chapter 8

412 40 3
                                    

Wisuda pun berjalan dengan lancar mereka semua sibuk berfoto-foto "ehh cis kerjanya mau dimana??" Ricis terkejut "ehmm dimna aja deh yg penting kerja" teman-teman nya segera pergi "yaudh deh gua balik dulu ya good luck" ricis mengangguk paham "iya byee" taklama kemudian "hayo nungguin siapa??" Ricis terkejut "papahhh" papa segera mencium keningnya dan segera memberikan kado "nih kado buat kamu, Karena nilai kamu paling terbaik disekolah ini" ricis mengambil hadiah dari papahnya itu "ishh papah ini bagus bgt mkshh pahh ricis syg papah muach" papah menawarkan perkerjaan kepada ricis "cis kamu mau kerja di kantor papa??kamu tinggal nerusin semua usaha papa" ricis menjawab "ga deh pah aku maunya ditempat yang lain itu biar aku nambah wawasan lagi" papah mengiyakan "iyaudh tapi harus mandiri ya,jgn nyusahin orang lain"
Ricis mengangguk paahm "iya pah siap 86"

1 Minggu kemudian
Ricis bertemu dengan teman-teman nya disalah satu kantor dan ricis segera mengambil surat lamaran kerja "yaudah ya gua balik dulu mau ngerjain ini biar besok bisa diinterview" Atika segera menghampiri ricis "lu yakin??kerja disini??" Ricis meyakinkan sahabatnya ini "iya tik,ca doain ya smoga keterimaa" Atika dan Caca menjawab ''iyaa udhh good luck syg" ricis menjawab "iya syg muach" Caca menanyakan kepada ricis "cis lu target nikah kapan??kalo udh nikah kabarin kita ya" ricis tersenyum manis "iya pasti bakal diundang ko,itu juga msih lama palingan dua tahun lagiii" Tika "oke deh gua pergi dulu ya byee" caca "see you" ricis segera pergi keluar dan tiba tiba brukk "awww,kalo jalan tuh liat kedepan!!" Seorang pria tampan sedang mengelus tangannya "eh maap maap sini aku bantu" dan ternyata "lho Wildan ngapain lu disini??!!" Wildan terkejut melihat ricis dihadpaannya "lho elu ngapain Lo disini??!!" Ricis bingung dan muak dengan semua yang terjadi dulu "gua abis ambil surat lamaran kerja" ricis segera membersihkan roknya karena debu menempel "duh bnyak bgtt lgii debunya,awww skitt" Wildan segera mengobati lukanya yang cukup banyak "sini gua obatin dulu itu darahnya belepotan kemana mana"
Ricis yang tanpa basa basi segera mengangguk iya dan dia melihat wajah Wildan yang begitu tampan "ahh payah sekali bisa bisa nya aku terpesona untuk yang kedua kalinya,ohh ya Tuhan kenapa dia tampan sekali dan kenapa dia begitu ahh coba saja dia tidak selingkuh pasti dia dan aku sudah lama.." lamunan ricis buyar ''heh Lo masih sama aja jgn kbnykn bengong nanti kesambet lu" ricis mengedipkan matanya "eh iya ini mata gua kelilipan btw tengkyu" ricis tidak mau terlalu lama dissna dan ricis takut rasa cintanya ini muncul kembali
"Gua pergi dulu yaa permisi"
Wildan segera bangun dari duduknya "ehh gua anterin ya??rumah lu masih yg dulu kan??gua kesini mau nyari alamat temen paman gua bisa tolong bantuin ga??" Ricis mengangguk "iya boleh yudh yuk cpett gua maungerjain ini" Wildan segera membukakan pintu mobilnya "silahkan msukk" ricis senyum tipis "iya" mereka segera pergi ke rumah ricis dan sesampainya di sana....

Only OneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang