part 22

421 46 10
                                    

⚠️ Warning..typo bertebaran ⚠️

S
E
L
A
M
A
T

M
E
M
B
A
C
A

•••

"Aku tau kau disana,keluarlah!"

Suara Roy membuat sesosok anak kecil yang tadi menguping keluar dari persembunyiannya.

"ahh anak kecil yah?apa yang kau dengar tadi?!"

"Semuanya!aku salah mengantarkan anak laki laki itu disini!"

"ohh vano?jadi dia bisa lolos karna dirimu?sudah kuduga aku sering melihatmu mengawasi kami"

Roy menatap ke anak kecil tersebut membuat anak kecil tersebut membuat gerakkan berjaga jaga.

"jangan takut"

gadis kecil itu mendengus kesal,ia berdiri tegak dan menatap tajam pada Roy.

'huaa aku salah besar,mengapa aku mengantarkan dia padamu?maafkan aku!"

Flashback on

"ah berusaha sendiri?"
Roy tersenyum kecil dan menaruh kembali katapel itu kedalam kotaknya

"Ku pikir kau akan dijaga lebih baik oleh Ozora nanti"

Ring...ring..ring

Bunyi telepon membuat Roy mengalihkan pandangannya ke arah teleponnya.

Ozora

"Ozora?mengapa dia meneleponku malam malam begini?"

Roy mengangkat telepon yang terus berdering itu

"Ha..

"Hallo!!Roy!!royy!!hallo!!" Suara ozora diseberang sana begitu tergesa-gesa membuat Roy mengerutkan dahinya

"Ada apa denganmu?"

"Roy kau pasti akan terkejut saat ini!!"

"Terkejut?kenapa?"

"Kau tau siapa vano sebenarnya?!"

"Anak kecil yang sangat manis?"
Roy menatap kearah vano yang sedang terlelap.

"Bukan!maksudku identitasnya!"

Roy terdiam,dia menghela nafas sesaat kemudian menjawab

"Iya aku tau"

Keheningan muncul beberapa saat,tak ada jawaban dari ozora telepon masih terhubung namun seakan tak ada orang diseberang sana demikian Roy,dua orang itu hanya terdiam dengan pikiran mereka masing masing.

"Ya sudah kuduga" kata ozora,suaranya tak tergesa gesa seperti sebelumnya

"Ketika melihat bocah kecil itu untuk pertama kali aku seperti melihat sosok "dia" di dalam diri bocah kecil itu"

Roy masih terdiam sambil mendengarkan

"Dan yah aku berpikir kau pasti menyadarinya juga,bocah kecil itu pasti cucunya"

"Bocah ke...

"Vano..namanya vano" ucap Roy memotong perkataan ozora

"Ah iya vano,Giovano Aprillio Syarief"

"Hmm,kau sangat cepat bergerak untuk mencari tau.. memang walaupun sudah semakin berumur kau masih sangat handal"

"Yah seperti itulah aku,dan yah kita harus mengantarkan vano pulang segera"

Roy menatap vano dia tersenyum kecil,walaupun terkesan sangat singkat berada disisi vano dia merasa bahwa

"Haha padahal aku masih ingin menahannya,tapi dia memiliki keluarga yah keluarga"

"Roy"

"Kita akan mengantarkan vano pulang ke rumahnya besok"

"Yah seharusnya begitu bukankah kita sudah sepakat untuk tidak lagi berhubungan dengan dia dengan mengantarkan vano pulang dengan begitu hubungan kita dengannya ..

"Berakhir" lanjut Roy

"Ya sudah aku matikan duluh,besok akan kujemput kalian"

"Hmm"

Tutt...tuttt

Flashback off

"Maafkan aku,aku tak tau bahwa kamu memiliki..

Gadis kecil itu merasa sangat bersalah dia menundukkan kepalanya tak ingin menatap Roy

"Tidak apa apa,kau sangat baik sudah menyelamatkan vano dan yah bahkan masih mengawasi vano"

"Maafkan aku..aku..

"Kau tak perlu minta maaf lagipula ketika mengantarkan vano urusan kami dengan dia dengan demikian berakhir,tapi kau sangat pintar hanya mendengar lewat telepon saja kau langsung menangkap inti masalahnya"

Roy memegang pundak anak kecil itu yang membuat anak kecil itu mendongak menatap Roy

"Namamu siapa?"

"Ehmm anu. Sheila F "

*********

"Lapor kapten!kami sudah menemukan titik keberadaan vano!" ucap max selaku teman dan tangan kanan Ali

"Dimana?!" ucap Roland

"Di sebuah rumah yang tak jauh dari sini"

"Segera antar kami disana" kata Ali yang baru saja keluar dari kamar bersama Prilly di sampingnya

"Baik!"

Prilly tersenyum haru sambil menggandeng tangan Ali

"Kita akan segera bertemu dengan vano"

"Tapi ini sudah sangat malam Ali,apakah tidak apa apa jika...

"Tidak apa apa,kita harus segera bertemu dengan anak kita malam ini juga,jangan khawatir " ucap Ali menarik Prilly mengikutinya kearah mobil yang sudah disediakan

"Malam ini juga akan kupastikan akan menghukum siapapun juga yang menculik cucuku itu!" Batin Roland yang masih gelisah dengan telepon yang dia terima tadi.



TBC

Hallo,lama tak berjumpa..
Sudah lama tidak update,apakah masih ada yang membaca cerita ini?tunggu selalu kelanjutannya yah....chapter - chapter menuju "Tamat" ...

Sampai jumpa❣️

Super BabyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang