ada satu Pangeran lagi di kerajaan ini, dari sekali lihat saja aku sudah tau jika Pangeran tampan yang satu ini memiliki sifat yang berbanding terbalik dengan Pamngeran aneh itu. Wajahnya terlihat lebih ramah dan lemah lembut, senyumannya membuatku terpana.

Namun sampai saat ini aku hanya baru mengetahui nama Raja, Ratu dan Tuan Putri saja.

Nama Raja adalah Eldrick Vallion, sedangkan sang Ratu bernama Xavina Vallion. Aku belum mengetahui nama kedua Pangeran itu.

Saat ini aku sedang berada di ruang makan kerajaan.

"Tumben kau membawa Alice, Caroline," ujar Pangeran yang terlihat sangat baik itu. Suaranya sangat lembut ya tuhan.

"Hehe, Alice terlalu lama diam di kamarku. Dia pasti bosan," balas Putri Caroline.

Ternyata Putri mengerti perasaanku juga, aku jadi terharu. Lain kali bawa aku setiap hari ya Tuan Putri.

"Dia itu cuma boneka, tidak mungkin merasa bosan," celetuk Pangeran aneh itu.

Tapi yang ada di dalam sini itu manusia tau! Lagipula boneka itu juga punya perasaan yang rapuh, mereka harusnya disayangi, walaupun mereka hanya mainan, bisa saja kan mereka sama sepertiku. Manusia yang terjebak ke dalam boneka. Dasar tidak berperikebonekaan!

Putri Caroline hanya diam tak menjawab, apakah dia kesal? Atau malah sedih? Dasar Pangeran jahat!

"Sudah lah, kalian jangan bertengkar. Dan Evan, Caroline itu masih kecil, wajar saja jika dia berpikiran seperti itu," ucap Ratu Xavina mencoba melerai.

Benar! Putri itu masih kecil, sebuah kewajaran kalau Putri berpikiran seperti itu, dasar Pangeran bodoh!

*
*
*

Setelah acara makan siang bersama, kini aku, Putri Caroline, dan Pangeran baik hati yang ternyata bernama Xavier itu sedang bermain di bawah pohon rindang.

Melihatnya dari jarak sedekat ini membuat hatiku berdebar-debar! Wajahnya sungguh memancarkan aura positif yang baik, tidak seperti si Pangeran bernama Evan itu, walaupun tampan dia memiliki aura suram.

Namun orang yang tak kuinginkan itu malah muncul dan berjalan memdekat ke arah kami.

"Caroline, kau dapat boneka itu dari mana?" tanya Pangeran Evan tiba-tiba saat dia sudah berdiri di depan kami.

Sejak awal matanya itu selalu memandangku dengan tatapan tajam. Sepertinya dia belum pernah merasakan matanya ditusuk oleh jari wanita berkuku panjang. Jika aku keluar dari boneka ini, akan kutusuk mata menyebalkan itu, wahai Pangeran.

"Ini hadiah ulang tahunku satu bulan yang lalu dari Putri Annie."

Tanpa berbasa-basi Pangeran Evan tiba-tiba mengambilku dari tangan Putri Caroline. Benar-benar Pangeran tak berperikebonekaan!

Dia juga terus menatapku dengan tatapan tajam yang menusuk itu.
Beneran minta ditusuk pakai kuku milikku ya?!

"Kakak, kembalikan Alice!" pinta Putri Caroline sambil berdiri mencoba mengambilku kembali.

Tapi lelaki aneh ini terus saja menghindar. Maumu apa sih?!

"Evan, kembalikan boneka milik, Caroline," ucap Pangeran Xavier.

"Tidak, aku akan membawanya."

He?! Apa?! Tidak! Tidak mau! Putri tolong aku!!

Heyo! Update lagi:v

I'm A Doll [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang