PART 01

42 14 6
                                    

Putri Bintang Andara, siswi cantik dengan segudang prestasi juga dikenal dengan kekasih seorang ketua OSIS di SMA Merpati. Bohong jika cowok yang melihat Bintang, dan merasa biasa saja. Selain cantik dan pintar, Bintang juga merupakan gadis ramah juga periang. Senyum manisnya seolah menjadi candu buat mereka yang ingin terus melihat senyum manis Bintang itu.

Bintang berjalan tanpa beban sambil memainkan ponsel yang ada di genggamannya, menscroll berita terbaru tentang bias biasnya. Dan sampai akhirnya...

BRRRUUKK....

Bintang mengaduh sakit saat dirinya terjatuh di lantai. Dia mendongkak dan melihat cowok berwajah datar yang tanpa rasa bersalah sedikit pun, bahkan dia tidak membantu Bintang untuk berdiri.

"makanya jalan tuh liat ke depan. Emang matanya taruh dimana? Di dengkul? "tanya Langit dengan nada datarnya membuat Bintang ingin menjitak kepala Langit.Bintang bangkit berdiri dan kini dia berhadapan dengan Langit.

"lo juga salah yah. Siapa suruh gak liat liat jalannya"kini Bintang malah menyalahkan Langit. Kalau saja, Langit bisa bersikap lebih ramah sedikit. Sudah pasti Bintang yang akan meminta maaf deluan tetapi tidak dengan cowok yang berdiri di hadapannya.

"terserah gue lah. Mata,mata gue. Kenapa lo yang sewot? "

Sungguh berbicara dengan Langit membuat dia harus merendam emosinya. Bintang melirik kebawah sepatunya yang ternyata hapenya terjatuh. Dengan gerakan cepat Bintang mengambil ponselnya dan berjalan pergi dari Langit.

Sementara Langit dia juga memungut ponselnya yang juga terjatuh dan tanpa menyadari kalau casing ponselnya mereka sama.

***
"Parah lo, Lang. Anak orang langsung masuk UGD aja gara2 lo"ujar David yang tak habis pikir dengan temannya. Hanya karena siswa itu tak sengaja menumpahkan air mineral di baju seragamnya, dia membuat siswa itu harus masuk UGD karenanya.

"i don't fucking care. "balas Langit santai sambil memakan satu mangkok bakso.berdiri berjam jam di depan tiang bendera membuat sebagain energinya terbuang sia2. Apalagi setelah itu dia harus menghadapi cewek bawel itu.

"tapi lo hebat sih, Lang. Gue jadi insecure"ujar Danis yang langsung mendapat jitakan dari Alfa.

"Babi, yang kayak gitu lo insecure. Liat orang2 pintar lo ngejek. Gila lo"balas Alfa.

"kalau mau ngomong,ngomong aja gak usah pake jitak2 segala,nying"gerutu Danis yang tak Terima di jitak oleh Alfa.

"Do, Dado... "panggil Danis pada Valdo. Teman laknat emang, nama orang bagus bagus malah diubah jadi Dado. Valdo melirik Danis dengan tatapan malas.

"kenapa? " tanya Valdo malas.

"marahin Alfa, Do. Masa dia jitak pala gue sih"lapor Danis Valdo.

"Bukan urusan gue"balas Valdo singkat.

"Nggak setia kawan lo mah.."Danis merasa sebal karena tak ada yang membelanya.

"kawan?emang kita kawan lo apa? Lawan iya"ucap Alfa yang sering bertengkar dengan Danis.

"wah, ngajakin gelut lo. Mentang2 badan lo besar kek kerbau, tinggi lo kayak jerapah. Lo kira gue takut"tantang Danis pada Alfa yang memang memiliki badan paling besar diantaranya.

"emang berani?"tanya Alfa meremehkan.

"Gak berani sih. Heheh"tanpa dosa Danis mengeluarkan gigi putihnya.membuat semua tertawa karena Danis memang memang memiliki postur tubuh paling kecil diantara mereka.

Drrrrttttt....

Ponsel Langit yang berada di saku seragamnya bergetar menandakan panggilan masuk. Langit melihat ID-namenya.

Langit dan Bintang (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang