O2) . library boy

17 1 0
                                    

..

"Princess pulaang"

Jora membuka pintu rumah nya lebar-lebar.Melepas sepatu nya asal sembari menyeret tas ranselnya.Ia mengantuk,ingin tidur siang segera.

"Mana ada princess bentukannnya kaya abis mulung"

Itu,Dizan.

Kakak lelaki kandung Jora yang kini tengah berdiri di depan Jora.Baru kembali dari dapur kelihatannya.Tangannya memegang sekaleng soda.

"Minggir,mau tidur"

Dizan membuka kaleng sodanya.Meneguknya sekali kemudian memberi tatapan sinis ke arah Jora.Melihat adik satu satu nya itu berjalan gontai menuju kamarnya.

"Yakin mau tidur? Gua mau pergi,ga mau ikut?"

Jora yang hendak membuka pintu kamarnya terhenti.

"Kemana?"

"Jalan jalan aja,jajan mungkin.Sekalian mau ketemu orang,"

"Gak ah,males" Jora melengos malas.Hendak masuk ke kamarnya,namun ditahan oleh Dizan.

"Eh,ayo dong.Ntar pulangnya nge bakso deh,"

"Gak mau,orang habis jajan dari minimarket sama Ajun,"

Jora mengangkat kantong kresek dari minimarket tadi.Menunujukkan bukti bahwa ia baru saja pulang dari minimarket.Didalamnya,ada mi instan dan juga susu kotak.

Dizan mendekat,secara tiba-tiba merampas kresek yang dipegang Jora.

"WOI!"

Dizan menyembunyikan kresek itu dibalik badannya.Memain-mainkannya sehingga Jora tidak bisa mengambil kembali darinya.

"SINIIN GAK?!" Jora masih saja berusaha mengambilnya kembali.Namun ia kalah gesit dengan kakaknya ini.Ia juga mulai menyerah setelah Dizan mengangkat tinggi kreseknya itu.

Jora frustasi.

"MAU LO APA SIH KAK?!" Ia menekuk alisnya.Melayangkan tatapan tidak suka terhadap Doyoung.

Doyoung tertawa meremehkan.Masih dengan tangan kanan nya yang mengangkat tinggi belanjaan adiknya itu.

"Ganti baju lo,temenin gua nyari cewek"

"IDIH" Seru Jora. "GUA CAPEK MAU TIDUR!"

"Yaudah mie nya buat gua aja ya" Ancam Dizan.

"Yaudah sana,"

"Eh?"

Jora memegang kenop pintu kamarnya. "Gua bisa beli lagi,"

Setelah menjulurkan lidahnya ke Dizan,Jora bergegas masuk ke kamarnya.Dizan menahan pintunya.Menatap adiknya tidak percaya karena ancamannya tadi tidak berhasil.

"Kok lo tega sih sama gua?" Dizan,masih berusaha membujuk adiknya.

"Kok lo tega sih ambil mie gua?"

"Ya makanya temenin gua"

"Ya makanya balikin mie gua"

"Kalo gua balikin lu ikut?"

"Hm..Bisa jadi bisa jadi"

Tanpa berpikir,Dizan memberikan kreseknya kepada Jora.Menaruh harapan besar bahwa jika ia mengembalikannya,maka Jora akan bersedia menemaninya pergi keluar.

Dengan pemikiran matang pula,Jora segera menarik paksa plastik itu dari Dizan.Kemudian bergegas masuk kamar dan menguncinya.Meninggalkan tatapan tak percaya doyoung dan gedoran keras tak terima.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 27, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

The Blues Behind || Jeno ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang