chapter 6

440 40 9
                                    

Wildan yang sedang menunggu kedatangan ricis segera terkejut dengan apa yang dilihatnya "ngapa Lo liatin gua kaya gitu?!!" Ricis semakin Bingung krna Wildan melihatnya tanpa mengedip mata "eh ga anu kamu cantik" Wildan merasa malu "sae lu,mana Boba aku?!!" Ricis meminta minumannya "eh ini minumannya diminum yaaa" taklama kemudian bibi pun ikut nimbrung "kamu sekolah dimana de??" Wildan menjawab "ehh satu sekolah Tan,saya Kaka kelasnya ricis" bibi menjawab "ohh itu kamu yg tadi kan?" Bibi brtanya penasaran "iya Tan hehe" bibi menjawab menggoda  "gausahh manggil Tante,bibi aja" ricis yg tidak nyaman itu segera mengalihkan pembicaraan nya "eh kita pergi dulu ya bi,ada urusan penting" ricis segera mengambil tas lalu berpamitan "ehh kmu mau pergi??" Tanya bibi "iya bi aku mau beli sesuatu" bibi segera mengambil jaket ricis agar tidak kedinginan "pake jaketnya ya nanti masuk angin,jgn MLM mlm" Wildan segera berpamitan "yaudh kita permisi dulu Tan eh bibi assalamualaikum" bibi menjawab "waalaikumsalam hati hati"

Ricis segera menaiki motor dan melambaikan tangan "dahh bii,eh iya btw km ksini sm temen kamu?" Wildan terkejut dengan apa yang didengarnya barusan "hah anu iya temen aku kita mau ketemuan reunian" ricis mengangguk paham "oh iya paham" sesampainya di restauran "dah turun sebentar"
Wildan masuk ke dalam dan menemui seseorang perempuan memakai Hoodie pink yang sedang duduk dipojokkan "syee akuu pergi dulu sebentar nanti aku kesini lagi ya" memberikan handphonenya ke sye "iya tapi jgn lama lamaa" sye ketakutan "iya sygg eh bntrr cium dlu'' bipppp karena tidak terlalu kelihatan jls ricis yg berniat untuk menghampiri mereka dikejutkan dengan kedatangan Wildan "eh ngapain ayo kita berangkat" ricis kepo "siapa dia dan??" Wildan menjawab "itu temen gue cod an barang dah yuk mau kmna??" Ricis mengangguk paham "hmm ke sana aja yuk mau beli buku terus pulang" ricis menunjuk sebuah toko buku yang tidak terlalu jauh dari restauran tersebut  "disnaa yaudh yuk pegangan" mereka segera menuju ke toko buku

Setelah membeli buku tersebut mereka segera pulang dijalan tadi mereka tidak berbicara banyak ricis yang banyak pikiran semakin bertanya tanya siapa wanita itu dan hubungannya apa akhirnya ricis menanyakan hal ini kepada dikidaw kena dia satu satunya yg paling Deket diantara temennya yang lain "assalamualaikum bang,mau nanya bang tau ga siapa cewe iini??" Kebetulan ricis sempat memfoto wanitanya bang Diki mengetik "ini mah pacarnya Wildan kenapa emngnya cis??" Jleb bgtt ya moms bayangin udh ga diksih kpstian mnggilnya syg²an duhh komplit deh "hah ouhh yaudh mksh bang,ga kenapa kenapa kok" bangdiki mengetik ''ohh iya SM SM ciss"
Seketika air mata pun menetes dan ricis segera meng screenshot wa bangdiki dengan dia dan mengirimkannya ke Wildan
"Assalamualaikum aku mau nanya sesuatu,ini siapa kamu??" Wildan mengetik "lho kamu dpt dari mana foto ini??!" Ricis mengetik "tdii mlm"
Wildan mengetik "itu temen aku kenapa emngnya??" Ricis mengirimkan bukti ss chatannya dengan bang Diki "nih kata bangdiki itu pcr kmu,terus kmu anggep aku ini apaa??!temen?!!pcr!!selingkuhan!!?'' Wildan mengetik "bukan itu maksud aku ciss aku telepon ya" ricis menjawab telepon "halo dengerin aku dia itu cuman temen galebih ciss" ricis menangis "Kalo dia cmn tmn knpa kamu cium dia?!" Ricis smakin menangis "lho kamu ini nuduh aku yg ga ga" Wildan berbicara dengan nada naik "lho emng bener kan kmu cium dia tdii??!!" Ricis semakin menangis "gausah nangis cengeng bgtt jadi cewe,dia temen bukan pcr aku pcr km" Wildan berusaha meyakinkan bahwa ia tidak akan mengulangi kesalahannya lagi "temen kamu bilang???! sebelum kita deket dulu kita sebagai apa Dann???temenn kan??iyakan??kmu anggap aku apa??selingkuhan??pelampiasan??atauu cuman ada maunya doang?!!" Wildan semakin kesal dengan sikap ricis yang seperti anak anak "Oke gua jujur sama Lo kalo gua itu sama dia udah pacaran 5tahun,dan Lo gua anggep cuman temen gaush berharap lebih yaa!" Ricis semakin jadi "LO JAHAT BGT SM GUA SUMPAH LU TEGA"

"Siapa suruh mau dijadiin pelampiasan doang??!!makanya jadi cewe gausah terlalu banyak berharap jadi gini kan akhirnya" Wildan semakin kesal dengan sikap ricis "gua gabakal kaya gini juga kalo Lo ga caper bego" Wildan menjawab "heh Ngadi Ngadi lo,siapa suruh lu deketin gua trozz jadi gini kan?? Dah gua cape oiya satu lagi ubah sikap kekanakan Lo ini" ricis semakin sakit hati dan semakin menjadi jadi "heh anjim lu yg udh bikin gua begini ya gua udh berharap lebih ke lo,dan Lo beraninya nyakitin gua dengan cara kaya gini???demi lu itu..." Titttt telepon matii dan  semua akun Instagram, WhatsApp, Twitter,line diblok sama Wildan ricis semakin stress

"riciss bodohh seharusnya ga kaya gini dari awall harusnya gua pekaa kenapa ricis bodohh hikss, seharusnya lu cis gboleh bperrr nyesel gua buka hati lagi anjim bgtt" rciis berteriak-teriak dan tidak lama kemudian bibi Dateng "heh kamu kenapa?knpa nngis??" Ricis memeluk bibinya itu "dia jahat BII dia duain aku" bibi bertanya "siapa??wildann??demi apa?" Ricis mengangguk kepalanya "iya bi dia dia hikss" tak lama kemudian temen temennya didepan rumah "rcisss riciss assalamualaikum" ponakannya ricis segera membuka pintu "tantee adaa temennya tuh" ricis segera menuju kamar mandi dan membasuh mukanya agar tidak terlihat sedang menangis tapi tidak dengan teman-teman nya tauu
"Lho cis lu kenapa??mata lu sembab lu Abis nangis???

......

Only OneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang