***********************
Satu hal yang kini ia mengerti, Richardo memiliki kemampuan unik untuk membuatnya gila dalam sekejap.
************************
00.10
Lisa perlu mengucek matanya untuk memastikan waktu pada jam dinding rumahnya benar-benar tepat.
Oh, ini rekor termalamnya untuk sampai ke tempat tidur.
Sebuah senyuman melintang di bibirnya sesaat setelah ia melemparkan tubuhnya yang telah mengenakan piyama ke ranjang. Tidak begitu mempedulikan rambutnya yang masih setengah basah menyapu seprei yang baru saja digantinya dua hari lalu.
Akhirnya…
Lisa mengerang kecil sambil merentangkan kedua tangannya, merenggangkan otot-otot di sekitar bahunya.
Pekerjaan maut hari ini selesai
Dia bisa pulang ke rumah dengan selamat
Dan masih sanggup untuk mandi serta menggosok baju kotor GIlang di rumah sakit.
Dan besok dia harus bangun pagi
Untuk menyiapkan kopi terkutuk boss-nya
Serta bekerja keras
Dan pulang larut lagi
Setelah menjenguk Gilang di rumah sakit
Lisa menghela nafas panjang. Ia melepaskan kacamatanya dan segera meletakkannya ke laci yang berada tepat di samping ranjang, lalu menggulingkan tubuhnya untuk memandangi langit-langit kamar.
Terkadang Lisa berpikir kapan rutinitas melelahkan ini akan berakhir. Semuanya kadang terasa sangat berat ketika ia memikirkan segala hal yang ia lakukan dalam satu hari secara sekaligus, seperti saat ini.
Biar bagaimanapun, ia bukan wonder woman—imej yang sangat ia ingin tanamkan ketika orang lain memandangnya. Ia ingin orang lain melihat hasil kerja kerasnya dan puas akan itu, ia tidak ingin dianggap lemah, ia ingin membutikan ia dapat melakukan segalanya sendirian dan dengan sempurna, tanpa cacat.
Ia ingin membuktikan seberapa kuat dan tangguh dirinya dalam menghadapi hari demi hari.
Namun pada kenyataannya……
Kepalanya pening setelah berkutat pada ratusan tabel data.
Sekujur tubuhnya terasa pegal setelah bekerja seharian penuh.
Ia sangat mengantuk dan hampir tertidur di kamar mandi kantor ketika buang air kecil.
Dan kini ia terbaring lemah bagaikan siput tanpa cangkak di tempat tidur.
Lisa tersenyum tipis, mencoba menghibur dirinya sendiri sebagaimana dilakukannya setiap ia merasa lelah.
Ia masih beruntung.
Setidaknya kondisinya lebih baik dibandingkan segemelintir orang yang kehilangan tujuan hidupnya, dan setiap hari hidup dalam kehampaan, merasa tidak berguna.
Ia masih dapat merasakan bagaimana adanya tanggung jawab yang perlu dilakukannya setiap hari.
Ia masih sangat beruntung
Lisa menguap lebar, matanya mulai terasa berat.
Iya kan?
***
KAMU SEDANG MEMBACA
100% Secretary
RomanceDia akan membuktikan pada bossnya yang super arogan dan sok perfeksionis itu seberapa ia mampu menjadi sekretaris yang 'sempurna' dan memenangkan taruhan yang mempertahankan pekerjaan dan harga dirinya.