"Kenapa lo bisa suka sama gue?" selidik Erlan seraya meletakkan buku yang ia baca sedari tadi di atas meja.
Bina menumpu kepalanya dengan kedua telapak tangan. Ia tersenyum seraya menulis sesuatu di halaman belakang buku tulisnya.
"Lo nulis apaan?" tanya Erlan, lagi.
"Jangan ngintip!" tegur Bina ketika memergoki
Erlan tengah mengintip apa yang ia tulis. Erlan yang ditegur seperti itu pun mendengus kesal."Selesai, coba baca." Bina menyerahkan buku tersebut kepada Erlan.
"Kok gak ada tulisan apapun? Jadi dari tadi lo gak nulis apa-apa?" Erlan berdecak kesal ketika tidak mendapati setitik tintapun di halaman itu.
Bina tertawa dengan cukup keras, sehingga mereka menjadi sorotan beberapa siswa yang juga berada di kelas.
"Seorang Erlan yang terkenal pintar ternyata bisa tertipu, ya?" ejek Bina. Erlan memutar bola matanya malas.
Bina membenarkan letak kacamata Erlan dengan seulas senyum. Ia berkata, "Seperti itu perasaan gue. Gue suka sama lo tanpa alasan apapun."
Erlan menyembunyikan rasa gugupnya dengan berdehem pelan. "Makin lama lo makin gak jelas," ucap Erlan seraya berdiri dari kursi dan pergi meninggalkan kelas.
"Bisa-bisanya gue hampir baper sama perlakuan dia," ujar Erlan pelan seraya melirik Bina yang sedang tersenyum konyol.
***
Fi comeback yuhuuu.
Ada yang kangen ngga?Jangan bosen nunggu part selanjutnya♡
An: Jangan lupa tekan bintang ya readers FN yang cans dan kyud-kyud ini
KAMU SEDANG MEMBACA
Fake Nerd
Teen Fiction"Jauhin gue atau lo akan ikut dibully sama mereka," ujar Erlan dingin. "Gak, gue gak takut." Bina mengangkat dagunya dengan tinggi, seolah menunjukkan bahwa ia tidak takut dengan ucapan Erlan. Raja Erlangga, siswa yang menyembunyikan jati diri mela...