#5 Surat Kakak

296 54 3
                                    


Teruntuk adikku tersayang,

Hai

Kalau kamu bisa baca surat ini berarti kakak sudah pergi duluan.

Sebenarnya kakak tidak benar benar pergi, kakak akan terus menjagamu di setiap jalan yang akan kau ambil di masa depan.

Kakak minta maaf tidak bisa bertepuk tangan dengan keras sampai sampai gendang telingamu ingin pecah di samping banyak orang yang menyanyikan lagu sakral itu.

Kakak tidak bisa meriahkan ulang tahunmu ke-17 seperti tahun tahun sebelumnya. Di ulang tahunmu, tahun ini sangat berarti di hidupmu karena di umurmu yang menginjak umur itu berarti dirimu sudah berada di fase dewasa. Kamu dapat memilih jalanmu sendiri.

Kini lelahmu sudah berakhir. Kamu tidak perlu bertemu kakak setiap hari setelah kamu lelah pulang dari kegiatanmu di sekolah.

Kamu tidak perlu mengupaskan buah buahan agar kakak makan. Tidak perlu lagi.

Terima kasih, walau kakak tidak bisa berucap langsung di depan matamu.

Jangan menangis, kakak mohon, jangan.

Menangislah karena rindu, jangan menangisi kepulangan kakak.

Ini sudah menjadi garis takdir kakak untuk hidup selama 20 tahun, tidak lebih.

Kamu jangan lagi mencuri sesuatu dimana pun karena tidak ada lagi yang harus menahan malu demi membela kamu.

Jangan lagi kamu membolos karena sudah tidak ada alasan apapun untuk kamu membolos.

Sekarang biarlah kakak pergi. Tuhan mau ketemu kakak. Katanya Tuhan kangen sama kakak.

Jangan pernah membenci ayah karena di balik sifat ayah yang sibuk bekerja itu ayah adalah sosok yang lemah. Ia menangis saat malam datang.

Jangan membenci ibu karena hanya karena dia memilih meninggalkan kita, karena tanpa kamu tahu ibu pernah datang menemui kakak sebelum kakak benar benar pergi.

Jangan pernah takut mengambil keputusan dalam hidupmu asal kau dapat mempertanggung jawabkan pilihanmu.

Di kehidupan selanjutnya, ceritakan pada kakak bagaimana kamu menolong banyak orang dengan kamu yang menjadi seorang dokter.

Ceritakan bagaimana kamu hidup tanpa adanya kakak di sampingmu.

Ceritakan pada kakak siapa yang bisa menggantikan posisi kakak di hatimu.

Kalau kamu kangen sama kakak, coba lihat saja semua foto foto dalam amplop itu, itu kakak yang meminta tolong pada salah satu suster yang sering menemani kakak disaat kamu harus pulang dan beristirahat.

Kakak tidak pandai dalam menulis surat, intinya kakak menyayangimu melebihi banyaknya bintang di langit dan pasir di lautan.

Kakak pamit, selamat tinggal adikku.

Dari kakakmu sang pengidap penyakit mematikan ini.

Kakak || K. JungwooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang