Bintang yang tadi tidak sengaja menatap mata Langit seketika teringat dengan ucapan orang yang baru saja ia angkat telponnya.
"Lang.. "belum sempat dia menghabiskan kata katanya Langit sudah menarik tangan Bintang membuat Bintang kaget karena tiba tiba Langit menarik tangannya.
Sagara yang baru ingin menjawab pertanyaan Bintang tadi bingung karena Bintang tak ada di tempat nya."Bintang kemana?"gumamnya bingung namun dia mengira mungkin Bintang melupakan sesuatu di kelasnya.
"Aw.. "ringis Bintang saat Langit menghempaskan tangannya kasar.
Saat ini mereka berada di gudang yang terletak di belakang sekolah.Bintang hanya menurut Langit yang dari tadi menarik tangannya ke sini. Membuat beberapa pasang mata menatap mereka dengan pandangan2 kepo mereka.
"mana hape gue?"tanya Langit to the point, sejujurnya dia sangat malas untuk berbasa basi.
"kok malah nanya gue? Mana gue tau"jawab Bintang heran, dia belum mengerti ucapan orang yang berada di hadapannya.
"ck"Langit berdecak sebal. Langit mengeluarkan ponsel yang berada di sakunya.dan menyodorkan ke arah Bintang. Bintang menatap casing hape yang ada di tangannya juga yang berada di tangan Langit bergantian.
"Loh?"
"Ketuker pas tabrakan tadi"jelas Langit membuat Bintang mengambil ponsel yang di tangan Langit itu.
"siniin hape gue"lanjut Langit dan Bintang segera memberikan ponsel milik Langit kepada pemiliknya.
"Kok baterai nya low bad?"tanya Langit kesal karena baterai di ponselnya sisa 2 persen.
"Ponsel gua kok terkunci 3 jam?"Bintang malah menanya balik
"gua nanya. Jangan nanya balik"Balas Langit ketus"gua gak tau kenapa hape lo low bad. Gua pakenya juga cuman buat ngangkat telfon."jawab Bintang membuat Langit mengernyitkan dahinya.
"Siapa?"tanya Langit cepat.
"Mama lo, mungkin"jawab Bintang.
"mama gue bilang apaan?"
"katanya nyokap lo mau keluar negeri dan pulangnya mungkin minggu depan.trus.."Bintang menatap ragu ke arah Langit membuat Langit penasaran apa yang akan dikatakan Bintang selanjutnya.
"trus?"
"nyokap lo ngira gua pacar lo, gua udah mau jelasin tapi langsung ditutup sama nyokap lo"Lanjut Bintang membuat Langit memijit pangkal hidungnya.
Pening.
Satu kata itulah yang ia rasakan sekarang.Dia sangat tahu sifat Alleta, ibunya. Dan akan terjadi wawancara mendadak saat Alleta pulang nanti. Dan Alleta pasti akan menasehati nya tentang ini dan itu yang ada sangkut pautnya dengan cewek. Cewek harus dimengerti lah, dimanjain lah, dan bla bla bla...
Dan penyebab semua itu hanya satu.
Bintang.
Langit baru saja ingin membuka suara namun bel pulang sekolah berbunyi membuat Langit melihat arlojinya yang masih menunjukkan jam 1.
"Guru2 lagi rapat besar besaran jadi murid2 dipulangin"kata Bintang seolah tahu isi pertanyaan yang ada di benak Langit. Siswa/i pun sudah keluar dari kelas mereka.
"oh"
"Udahlah, gue pulang dulu. Sebel lama2 deket sama lo"ujar Bintang sambil ingin meninggalkan Langit.
"eh, enak aja. Main pulang2 aja. Pokoknya lo harus tanggung jawab."
"Hah? Tanggung jawab? Tanggung jawab apanya?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Langit dan Bintang (On Going)
Teen FictionWAJIB FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA JANGAN JADI SIDERS Putri Bintang Andara, seorang gadis cantik dengan segudang prestasi. Bintang itulah sapaannya setiap hari. Berpacaran dengan seorang ketua OSIS adalah dambaan bagi setiap orang. Dan beruntungnya...