Tapak Diari

7 5 0
                                    

Aku membuka pintu di hadapan hanya untuk mendapatkan seringaianmu. Di pelatuk awan-awan bersampul air hujan tiada lelah menggeram. Berikut empayan serangan di hari tua.

Tiada jejak untuk menghayati seberapa terpikatnya kamu, dermagaku siap meluncur di kolam putus asa dalam kediaman membisu. Remah-remah kutumpuk menjadi kayu beralaskan pohon ungu di laut biru. Daun kalbu menyergap sergapan semak belukar. Tiada tapak, tiada remak mengganjulan bergerak seumpama.

Sebatas pahitnya empedu, kuterangkan syahdu :

Mawarmu mempesona.

.
.
.

18 November 2020

Temaram JinggaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang