"illa, Aska kalian udah pada bangun?" ucap seorang wanita paruh baya dari dapur dengan sedikit berteriak
"Udah ma" jawab seorang gadis yang kini sedang menuruni anak tangga
"Adik kamu udah dibangunin?" tanya sang mama
"Belum hehe"ucapnya sambil menunjukan cengirannya dengan bergegas menuju kamar adiknya
"Aska!!" Panggil shilla dari balik pintu kamar raska
"Askkaa bangun, ihh dasar kebo!"
Karna tak ada jawaban dari dalam kamar shilla pun mencoba membuka pintu kamar Aska dan kebetulan pintunya tidak dikunci jadi shilla langsung saja masuk
"Askaaa bangun!! Kalo nggak bangun gue siram lo pake air" acam shilla sambil terus mengguncangkan bahu raska
"Oke karna lo nggak bangun juga, gue bakal siram lo sekarang juga" ucap shilla karna geram dengan sifat adiknya itu. Dia pun mengambil sebuah teko air yang berada tak jauh dari tempat tidur raska dan kemudian memuncratkan air itu kewajah raska
Raska yang merasa tidurnya terganggu pun berusaha membuka matanya untuk melihat siapa yang sebenarnya menggangu tidurnya yang nyanyak ini
"Apaan sih lo?" Kata raska kesal karna tidurnya diganggu
"Ehh kebo bangun napa, gue dari tadi bangunin lo tapi lo nggak bangun bangun juga. Kebo emang" cerocos shilla kepada raska
"Lima menit lagi gue mandi" ucap raska santai dan membenarkan selimutnya kembali
Melihat kelakuan adiknya itu shilla dengan sigap mengambil selimut yang kini menutupi tubuh raska dan melemparnya ke sofa dekat tempat tidur raska
"Lo mau mandi sekarang ato gue tinggal?" tanya shilla dan bergegas turun kebawah
Mendengar hal itu raska pun langsung menuju kekamar mandi dan melakukan ritual paginya. Hanya 30 menit bersemedi dikamar mandi akhirnya raska pun keluar dan bersiap menggunakan seragamnya lalu setelah itu ia pun menuju kebawah untuk sarapan
"Pagii" ucap raska yang melihat mamanya sudah duduk di meja makan
"illa mana ma?" tanya raska tidak melihat keberadaan kakaknya itu walaupun shilla lahir dua menit lebih dulu dari raska namun raska tidak mau memanggil shilla kakak, mungkin karna gengsinya yang gede kali ya. Walaupun raska dan shilla lahir pada hari yang sama namun wajah mereka tidaklah mirip bisa dibilang dengan kembar tak identik
"Baru aja berangkat" jawab mamanya dengan menunjuk kearah gerbang
"Gue ditinggal dong" ucapnya pada diri sendiri
"Maa, Aska pamit ya" Aska pamit dengan mengecup tangan mamanya dan langsung berlari menuju halte karna rumahnya berada tidak jauh dari halte ia pun berniat untuk naik taxi. Semoga saja ada taxi yang lewat jika tidak Aska bisa saja terlambat
🍬🍬🍬
"Duhh, telat lagi. Lewat belakang tembok aja kali ya?" batin Aska berpikir dalam hati
"Yaudah deh, ini juga gara gara illa. Awas aja nanti gue bakal balas dendam sama dia" lanjutnya kemudian beralih kebelakang sekolah dan berniat untuk memanjat tembok
"Hehhh! Ngapain kamu?!" Ucap seorang guru
"Aduhh, mampus gue" kata Aska sambil menepuk jidatnya
Aska pun melihat kebawah dan sudah ada seorang guru yang bernama anton, ya pak Anton bukan termasuk guru killer tapi jika menyangkut ketertiban pak Anton lah yang bertanggung jawab dengan hal itu
KAMU SEDANG MEMBACA
The Unique girl
Teen FictionKarna urusan perusahaan papanya, shilla dan keluarganya harus pindah ke Jakarta dan ia harus meninggalkan sahabatnya yang sangat ia sayangi itu namun takdir berkata bahwa mereka akan tetap bersama karna kini vika, sahabat shilla akan ikut pindah ke...