Nini Story | SMA Lesmana ✔

Part 1

Kriiiiiiiiingggg....
Lonceng SMA Lesmana berbunyi.

"Udah jam berapa sih, lonceng udah bunyi aja." ngomel Nini

"Ya ampun ini udah jam 7 Nini, udah masuk woeee." ujar Sam

"Emosian aja luh Ni, lonceng bunyi aja pake ngomel gak jelas gitu" Ujar Evan.

"Emangnya gue ngomel, gak kan" ujar Nini dengan ngegas

"Yaelah, Nini, Nini, gue udah abis pikir jadi sahabat eluh, ngegas mulu kalo ngomong, pantesan temen cewek kita gak ada yang mau temenan ama eluh" kata Evan sambil geleng kepala.

"Yaudah Gue minta maaf."

" Yah Gitu dong, heheh." tawa Evan

( Jalan Menuju Kelas )

( Duduk )

"Ya ampun Sam, tugas luh udah jadi?."

"Udah, emang napa, jangan-jangan Luh belum ngerjain yah."

"Iya nih, hehe"

"Ampun-ampun deh gue punya temen cewek kek luh"

"Yeh, maap, lain kali gue ngerjain kok heheh."

"Anak-anak, hari ini kita kedatangan murid baru dikelas 11B, Ayo perkenalkan diri kamu"

"Ehh, hai, Aku Ari Septian"

( Ribut )

"Ya ampun, dia Cakep banget woee, fiks gue bakal jadiin dia pacar ke 13 gue." kata Feli dengan caper cewek paling fakgirl dikelas.

"Ihk, jijik woe." ujar Nini

"Ehk, cewek tomboy, luh daripada urusin hidup kita mending luh perbaikin tuh gaya eluh, yang norak, yang lebih menjijik kan itu iuuuuuu" ujar Resta bestfriendnya Feli.

"Idih, eluh yang norak"

"Udah semuanya harap diam kita, akan mulai pelajaran, Ari kamu duduk di bangku kosong sampingnya Nini yah."

"Bu, mending Ari duduk samping aku bu, biar siska yang pindah disamping Nini." ujar Feli

"Fel, luh tega yah, masa luh nyuruh gue duduk samping cewek gak jelas itu."

"Udah Feli, Siska kalian berdua diam."

( Ari duduk di samping Nini )

Kriiiing....
Lonceng istirahat

Ari pun menatap Nini

"Luh, napa lihat-lihat gue" tanya Nini

"Enggak, cuman mau ngajak kenalan aja eheheh, Gue Ari." sambil ingin menjabat tangan Nini.

"Udah tau"

"Lah galak amat, gue cuman mau ngajak kenalan doang kali."

"Iya-iya, gue Nini "

"Ohh Salken Yah."

"Kayaknya kamu sering dibully yah ama cewek-cewek yang tadi?."

"Yang mana?."

"Yang itu." sambil menunjuk

"Oooh, iya emang, emang napa."

"Gak cuman nanya doang kali, jangan ngegas dong."

"Iya-iya."