Part 2 (end)

579 76 12
                                    

Jinseo melirik sekitarnya dengan was was. Ia mendengar suara aneh lagi berasal dari gudang rumahnya.

"Pagi ini sarapan dengan sandwich" Taehee berkata semangat, ia meletakkan satu porsi sandwich di depan Jinseo.

"Jus atau susu?"

"Jus" Taehee mengangguk sambil menuangkan jus kegelas untuk Jinseo.

"Hari ini ibu pulang cepat. Besok kita bisa weekend. Kau mau kemana?" Tanya Taehee sambil meletakkan bekal di ransel Jinseo

Jinseo menutup kedua matanya begitu melihat seorang anak remaja seumuran dengannya tersenyum menyeramkan kearahnya.

"Ah.. jinjja" Ia menyudahi sarapannya lalu meraih ranselnya.

"Jinseo-ah!!! " Taehee berteriak melihat Jinseo yang pergi begitu saja.

_______________

Myungsoo menatap Jinseo yang baru saja keluar dari gedung sekolahnya. Ia tersenyum begitu Jinseo menghampirinya. Perlahan senyumnya mulai memudar begitu melihat Jinseo berlari kearahnya dengan wajah ketakutan.

"Dokter!! "

"Ada apa?" Tanya Myungsoo, khawatir.

"Ada apa?" Tanya Myungsoo, khawatir

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Dia mengikutiku. Ini nyata! Aku melihatnya.. Dia menyeramkan" Ucap Jinseo ketakutan.

"Gwenchana" Myungsoo berusaha menenangkannya. Jinseo bersembunyi di dekapan Myungsoo begitu kedua matanya menangkap sosok remaja yang mengikutinya. Kedua matanya tampak menghitam, wajah pucat dan ada darah didahinya. Jinseo bergidik ngeri sambil menutup matanya.

"Musowo"

"Gwenchana.." Myungsoo menepuk punggung Jinseo.

***********

"skizofrenia paranoid. Melihat dari gejala yang ia alami. Dia harus dirawat"  Taehee mendengar baik-baik penjelasan dokter.

"Apa ini bisa disembuhkan?"

"Beberapa perawatan akan membuatnya terbiasa dengan hal yang ia alami" Dokter menjelaskan lagi.

"Apa itu artinya tidak bisa disebuhkan?" Taehee bertanya khawatir.

_____

"Dia mengikutiku seharian untuk pertama kalinya. Dan mengeluarkan bunyi menakutkan. Menurut dokter apa ini bisa disembuhkan?" Jinseo bertanya putus asa.

Myungsoo menghela nafas berat. Ia menatap Jinseo yang terbaring diranjang rumah sakit. Kedua matanya ketakutan, ia menarik selimut sampai ke  lehernya. Myungsoo tahu Jinseo sangat ketakutan.

" 2 tahun yang lalu... Ada satu pasien remaja sepertimu. Dia ketakutan dan tidak tahu harus pergi kemana. Karena mahkluk yang ada di imajinasinya selalu mengikuti dan menakutinya. Dia mengikuti prosedur perawatan. Dia... sangat semangat tiap menjalani terapi"

dr. Kim (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang