Soobin Ngembek

259 36 7
                                    

Brak---

Pintu di banting kasar dan masuklah seorang anak laki-laki berseragam SMA. Anak itu lalu melempar tas sekolahnya sembarangan dan langsung rebahan di sofa. Di belakangnya ternyata mengekor anak laki-laki lain yang juga masih menggunakan seragam SMA sedang menutup pintu yang tadi di banting oleh saudaranya.

"Yaudah sih bin, gak usah marah-marah mungkin Ayah lagi sibuk di kantor jadi gak sempet dateng" kata Sanha, anak yang barusan menutup pintu.

"Ya gimana gak kesel sih san, kan gue udah ngomong dari seminggu yang lalu. Tadi pagi pun masih gue ingetin. Segitu sibuknya ya sampai anak sendiri di lupain?" kata Soobin dengan muka cemberut.

Lee Soobin dan Lee Sanha, dua bocah laki-laki kembar yang sekarang berusia 17 Tahun dan duduk di kelas 2 SMA. Ayah mereka Lee Huta adalah seorang singlefather, bekerja di sebuah perusahaan Arsitektur ternama. Jadi harap maklum jika super sibuk dan kesulitan membagi waktu antara pekerjaan dan keluarganya.

"Yah kan udah di gantiin sama Paman Dongmin tadi" balas Sanha lagi

"Ya pokoknya beda, gue kan maunya Ayah yang dateng langsung gak mau di wakil-wakilin atau di ganti-ganti" bales Soobin gak kalah sengit

"Kok lo jadinya marah sama gue? Ah dahlah males, lo kalo ngambek ribet kaya cewek" Kata sanha sambil berlalu menaiki tangga meninggalkan Soobin yang masih rebahan di Sofa

"nyenyenyenye.... kayak sendirinya gak aja" kata Soobin kesel sambil ngelempar Sanha pake Bantal Sofa, sayang gak kena

Soobin sebenarnya sangat kecewa pada Ayahnya. Sekali-sekali Soobin ingin ayahnya meluangkan waktu untuk melihat pertandingan Basketnya. Tapi lagi-lagi seperti biasa hanya diwakilkan oleh Paman Dongmin. Ayahnya sangat jarang punya waktu untuknya dan Sanha. Soobin jadi berpikir kalo Ayahnya sudah tidak sayang lagi dengan mereka.

.

.

.

.

.

.

Lee Huta baru saja pulang ketika waktu menunjukkan pukul tujuh malam, di tangan sudah terdapat bungkusan makanan kesukaan anak-anaknya. Ayam goreng pedas kesukaan Sanha dan pizza favorit Soobin. Tidak lupa ice cream 4 cup. Sebenarnya Huta tidak terlalu suka anak-anaknya mengkonsumsi fast food karena kurang sehat. Ia lebih suka memasak sendiri, jangan salah paham meskipun laki-laki dia ini jago masak ya. Tapi hari ini pengecualian, Ia sadar telah melakukan kesalahan pada salah satu anaknya. Tidak mau Soobin marah berlama-lama akhirnya ya hari ini makan fast food. Sekali-kali tidak papa lah, yang penting anak-anak senang.

Ceklek---

Pintu rumah terbuka dan nampaklah sosok Sanha di sana, Huta bukannya tidak liat raut muka Sanha yang cemberut menatapnya, dia hanya bisa menghela nafas bisa gawat kalo dua anak kembarnya ini marah padanya. Di diami berhari-hari dengan dua anak kembarnya, huh Huta mana kuat!!!

Sanha berjalan menghampiri Ayahnya,

"Hai ayah....."

"Hai juga Sanha....."

"Ayah bawa apa sini Sanha bantu" kata Sanha sambil mengambil beberapa bungkusan plastik dari tangan Huta. Dan benar saja, setelah tau isinya fast food langsung saja raut mukanya sumringah.

"Wah ayah kok tumben baik, beliin anak-anaknya fast food"

Huh, anaknya ini ya kalo ngomong benar-benar. Untung sayang, batin Huta. Tapi gak papalah, Ia sudah cukup senang karena Sanha tidak ikut-ikutan marah padanya.

"Iya gak papa Ayah lagi pengen aja, udah lama kan kita gak makan ini. Oh iya san, Soobin gimana? Masih ngambek ya sama Ayah?"

"Ya masihlah yah, ngambeknya nyebelin banget lagi kayak cewek lagi PMS. Ayah kenapa tadi gak jadi dateng?"

"Klien Ayah tadi datang tiba-tiba ngajakin Ayah buat tinjau lapangan makanya Ayah gak bisa datang, makanya nanti kamu bantuin Ayah ya buat bujuk Soobin"

Sanha cuman ngangguk-nganggukin kepalanya "oke yah, Sanha pasti bantuin tapi besok uang jajan Sanha di tambahin ya" kata Sanha sambil menarik tangan Huta paksa untuk membuat janji kelingking. Lalu berlalu begitu saja dan segera memanggil Soobin.

Huta hanya bisa menggeleng-gelengkan kepalanya, sebenarnya jika diperhatikan wajah Sanha lebih mirip mendiang ibunya beda dengan Soobin yang persis menjiplak wajahnya. Tapi soal ketengilan, kenapa sama persis dengan Huta sih? Jadi begini ya rasanya karma

.

.

.

.

.

"Soobin..... oh Soobin makan yuk!!"

kata Sanha yang manggil Soobin dari pintu kamarnya, sedangkan Soobin hanya menatap Sanha sebentar lalu kembali sibuk dengan gamenya.

'Soobin ini ya, pengen tak hih'

Kata Sanha dalam hati

Sanha akhrinya mendekat pada Soobin dan menoel-noel dagunya.

"Apaan sih san!!"

"Weh santai bos hehehe, ayo dong bin makan gue laper nih"

"Ya lu kalo laper makan aja sana, gue gak laper gak napsu juga mau makan"

Sanha meringis, Soobin yang ngambek atau marah memang sebuah tantangan

"Yakin gak mau, ayah bawa Pizza loh bin"

Soobin diam

"Jumbo size"

Soobin masih diam

"Ice cream nya 4 cup"

Soobin masih saja diam

"mmmm.........kayanya lo beneran gak napsu makan ya, oke gue makan sendiri deh sama Ayah " kata sanha sambil mulai jalan keluar

GREP----

Soobin nahan tangan Sanha, sambil garuk-garuk kepala salah tingkah

Sanha berhenti, senyum seringainya melebar

"tungguin, gue mendadak laper denger kata pizza"

Cuih,

.

.

.

.

.

Jadi begitulah, berkat fast food dan bujukan Sanha akhirnya Soobin bisa sedikit ditaklukkan. Kenapa sedikit? Karena Soobin masih belum mau bicara panjang lebar pada Ayahnya. Tapi Huta mengerti, Soobin pasti masih sedikit kecewa. Mengalihkan pandangan pada Sanha, anaknya itu tengah makan begitu lahap. Ayam yang sudah habis setengah box dan 2 cup ramen instan. Huta jadi ngeri sendiri lihatnya. Sanha lapar atau kesurupan arwah nenek moyang ?

"San... sini ayamnya gue juga mau, kok lo makan sendiri" kata Soobin gak terima

"hehe lo dari tadi diem aja sih, gue kira gak mau"

"hilih kebanyakan alibi"

"setiap hari kek lu ngambek bin, biar Ayah beliin fast food terus tiap hari" celetuk Sanha

Huta melotot, Soobin rolling eyes

SANHA INI YA PENGEN TAK HIH !!







Fanfic baru,

Gemoy pisan oey liat Soobin, Sanha sama Bapak Minhyuk. Kenapa bisa mirip gitusih kayak sodara betulan. Pikiran ku jadi kemana-mana ingin jadi istri Minyuk dan jadi Ibu untuk si kembar Soobin Sanha.  Mwuehehehehehe

Jangan lupa vote kalau kalian suka dan komen juga, karena aku butuh feedback dari kalian supaya bisa lebih baik lagi dalam menulis. Oh ya aku juga butuh dan sangat menerima saran, ide atau khayalan kalian soal mereka soalnya untuk chapter-chapter kedepan aku masih bingung mau bikin cerita apa soal mereka berdua hehehe, makanya jangan lupa komen dan kasih saran ya

Tengkyuuuu.......

ANAK KEMBAR PAK HUTA (SANHA ASTRO, SOOBIN TXT, MINHYUK BTOB)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang