Chapter 1

547 8 0
                                    

KRING! Terdengar suara alarm berteriak nyaring. Elena berusaha untuk mencari jam bekernya untuk mematikan alarm. "Kenapa? Cari jam beker?" tanya Anne sambil mendekatkan jam itu ketelinga teman baiknya ini. "Bangun deh, Na, ini sudah hampir keempat kalinya kamu mau mematikan jam beker."

"Iya Anne sayang, ini juga aku bangun," kata Elena sambil akhirnya keluar dari dalam selimut pinknya dan bergegas ke kamar mandi. Setelah keluar dari kamarnya, Elena langsung menuju ke dapur dan tersenyum lebar saat melihat dua bacon and egg toast di atas meja makannya. Pagi ini memang jadwal Anne untuk menyiapkan sarapan.

Elena Spark dan Anne John sudah bersahabat sejak kecil. Mereka memiliki kegemaran yang sama, sama-sama menyukai ayam goreng dan tidak suka makanan pedas. Mereka selalu berdua sampai akhirnya keduanya memutuskan untuk tinggal bersama di salah satu apartment milik keluarga Spark di Melbourne.

"Jadi Na, bagaimana date mu semalam dengan Vincent? Apakah kamu masih bersamanya?," tanya Anne sambil memberikan coklat panas ke Elena. "Kenapa kamu harus bertanya seperti itu?" tanya Elena sambil cemberut.

"Karena kamu pacaran selalu tidak sampai 3 bulan dan ini sudah hampir bulan ketiga."

"Anne, mau bagaimana lagi? Kalau memang sudah tidak cocok mengapa aku harus melanjutkan hubungan ini? Tapi, Vincent itu berbeda Ne. Dia cowok yang paling mengerti aku."

"Kamu juga berkata hal yang sama tentang Marcus. Dean juga. Richard juga. Delon, Josh, Brian ..."

"Oke Anne, stop. Aku mengerti maksudmu."

Meskipun mereka memiliki kegemaran dan hobi yang sama. Lain sekali dengan kisah cinta mereka. Elena suka sekali berganti-ganti pasangan, sedangkan Anne lebih selektif memilih pasangan. Anne selalu menasihati sahabatnya itu, namun sepertinya nasihat dia cuman masuk sedetik lewat telinga kanan lalu keluar dari telinga kirinya Elena.

Elena dan Anne memasuki sekolah mereka, Top School. Sekolah ini adalah sekolah nomor satu di Melbourne. Sekolah berdesign minimalis ini dimiliki oleh Keluarga John. Top School menyediakan fasilitas lengkap untuk murid-muridnya, seperti gym, kolam renang dan makanan kantin masakan chef ternama. Sekolah ini juga menyediakan bermacam-macam ekstrakurikuler, seperti berkuda, golf, panah, dan lainnya.

Namun, tidak sembarang murid dapat bersekolah di Top School. Karena biayanya yang kelewat tinggi, ada 2 tipe siswa di sekolah ini. Tipe pertama adalah beasiswa yang artinya hanya siswa dengan rata-rata 90 diperbolehkan mendaftar dan akan mendapat beasiswa penuh selama siswa tersebut bersekolah di Top School. Kedua adalah tipe non beasiswa untuk siswa dari keluarga kalangan kelas atas yang sanggup membayar biaya penuh sekolah ini. Tapi bukan berarti siswa tipe kedua adalah siswa yang bodoh. Mereka hanya akan diterima dengan nilai rata-rata 85.

"Aku tidak mengerti dapat ide darimana ayahmu untuk membangun sekolah ini, dengan ekstrakurikuler berkudanya," kata Elena kepada Anne.

"Iya, tidak ada sekolah lain yang menyediakan ekstrakurikuler berkuda seperti Top School. Dengan lapangan dan kandang kuda di belakang kuda," terdengar nada bangga Anne saat membicarakan sekolah yang didirikan keluarganya.

"Aduh, mati aku, si Alice dateng lagi," bisik Elena saat melihat sesosok tubuh mungil, kurus dan berkacamata bulat berlari kearahnya.

"Morning Elena. Mau tanya dong, apakah benar kamu sudah putus dengan Marcus?" tanya Alice sambil memegang recordernya. Alice adalah salah satu anggota klub majalah Top School. "Al, belum ada 5 menit aku turun dari mobil, sudah ditanyain juga," jawab Elena sambil memegang kepalanya. Anne hanya tersenyum geli melihat Alice dan Elena. "Aku masuk kelas duluan deh. Kamu yakin Al, tidak mau mewawancaraiku?" tanya Anne yang disambut senyuman Alice dan tatapan memohon Elena. Kenapa mesti tinggalin aku sekarang? Begitu arti tatapannya.

"Na! Jawab dong!"

"No comment deh Al."

"Ih kaya artis saja pakai no comment segala. Deadlinenya sudah dekat nih. Beri sedikit bocoran dong," Alice memohon dengan puppy eyesnya.

"Jangan kasih aku tatapan itu. Kenapa kamu tidak tanya tentang Vincent aja? Vincent cowo terbaik yang aku pacarin."

"Ah kamu selalu bilang begitu. Anyway, pembaca kita sudah bosen mendengar jawaban itu. Mereka lebih suka cerita sang mantan."

"Ya sudah kamu tanya sendiri sama Marcus. Tuh kelasnya di sebelah. Aku cuman mau jawab pertanyaan mengenai Vincent," jawab Elena lalu berjalan cepat ke kelasnya.

Seminggu kemudian...

"Na, kamu mesti lihat Top magazine deh!" teriak Anne lalu menerobos masuk kelas Elena. Untungnya, sekarang jam kosong dan murid-murid dirahapkan untuk belajar sendiri yang pastinya tidak digubris. Hanya sekitar 5 anak yang ada di dalam kelas. "Kenapa, Ne?" tanya Elena yang sambil mengepause Youtube nya lalu membaca majalah yang dibawa Anne.

Blank Space by Taylor Swift mungkin merupakan lagu yang cocok untung Elena Spark. Gadis tenar ini dikabarkan telah putus dengan pacar terakhirnya, si kapten basket ganteng Marcus Paolo dan selang beberapa minggu Elena sudah memiliki pengganti baru, Vincent Bass. Marcus Paolo tidak memberikan pendapat apapun mengenai Elena dan Vincent. Of course, Elena hanya tersenyum maklum sambil memasang tatapan tidak berdosanya karena hal ini bukanlah hal baru dari Elena.

Elena membaca berita itu dengan santai, selalu ada seksi khusus untuk berita yang selalu menjelekkan dirinya dan dia tahu siapa penulisnya. "Hah! Tersenyum maklum? Memasang tatapan tidak berdosa? Aku tidak pernah melakukannya," kata Elena.

Akankah hubungan Elena dan Vincent bertahan lama? Ataukah hubungan ini hanya berjalan 3 bulan seperti rekor Elena sebelumnya? Apakah yang dicari oleh Elena Spark dari Vincent sehingga dia sanggup untuk meninggalkan Marcus? Perlu diketahui, Marcus Paolo hanyalah kapten basket berbeasiswa...

Elena membanting majalah itu. Berani-beraninya dia menghina Marcus seperti ini! Pikirnya kesal.

"Tenang, Na, kamu minum air dulu deh. Jangan marah-marah. Lagian aku sudah pernah bilang, hentikan saja rencanamu itu. Malah kamu yang terlihat jelek dan kasian Marcus sampai harus ditulis di majalah kaya gini."

Elena meneguk air, lalu berkata "aku tidak boleh diam saja melihat Marcus dihina seperti ini dan..." Elena terus membaca majalah itu.

Sudah pasti dijaman sekarang, materi lebih penting daripada cinta. Karena sekarang Elena Spark telah memilih Vincent Bass yang adalah calon pemilik tunggal Bass Hotel. Oh well, mari kita lihat seberapa lama kombinasi Spark dan Bass akan bertahan.

Ditulis oleh Lucy O'Brian.

"Oh well, aku sudah menebak kalau ini tulisan Lucy. Anne, ini berita paling sampah yang pernah aku baca. Meteri? Keluargaku hampir memiliki semua apartment di Melbourne."

"Segitu bencinya dia sama kamu sampai-sampai dia selalu mencari gara-gara denganmu."

"Aku akan menemui Lucy sekarang. Oh! Aku juga akan menyuruhnya membenarkan sesuatu," kata Elena. Melihat tanda tanya diwajah temannya dia melanjutkan, "aku sudah tidak bersama Vincent."

Fix Me (Indonesia)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang