Minghao tidak bergeming di tempatnya membuat Eunha yang baru saja memanggilnya heran. Si gadis melambaikan tangan di depan muka Minghao,bermaksud menyadarkannya dari lamunan. Berhasil. Minghao tersadar,sedetik kemudian Minghao menoleh ke arah Eunha dan menatap mata cokelat gadis itu. Minghao baru sadar jika gadis didepannya ini sangat mirip dengan mantan kekasihnya yang sangat ia cintai dulu,atau mungkin sampai sekarang.
Sementara itu,Eunha yang ditatap salah tingkah sekaligus ketakutan. Hei, dia sedang ditatap oleh hantu,bukankah itu menakutkan? Tapi hantu yang satu ini tampan,Eunha jadi salah tingkah.
Mingyu berdehem,paham dengan situasi jika sahabat hantu nya ini teringat seseorang. Mingyu merangkul bahu Minghao. "Maaf Eunha,lain kali kita datang lagi"
Sedetik setelah Mingyu mengucapkan salam perpisahan,mereka berdua menghilang. Eunha jelas terkejut. Walaupun Mingyu sudah mengucapkan selamat tinggal namun ia baru pertama kali melihat hantu menghilang didepan matanya.
Eunha mengusap wajahnya kasar,mengembalikan kursi balkon ke tempatnya,kemudian beranjak tidur. Ia membaringkan tubuhnya di ranjang super empuk dan nyaman miliknya ini. Biasanya paling lama semenit kemudian ia sudah terlelap dengan tenang mengingat Eunha hobi tidur.
Tapi nyatanya,mata bulat Eunha belum bisa terpejam hingga jam 3 dini hari. Sial. Ini semua gara-gara pertemuan dengan dua hantu tadi. Apalagi saat ditatap oleh Minghao. Pipi Eunha memerah mengingat kejadian tadi.
Eunha menepuk kedua pipinya, mengingatkan dirinya untuk segera tidur karena nanti ada kelas pagi. Tapi tidak berhasil. Mata Eunha masih terbuka lebar,tidak ada sedikitpun rasa kantuk yang menyerangnya. Eunha mendengus kesal. Tangannya meraih ponsel yang ia letakkan di nakas. Membaca notifikasi yang ada,kemudian berselancar di dunia instagram sampai ia tertidur.
__
Pagi harinya,jelas sekali Eunha bangun terlambat. Sekarang jam 9 pagi,sedangkan kelasnya dimulai jam 8. Eunha menggigit bibir bawahnya mengira-ngira seberapa banyak jatah absennya yang tersisa. Sebaiknya dia terlambat daripada jatah absennya dikurangi. Oleh karena itu,sekarang Eunha beranjak mandi secepat kilat,memakai baju sekenanya dan hanya menggunakan bedak. Ia langsung memesan taksi online agar sampai di kampusnya dengan cepat.
Dalam perjalanan,Eunha tidak berhenti menggigit kukunya—kebiasaannya saat merasa khawatir,gelisah dan takut. Dalam pikirannya terus bermunculan kemungkinan-kemungkinan buruk sesampainya ia dikelas nanti.
Gerbang kampus terlihat,Eunha segera turun dan membayar taksi online yang ditumpanginya kemudian berlari kecil menuju gedung fakultasnya yang untungnya tidak jauh dari gerbang. Ia memasuki lift,seingatnya kelas hari ini ada di lantai 3. Tak butuh waktu lama baginya untuk sampai di lantai 3,karena tidak ada lagi yang menaiki lift selain dirinya.
Sesampainya di lantai 3 Eunha berlari kecil mencari ruang kelasnya. Langkahnya mendadak terhenti ketika melihat kelasnya kosong. Apa dia salah ruangan? Tiba-tiba ada telepon masuk ke hpnya. Buru-buru Eunha merogoh tasnya dan mengeluarkan hpnya dan melihat siapa yang menelepon. Rupanya Jung Jaehyun,sepupunya.
"Na,ada dimana? apartemenmu kosong ya?"
"Eh,aku ada di kampus,kenapa telepon?"
"Lupa? Hari ini jadwal mingguan ke Kak Yerin."
Eunha menepuk jidatnya pelan. Astaga,pikirannya kacau. Bisa-bisanya hal sepenting ini ia lupakan. Jung Yerin adalah sepupu Eunha dan Jaehyun. Mereka bertiga sering sekali bermain bersama saat kecil. Bahkan hampir setiap hari. Kak Yerin sekarang sedang berada di rumah sakit karena demam berdarah,jadi Eunha dan Jaehyun memutuskan untuk menjenguk Yerin seminggu sekali agar Kak Yerin tidak bosan.
KAMU SEDANG MEMBACA
fullmoon [minghao + eunha]
Fanfictionᵗʰᵉ ᶠᵘˡˡᵐᵒᵒⁿ ᵗʰⁱˢ ᵗⁱᵐᵉ ⁱˢ ᵈⁱᶠᶠᵉʳᵉⁿᵗ ᶠʳᵒᵐ ᵗʰᵉ ᵖʳᵉᵛⁱᵒᵘˢ ᵒⁿᵉ. [HIATUS] [!] au,typos and slowupdate © lyandrasfx 2020