2 | Banana Milk

74 24 15
                                    

*****

Bruk!

"BERANI LO SAMA GUE?!" teriak siswa berpenampilan berandal setelah berhasil mendorong gadis cupu ke meja Soha dan kedua temannya.

Lisa langsung berdiri karena es tehnya tumpah dan mengenai seragamnya akibat pergerakan meja karena gadis cupu itu. Soha dan Diva terkejut dan ikut beranjak berdiri dan memerhatikan gadis malang dibawah sana.

"DASAR CUPU! GUE SURUH LO APA? HAH?!" cowok berseragam putih dengan semua kancing terbuka itu terlihat marah dan kesal.

"Maaf..." rintih gadis cupu masih duduk dilantai seraya memegangi pergelangan tangannya.

"Lo apa-apaan sih Sam?" ketus Diva memandang nyalang kearah cowok berandal itu.

Soha hanya bingung dan sedikit menjauh dari meja, ia perhatikan Lisa tampak kesal karena noda diseragam nya. Soha memandang malang kearah gadis cupu dibawah sana, gadis itu menangis menahan sakit dengan menggigit bibir bawahnya.

"Gausah ikut campur lo Va!" bentak Sam kepada Diva.

Diva tidak menghiraukan perkataan Sam, ia menghampiri si cupu lalu menolongnya untuk berdiri. Bagaimanapun, gadis cupu ini sangat baik hati. Saat Diva tidak bisa mengerjakan soal, ia akan dengan senang hati memberi contekan.

"Lo gakpapa 'kan, Ra?" tanya Diva seraya mencoba mengangkat Rara si cupu melalui lengannya.

Dengan gerakan tiba-tiba, Sam menyingkirkan tangan Diva dengan kasar. Cowok tampan dengan alis tebal itu membuka tutup botol susu pisang ditangannya, lalu menumpahkannya ke kepala Rara yang masih diam menunduk dibawahnya.

"Lo gue suruh beli susu coklat, bukan susu pisang goblok!" geram Sam tidak memedulikan tangisan Rara.

"Sam!" Diva kembali mendekat dan ingin menghentikan Sam, namun cowok itu mengangkat tangannya yang terkepal kearah Diva. Diva yang memang penakut, langsung diam ditempat.

Lisa dan Soha hanya diam ditempat. Hingga kedua tangan Lisa yang semula mengepal, perlahan terbuka. Mata tajamnya menatap nyalang kearah Sam. Setelah itu, Lisa melangkah dengan cepat kearah Sam dan menendang botol susu pisang itu dengan keras. Membuat botolnya terlempar kearah seragam Sam.

"Bajingan!" bentak Sam setelah melihat bajunya basah karena susu pisang.

"Gara-gara lo seragam gue basah," ujar Lisa santai, seraya memandangi bagian bawah bajunya yang basah karena es teh.

Sam mendekati Lisa dengan tatapan nyalang yang penuh kemarahan. Cowok berandal kaya raya itu mengangkat tangannya ingin menampar Lisa, namun itu semua terhenti saat pergelangan tangan Sam dicekal oleh satpam.

Cowok itu beralih memandangi satpam gemuk itu dengan kesal, berani-beraninya pria tua ini menghentikan seorang Sam. Sedangkan Lisa, ia masih memerhatikan Sam yang tengah melotot kearah Pak Satpam yang suka ikut campur itu. Hingga,

PLAK!

Tangan kanan Lisa berhasil menampar pipi kanan Sam dengan keras. Gadis itu membuat seluruh kantin melotot kaget, kecuali Sam. Cowok itu masih merasakan pipi kanannya yang perih. Namun, Lisa sudah beranjak pergi dan diikuti dengan Diva dan Soha. Ketiga gadis itu pergi dari sana, dengan Diva yang sesekali masih menoleh melihat Sam.

-

Malam yang dingin, hujan turun dengan deras bersama sengan angin yang bertiup kencang. Soha bersama dengan salah satu Asisten Rumah Tangga dirumahnya tengah membuat kue didapur. Entahlah, tapi tiba-tiba saja Soha ingin makan kue coklat.

Sudah sedari beberapa jam lalu Soha dan Bi Runi membuat kue sederhana dengan selai coklat. Sekarang, Bi Runi terlihat mengeluarkan kue tersebut dari microwave. Bau coklat yang manis mengumbar disetiap penjuru dapur, membuat lidah Soha tak sabar melahap kue buatannya.

Soha Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang