1 : MOS

681 112 15
                                    

Park Seonghwa.

Siapa sih yang nggak kenal sama yang namanya Park Seonghwa? Dia itu hampir perfect. Mukanya ganteng, badannya tinggi, nilainya bagus, orangnya baik dan ramah, sering jadi panitia ataupun sukarelawan event, udah gitu ketua OSIS pula! Cuma satu aja. Sayang, orientasi seksualnya menyimpang.

Seonghwa bukan tipikal orang yang suka ngumbar-umbar kalau dia itu gay sih, bahkan pacaran aja nggak pernah.

Ya iyalah, dia kan udah nikah sama kertas-kertas persetujuan event.
— Jung Wooyoung, sekre OSIS. Habis ngomong gitu dia langsung dipukul pake buku pertanggung jawaban event yang hampir sama tebelnya kayak buku paket.

Terus? Gimana caranya orang-orang tau kalau Seonghwa suka cowok?

"Um, Kak Seonghwa. A..aku suka sama kakak. Kakak mau nggak jadi pacarku?"

"Maaf ya dek, saya sukanya batang."

Wahai pemirsa, di atas tadi adalah cuplikan salah satu dari sekian banyak pernyataan cinta yang ditolak Seonghwa.

Iya, dia kalau nolak langsung skak-mat gitu. Iya, emang dia orangnya terlalu jujur. Sohib-sohibnya aja sampe bingung dia ini orangnya emang to the point apa kelewat polos.

Oke, stop sampe sini dulu aja kenalannya. Ini si Seonghwa lagi kicep soalnya. Ya gimana nggak kicep, ini hari pertama MOS di SMA Keikyu dan preman yang kemaren malak dia lagi senyam-senyum ngeliatin dia sambil ngemut lolipop!

Seonghwa yang udah mau maju keluar dari balik tirai pemisah antara panggung sama backstage buat mulai acara MOS langsung balik kanan maju jalan, sebelom bahunya ditahan sama Wooyoung.

"Ngapa lo?" tanya Wooyoung, tangannya masih megangin bahu Seonghwa biar nggak kabur.

"Preman yang malak gue kemaren," kata Seonghwa. Wooyoung ngangguk, tatapannya nuntut Seonghwa buat lanjut. "dia anak baru disini."

"HAH SERIUSAN LO?!" teriak Wooyoung nggak sadar diri, nggak sadar tempat. Seonghwa yang panik gara-gara semua orang ngeliatin ke arah mereka langsung ngebekap mulutnya Wooyoung.

"Lo-" Seonghwa mendesis. "Jung-Bacot-Wooyoung lo disini posisinya lagi jadi anak OSIS woi, bukan kakel yang suka ngintipin MOS sambil ghibah!"

Wooyoung mah haha-hehe doang sambil ngegaruk pipinya yang Seonghwa yakin nggak lagi gatel. "Mana, mana? Mana orang yang sukses bikin lo puasa roti stroberi seminggu?" tanya Wooyoung sambil mengintip ke balik tirai.

Seonghwa ikutan ngintip buat mastiin kalo itu emang preman yang kemaren malak dia. "Noh, yang ngemut lolipop, noh."

Wooyoung langsung natap Seonghwa males. "Monmaap, semuanya lagi ngemut lolipop, bambang. Kan emang ada lolipop di kotak snack-nya."

"Oiya," gumam Seonghwa sambil tepok jidat. "itu tuh, yang-"

"Nak Seonghwa?"

Seonghwa sama Wooyoung yang denger suara berat guru kesiswaan killer mereka langsung noleh pelan-pelan. Gurunya itu udah berkacak pinggang, emang nggak keluar kata-kata dari mulut beliau, tapi matanya itu lho, setajam silet.

"Eh, i-iya Pak." jawab Seonghwa sambil membungkuk sopan.

"Ada apa ini? Nggak biasanya kamu gugup seperti ini. Kamu sendiri tau kan kalau kamu itu orangnya perfeksionis dan sistematis? Semua acara yang ada kamu di kepanitiannya nggak pernah sekalipun telat. Lah sekarang? Ini udah mundur banget lho!" omel gurunya itu.

"Ehm, emang ini udah mundur berapa lama ya Pak?" tanya Seonghwa, mencoba tenang. Seonghwa emang lupa bawa jam tangan, mana jam dinding di aula sekolahnya itu mati pula.

Wooyoung? Ya kabur lah, apa lagi?

Jadi jelas aja Seonghwa panik waktu dia denger gurunya bilang gitu, dirasanya ghibah sama Wooyoung baru sebentar, siapa yang tau kalo ternyata mereka udah setengah jam ngeghibah. Kan orang kalo ghibah suka nggak sadar waktu.

"Ini udah telat 3 menit!"

Bodo amat, Pak.

×+×+×+×+

"Mpos."

Satu kata singkat, padat, nggak jelas itu adalah kata pertama yang Seonghwa denger waktu dia ngebuka pintu ruang OSIS.

"Orang yang langsung kabur waktu liat Pak Eden diem aja." gerutu Seonghwa. Wooyoung mah cengengesan aja, berasa nggak ada dosanya sama sekali.

"Silakan, Yang Mulia Ketua OSIS SMA Keikyu. Saya persembahkan singgasana ini, beserta susu stroberi, roti stroberi, dan yupi stroberi lope-lope sebagai jamuannya." kata Wooyoung, udah kayak pelayan yang lagi ngejelasin apa menu makan malam ini ke Raja.

"Ogah, kursinya udah lo dudukin. Pasti udah anget, nggak enak," tolak Seonghwa. "mau mam-annya aja." pinta Seonghwa sambil ngangkat dua tangannya buat nerima snack dari Wooyoung.

"Yeu, pengennya." gumam Wooyoung walaupun akhirnya dia kasih juga snack yang dia siapin buat nyogok Seonghwa, biar nggak ngamuk katanya.

"Yey! Makaciiii," Seonghwa langsung minum susu stroberinya dengan khidmat. "mau nggak?" tanya Seonghwa sambil nyodorin yupi ke Wooyoung.

"Nggak, ah. Gue sukanya calci bean," tolak Wooyoung. "mending lo kasih tau gue tu preman yang mana."

Seonghwa nyeruput lagi susunya sambil muterin bola mata, males banget ngomongin tu preman, batinnya. Tepat waktu tatapannya bertengger di jendela ruang OSIS, dia langsung nyemburin susunya pas di muka Wooyoung yang lagi duduk di atas meja.

"WOI PARK SEONGHWA SIALAAAANN!"

tbc.

×+×+×+×+

A/N : anjai menulis apa diriku ini AHAHAHAHAHA

gaje banget ya? monmaap ini otak-otak stress mau ujian jadi ngelantur huft

yak, gitu aja kali, daripada kepanjangan kayak teori ateez /g

janlup voment dan tunggu kelanjutannya ntu preman ngapain okeiii, stay tune! babaaayyy

Mas OSIS dan Dek Preman × JoongHwaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang