OO.) prolog

20 2 0
                                    

2010 ;

"Cepat habiskan makananmu,nak.Sebentar lagi kita mau berangkat loh," 

Seorang wanita paruh baya itu sudah dua kali menegur anaknya yang hanya memainkan makanannya sejak tadi.Bocah lelaki itu menopang dagunya.Hanya menatap kosong ke arah nasi dengan ayam fillet kesukaannya itu.

Sejak tadi,hanya piring wanita itu yang perlahan berkurang.Sementara anaknya,tidak berkurang sama sekali meskipun mereka mulai makan di waktu yang sama.Suasana meja makan yang diisi ibu dan anak itu menjadi tak enak.

"Mau mama suapin?" Wanita itu menaruh sendoknya.Hampir beranjak menghampiri anaknya.

"Ma,"

Pada akhirnya,anak itu membuka suara.

"Iya sayang?"

"Aku ga mau pindah," Nada nya seperti ingin menangis. Ditatapnya mata ibu nya itu penuh harap.

Sang ibu menghembuskan nafasnya panjang,kemudian tersenyum ke arah anaknya itu.Jujur,ia juga tak ingin meninggalkan rumah yang telah dihuninya selama 10 tahun lebih ini.Terlalu banyak kenangan yang telah dibuat keluarga kecilnya disini.

Tak berbeda dari anaknya.

Rumah besar ini berfasilitas lengkap.Semua kebutuhan pasti terpenuhi karena sang ayah bekerja sebagai seorang pejabat.Terlebih lagi di depan rumah ada sebuah taman bermain yang sering dikunjungi anak-anak.Tentu saja,anaknya itu pasti senang sekali bermain disana.

Terlebih lagi juga,para tetangga disini sangat ramah.Sering menyapa dan sangat bersahabat.Tidak perlu khawatir tentang apapun.Namun,suatu alasan membuat mereka harus pindah dengan segera.Mau tidak mau,suka tidak suka.

"Kamu tau? Rumah baru kita lebih besar loh,ada kolam berenang yang besar,ada ayunannya,ada-"

Anak lelaki itu menaruh sendoknya di atas meja.Menimbulkan bunyi hentakan agak keras yang membuat omongan wanita itu terputus.

"Ma,please."

 Meski masih berusia 7 tahun,tatapan anak itu berhasil membuat wanita itu terdiam.Dirasakannya perasaan sedih anaknya itu.Sangat dalam.Seakan ada alasan lain mengapa ia harus tetap tinggal disini.

"Engga,sayang" Wanita itu menghembuskan nafasnya lagi. "...kita,harus pindah"

"Kenapa ma? Alasan nya apa? Aku-"

"Udah makan nya?"

Suara berat yang khas itu,membuat mereka menoleh.Seorang pria tinggi dengan tangan yang membawa beberapa koper yang tampak kesal dengan rengekan sang anak.Membuat bocah itu diam tak berkutik.Ia takut.Kata-kata yang ingin disampaikan nya seolah-olah termakan karena ketakukan terhadap ayahnya sendiri.

"Masukkan kopermu ke mobil daripada buang-buang makanan," Dengan nada tegas dan tajam,yang membuat anak itu dengan segera melakukan perintahnya.

Wanita itu menatap ke suaminya.Menggeleng pelan ke arahnya yang dibalas dengan tatapan tak acuh olehnya.Ia melanjutkan kegiatannya.Berkemas.Memasukkan barang-barang mereka ke mobil setelah makan satu jam lebih cepat dari anak dan istrinya itu.

Dengan air mata yang tertahan,anak itu mengangkat satu persatu barangnya ke dalam mobil.Rasanya sangat berat sebenarnya.Terlebih lagi,ia tidak diberi alasan pasti atas mengapa mereka sangat buru-buru untuk pindah rumah.

Ia sudah nyaman disini,tentang suasananya,keadaannya,

dan teman-temannya.

Baru beberapa saat berkemas,mereka dikejutkan oleh kedatangan rombongan mobil polisi yang tiba-tiba menerobos masuk.Para petugas yang ada di dalamnya dengan gesit segera turun dan mendekat menuju ayah anak itu.

Tanpa jeda langsung memborgol pria itu dengan menyisakan kebingungan yang teramat sangat.Sementara petugas lain masuk ke dalam rumah.Menggeledah.

Pria itu tampak memberontak.Diikuti dengan tangisan istrinya yang dengan air mata.Menahan para petugas itu untuk membawa suaminya.

Sedangkan anak lelaki 7 tahun itu,yang tidak tau apapun,hanya bisa menatap bingung dan khawatir didepan orang tua nya.Jantungnya jelas tak tenang.Anak sekecil dia tentu tidak bisa tau banyak.Mau menangis seperti ibu nya,tetapi ia tentu tidak tau apa yang ditangiskan.

Sampai seorang polisi angkat bicara.Ditunjukkannya bukti surat penangkapan.

"Mohon maaf,suami anda ditangkap atas kasus korupsi sebesar 5 Miliyar,anda bisa membawa pengacara di pengadilan nanti,"

Sejak detik itu,

anak itu tau betul hidupnya tak akan pernah sama lagi.

...




The Blues Behind || Jeno ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang