Sudah 3 hari ini keluarga Pajajaran kehilangan seseorang yang begitu mereka sayang ,seseorang yang membuat Padjajaran kembali damai namun ia telah pergi menghilang seakan ditelan bumi
Pagi ini keluarga Padjajaran direndung kesedihan kecuali beberapa orang yang membenci Kian Santang malah senang atas hilang nya Kian Santang
Langit dimana hari hilang nya Kian Santang selalu tak menampakkan yang namanya cerah langit itu sangat mendung dan sering hujan dengan sangat deras serta petir mengelegar dan angin kencang yang selalu datang seakan akan langit juga bersedih atas hilang nya Kian Santang
.
.
.Tok Tok Tok
Pintu kamar Ratu Subang Larang diketuk seseorang dari luar ,dan setelah pintu itu terbuka terlihat jelas Rara Santang yang sedang berada di sana
"Ibunda ,ibunda belum makan sama sekalih dari pagi ,makan lah Ibunda aku tak ingin Ibunda sakit " Ucap Rara Santang sambil duduk disamping sang Ibu yang amat ia sayangi
"Mengapa aku makan sedangkan Putraku Kian Santang belum makan sama sekalih dari kemarin ,dia pasti sangat lapar diluar sana dan pasti kedinginan karena cuaca ini " Ucap Subang Larang dengan air mata tang sudah mengalir
"Ibunda ku mohon ,Iklaskan lah Rai Kian Santang ,jangan lab Ibunda bersedih seperti ini ,Rai Kian Santang akan sedih juga nanti nya " Ucap Rara Santang
"Tidak Putriku hiks Ibunda yakin hiks Kian Santang masih hidup hiks ,Ibunda harus menjemputnya Putriku ,ia pasti sangat kedinginan dan kelaparan ,Ibunda akan membawakan nya selimut dan makanan lalu memeluknya nya Putriku ,Ibunda harus menjemputnya dan membawanya kembali ke rumah " Ucap Subang Larang
"Ibunda Rai Kian Santang sudah tiada hiks " Ucap Rara Santang yang juga menanggis
"Tidak Putriku ,Ibunda yakin ,Rai mu pasti masih hidup " Ucap Subang Larang bersi keras untuk meyakinkan Rara Santang
"Tidak Ibunda ,Rai Kian Santang sudah tiada ,Ibunda ku mohon Ikhlaskan Rai Kian Santang " Ucap Rara Santang
"Tidak Putriku ,Tidakk " Ucap Subang Larang yang masih tak menerima hilangnya Kian Santang
Rara Santang terus membujuk Subang Larang namun hasilnya sama saja Subang Larang tak mau menerimanya
Hingga tak lama kemudian datanglah Prabu Siliwangi dan Rara Santang yang mengerti akan suasanya pun pergi dari kamar Ratu Subang Larang untuk memberikan ruang bagi Prabu Siliwangi dan Ratu Subang Larang
"Dinda Subang Larang " Ucap Siliwangi
"Kanda " Ucap Subang Larang dengan lirih
"Dinda ,Kanda tau bagaimana perasaan Dinda ,Kanda yang juga seorang ayah juga pasti tak menerima kenyataan jika anak nya menghilang ,namun Dinda kau harus mengikhlaskan jika tidak Putra kita Kian Santang tak akan tenang ,jika Kian Santang masih hidup kita akan mencarinya bersama sama " Ucap Siliwangi
"Namun jika Putra Kita Kian Santang telah tiada maka Dinda harus belajar mengikhlaskan nya agar Kian Santang dapat tenang disisi sang pencipta" Ucap Siliwangi
Subang Larang terdiam ia lalu mengangguk
Siliwangi tersenyum kecil lalu memeluk Subang Larang agar Subang Larang agak sedikit tenang
.
.
.Kini beralih pada sebuah hutan yang agak tak terlalu lebat masih ada penerangan disana
Di tengah hutan itu terlihat seorang Tabib setengah baya ya kira kira seumuran dengan siliwangi yang sedang mencari dedaunan obat di sekitar tengah hutan itu
Saat ingin mengambil sebuah bunga yang dapat mengobati luka kecil ia melihat seorang anak berpakaian mewah bak seorang pangeran Kerajaan yang sedang terkapar pingsan disana dengan luka di dahi yang mengeluarkan darah yang sangat merah itu
"Jagat Dewabatara anak siapa ini " Ucap Tabib itu lalu memeriksa denyut nadi dan detak jantung anak itu
"Jantung nya masih berdetak ,sepertinya anak ini terluka parah sebaiknya ku bawa ke rumah dan mengobatinya " Ucap Tabib itu lalu mengendong anak itu dengan bridal style dan membawan nya
Setelah sampai di rumah nya yang berada tak jauh dari Padjajaran ,alias di kempung kecil yang berada tak jauh dari perbatasan Padjajaran
Lalu Tabib itu membaringkan anak itu yang namanya Kian Santang dan mengobati luka luka ditubuh nya serta luka di kepalanya
"Sepertinya luka dikepalanya dihasilkan oleh benturan yang cukup keras ,dari mana anak ini ya " Ucap Tabib itu
"Ayah " Panggil seseorang
Tabib itu menoleh dan mendapati seorang remaja laki laki yang berusia sekitar Walangsungsang
"Ada apa Sangara " Tanya Tabib itu yang merupakan ayah dari anak remaja itu yang bernama Sangara (Ini nama RKS saat masa berganti dewasa ya)
Lalu Sangara menghampiri Tabib itu alias ayah nya yang bernama Kilawu (Ngarang)
"Ayah sedang apa ,dan siapa anak ini ayah " Tanya Sangara pada Kilawu
"Sentah lah Sangara ,Ayah pun tak tau ,Ayah menemukan anak ini di dalam hutan saat Ayah sedang mencari dedaunan dalam kondisi yang sangat keritis " Ucap Kilawu menceritakan semuanya
"Jika diamati dengan pakaian yang ia pakai ,ini seperti pakaian seorang bangsawan atau kerajaan namun Ayah tak tau dimana " Lanjut Kilawu berbicara
"Kerajaan " Gumam Sangara lalu melihat wajah Kian Santang dengan dalam sehingga sebuah bayangan melintas dikepala Sangara
Bayangan atau gambaran seorang anak yang wajahnya agak persisi dengan Kian Santang namun rambut nya lebih panjang sedikit
"Hahhh anak ini agak mirip dengan Adik ku Angga yang meninggal 5 tahun yang lalu " Seru Sangara
.
.
.Tbc
Aku mau tanya nih ... Jujur ya
Kalian suka gak sih book ini dan book satu nya yang kembalinya Raden Kian Santang ?
Dari book ini dan book satu nya lebih bagus yang mana ?
Jawab jujur ya kalo gak jujur gua santet ... hehe gak gak ... HARUS JAWAB
![](https://img.wattpad.com/cover/248812285-288-k85116.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
The Lost Family
PertualanganJaman dulu di kerajaan Pasundan sebuah keluarga yang besar yaitu keluarga Kerajaan Padjajaran Kehidupan keluarga begitu damai dan tentram Namun kebahagian itu hilang karena tanpa jejak dan menjadi kesedihan yang mendalam karena mereka kehilangan s...