Three

0 0 0
                                    

Bahagia diatas penderitaan sendiri lebih baik daripada orang lain yang berbahagia.
~DM~

Sedari tadi, Galang berjalan maju mundur maju mundur tak tentu.
Bahkan ketiga temannya sudah sangat bosan memperhatikannya

"Woy Lang, kayak cewek Lo. Maju mundur maju mundur cantik" ujar Bobbi.

"Tau Lo, kenapa sih Lang?" Tanya Jaya.

Galang berhenti sejenak. Menatap mereka lalu kembali seperti semula.

Angga bangkit dari tempat duduknya. Menepuk bahu Galang.
"Kenapa sih Lang?"

Galang kini diam. Tak bergerak, namun wajah nya menunjukkan kebingungan.

"Nah, sekarang diam. Kesambet apaan Lo Lang pagi-pagi" kesal Bobbi.

Cowok itu sibuk memakan Snack yang ia beli di kantin tadi sembari memperhatikan Galang.

"Iya Lang, kayak orang lagi dikejar hutang Lo" timpal Jaya, mengambil salah satu Snack milik Bobbi lalu memakannya.

Sedangkan Galang masih diam, dirinya juga bingung kenapa ia begitu.

"Aneh Lo Lang" ucap Bobbi

Setelah Bobbi mengucapkan hal itu, Galang langsung pergi keluar kelas entah kemana.

"Lah tuh anak kenapa coba?" Tanya Bobbi.

Jaya mengangkat bahu nya tak tau. Sedangkan Angga, ia ikutan duduk bersama Bobbi dan Jaya yang asik memakan Snack.

.
.
.
.
.
.

"CHRISTIN" teriak Mika heboh dari depan kelas.

Reva dan Christin langsung menutup telinga mereka dengan kedua telapak tangannya.

"Temen Lo Tin" ujar Reva.

"Gak" jawab Christin.

Mika berlari bersama dengan antek-anteknya.

"Stop disitu" ujar Christin, sontak ketiga temannya itu langsung diam berdiri didepan Christin.

Awalnya ingin memeluk, namun dengan cepat Christin menghalang.

"Yaelah Tin, jahat Lo" rengek Mika.

"Iuh, alay plus lebay" ucap Joy.

"Gue gak lebay" sanggah Mika.

"Terus?" Tanya Tasya.

"Ya cuman kangen aja" jawab Mika.

"Oh" serempak Joy, Reva, Tasya, dan Riani

Sedangkan Christin hanya menjadi penonton dalam pembicaraan mereka.

Hingga seseorang menggeser secara paksa tubuh mereka semua yang menghalangi jalan di koridor.

"Woy santai dong" teriak Mika.

Orang itu terhenti, membalikkan badannya dengan wajah datarnya.

LATINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang