Prolog

4 0 0
                                    

Ketika takdir mempertemukan, maka kita yang menjalaninya sebaiknya melakukan perannya dengan baik.

------

Pagi ini cuaca sangat cerah, secerah hati seorang gadis yang bernama Joana Serenove.

Hari ini adalah hari yang begitu special baginya, karena hari ini merupakan hari pertamanya menginjakkan kaki disalah satu sekolah favorit yang ada di kota besar itu.

Kaki itu terus melangkah, tak lupa dengan senyuman yang terpatri di wajahnya. Banyak siswa-siswi yang berlalu-lalang yang menandakan sebentar lagi proses belajar-mengajar akan dimulai.

Kaki itu tiba-tiba menghentikan langkahnya, sembari melihat pergelangan tangannya yang terpasang jam warna favoritnya.
"Duh, udah jam segini lagi. Lima belas menit lagi masuk, mana aku belum tau ruang kepala sekolah dimana?
Aku begok banget sih! Kok bisa-bisanya dari tadi aku gak nanya aja yah sama siswi-siswi itu." Gerutuya sambil memperhatikan sekelilingnya

Dari arah berlawanan tampak seorang cewek berlari dengan cepat.
Joana langsung berteriak memanggilnya " Hey!!!! Kamu yang larinya kenceng banget sini dong!"

Cewek itu tiba-tiba menghentikan langkahnya begitu mendengar teriakan itu.
Melihat sipelaku yang melambaikan tangannya.
"Gue?,"tunjuk cewek itu pada dirinya.

Melihat respon tersebut, lantas Joana mengangguk. Cewek itu mendekat dan bertanya " Ada apa teriak manggil  gue?

"Maaf sebelumnya ya, aku cuma mau nanya ruang kepala sekolah dimana ya?,"tanya Joana.

Bukanya langsung menjawab cewek malah balik bertanya " Muris baru?" Sambil memperhatikan  Joana dari atas sampai bawah.

Joana yang diperhatikan seperti itu lantas menunduk,merasa risih karena ditatap demikian.

Sadar akan kelakuannya sicewek lansung minta maaf.
" sorry, gue perhatikan lo kayak gitu.
Soalnya gue blom pernah lihat lo." Ucapnya.

Mendengar ucapan tersebut, Joana mengangkat kepalanya sembari tersenyum.
"Iya, gapapa kok, ruang kepala sekolahnya dimana ya?"

" Oh iya sampe lupa, ikut gue aja gak ada waktu jelasinnya dimana". Cewek tersebut langsung menarik tangan kanan Joana.
Joana hanya pasrah dan mengikutinya.

■■■■■■■

Tibalah mereka di depan sebuah pintu yang bertuliskan "Head Master"

"Nah, ini dia ruang kepala sekolahnya.
Lo masuk aja ya gue gak bisa nemenin udah mau bel." Ucap cewek itu.

Joana mengangguk " iya, makasih ya. Btw, nama kamu siapa?"

Seolah tersadar akan satu hal, cewek itu menepuk kepalanya pelan " Yaampun dari tadi kita belum kenalan ya? Panggil aja Tasya. Yaudah gue duluan ya sampe ketemu nanti." Setelah mengatakan itu Tasya langsung pergi buru-buru.

Joana yang melihat itu pun menggelengkan kepalanya, merasa hatinya menghangat karena sepertinya Tasya itu orang yang baik dan agak kekanakan.
Dari penglihatannya tapi gak tau yang lain.

Joana pun mengetuk pintu tersebut.
Satu dua kali belum ada jawaban.
Ketiga kalinya baru ada jawaban yang menyuruhnya masuk.
●●●●

Pantengi terus ya....
Aku masih pemula yang lagi belajar mohon jangan dihujat.
Ini baru berani di pub ya manteman.
Jangan lupa vote koment nya.
Luv you semuanya😗😗

 JoAnaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang