prolog

663 112 2
                                    

Julin merupakan seorang putri yang kehidupannya penuh akan kebahagiaan. Apapun yang dia inginkan akan langsung di turuti, dia juga anak yang manja. Julin juga sangat menyukai mengoleksi gaun-gaun dengan harga mahal, walaupun hanya akan di kenakannya sekali pakai saja.

Meskipun begitu, Julin Ardic Roselen selalu menjadi kandidat pertama sebagai calon istri yang sempurna. Dia cantik dan sangat pintar. Banyak putra dari seorang bangsawan yang menginginkannya, bahkan para putra mahkota kerajaan tetangga.

Kecantikannya juga selalu dibicarakan di segala penjuru. Sampai-sampai banyak dari mereka yang berbondong-bondong untuk menemuinya secara langsung. Julin juga suka bersosialisasi, dia selalu mengadakan pesta teh di istananya. Apalagi ayahnya juga memberikan apa saja yang di inginkannya. Tidak peduli jika ayahnya jarang bicara padanya, tapi dia adalah ayah yang sangat menyayangi anak-anaknya.

Julin juga memiliki seorang kakak yang menyayanginya lebih dari apapun. Cassian juga tidak bisa mengabaikan adik satu-satunya, dan selalu menjaganya sebaik mungkin.

Sampai akhirnya Julin pun jatuh cinta pada Geoffrey Betram. Yang merupakan anak pertama dari count Geom Betram, pertemuan mereka juga hanya pertemuan sederhana. Di mana Julin yang sedang menghabiskan waktunya di taman miliknya, dan bertemu dengan Geoffrey yang tersenyum padanya dengan manis. Hanya karena itu pula, keduanya jatuh cinta pada pandangan pertama.

Julin yang biasanya menolak banyak lamaran yang datang. Tiba-tiba menerima lamaran dari Geoffrey. Dan saling berjanji akan segera menikah secepat mungkin.

"Putri, aku akan membangunkan istana untukmu. Di mana putri akan tinggal di sana, dan hidup bahagia bersamaku," ucap Geoffrey yang tidak berbohong atas perkataannya.

"Kau harus berjanji ya, aku akan terus menunggu waktu itu tiba," balas Julin mengelus pipi Geoffrey.

Tatapannya yang teduh itu, selalu membuat Julin merasa tenang saat bersama Geoffrey. Dia memang laki-laki yang baik hati, dan tahu caranya untuk mencintainya dengan layak. Geoffrey selalu mengutamakan kebahagiaan Julin terlebih dulu, dan akan melakukan apa saja.

Geoffrey memang bisa memperlakukan Julin seperti perlakuan yang sering didapatkannya dari keluarganya itu. Tapi sangat disayangkan. Mereka yang telah mengucapkan janji satu sama lain, dan tak akan mengingkari janji itu. Tiba-tiba saja terpaksa untuk saling mengingkarinya.

Tidak pernah Julin bayangkan, jika ayahnya tidak bisa melakukan apapun untuknya lagi. Di saat seorang pemuda tampan melamarnya, karena rasa terima kasihnya sang kaisar padanya. Atau justru perintah dari sang kaisar pula.

Tapi kenapa Julin yang harus diberikan padanya sebagai hadiah? Ayahnya pasti tidak bodoh. Julin sudah memiliki tunangan, dan sebentar lagi akan segera menikah.

"Ayah, tidak seharusnya ayah memberikan Julin pada grand duke itu. Lagian Julin sudah memiliki tunangan, ada banyak wanita di kekaisaran ini. Bukannya Julin saja!" seru Cassian yang tidak terima sama sekali.

"Cassian kau itu seorang putra mahkota. Gunakan bahasamu yang bagus, kau pikir sedang bicara dengan siapa? Ini semua ayah lakukan juga untuk kebaikan Julin. Grand duke Encha Coreran Lorais bukan orang biasa. Dia bangsawan ternama yang memiliki banyak kekayaan, dari generasi sebelumnya. Keluarga Duke Lorais sudah mengabdikan diri pada kekasiaran. Sudah seharusnya dia mendapatkan apa yang didapatkannya. Lagian tidak ada yang pantas menjadi istrinya selain Julin," jelas Candle dengan tatapannya yang tajam.

Meskipun Julin sangat memahaminya, jujur saja dia tidak bisa menyetujuinya sama sekali. Dia hanya mencintai Geoffrey, dan mereka saling mengucapkan janji untuk bersama. Bisa-bisanya sang ayah membuat Julin mengingkari janji itu terlebih dulu.

"Aku tidak mau ayah! Aku hanya ingin menikah dengan Geoffrey!" bentaknya dengan begitu lantang.

"Baiklah, kau bukan seorang putri lagi. Kau akan diberikan hukuman pengasingan. Karena telah membantah perintah kaisar."

Mendengarnya langsung membuat Julin menangis tersedu-sedu. Dia juga langsung keluar dari ruangan ayahnya, dan terus menangis sepanjang perjalanannya. Sementara dengan Cassian, dia mengepalkan tangannya. Dan langsung menggebrak meja.

"Apa maksud dari semua ini, ayah?"

"Sudahlah duke Lorais bukan seorang monster. Dia hanya membuat rumor itu menyebar luas, hanya untuk melindungi dirinya sendiri. Sebenarnya dia orang yang lemah, maka sebelum dia mati. Biarkan saja dia menikah dengan Julin. Kau fokus saja pada dirimu sendiri, sebentar lagi ayah juga akan turun takhta. Kau harus siap untuk menggantikan ayah nantinya," tutur Candle yang ikut meninggalkan Cassian.

Meskipun tidak sepenuhnya mengerti tentang apa yang telah dikatakan oleh Candle, Cassian benar-benar tidak terima adiknya harus menikah dengan seseorang yang tidak dicintainya. Bahkan mereka tidak pernah bertemu sebelumnya.

Satu-satunya seorang laki-laki selain dirinya dan sang ayah, yang mampu membuat Julin tersenyum bahagia hanyalah Geoffrey. Tapi sangat disayangkan, ayahlah yang membuat Julin berada dalam kesedihan mendalam itu.

Apakah Julin akan baik-baik saja? Bagaimana dia menjalani kehidupannya jika harus menikah dengan laki-laki itu? Cassian tidak bisa memastikan apapun. Dia tidak habis pikir jika ayahnya tak mementingkan perasaan putri kandungnya sendiri.

•.:°❀×═════════×❀°:.•

•

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ketulusan Hati Encha [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang