chapter 1

12 7 0
                                    

Tittle : Destiny or Not
Genre : romance, comedy and friendship
Author : IkemenDaisuki
Chapter : 1

Sebelum baca author minta maaf kalo nanti ketemu typo 😅
Gak typo gk live 🤣🤣🤣🤣
Ok lanjut baca~~~~~


~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Ruangan yang dipenuhi dengan gambar-gambar alam serta slogan-slogan untuk merawat alam itu baru terisi empat orang saja padahal anggota mereka ada sekitar 50 orang.
Empat orang gadis itu adalah anggota club pecinta alam, yang dua orang baru saja datang berbeda dengan dua orang lainnya yang sudah setengah jam disitu.
Saat ini keempat gadis itu sedang tertawa dan bercanda ria sambil menunggu yang lain.
"Lian eonni, tumben sekali eonni datang lebih dulu" Ucap gadis dengan lesung pipi yang indah.
Lian gadis dengan headset di telinga (lagunya tidak dipasang) tersenyum sebelum menjawab, tapi saat dia mau menjawab dua orang namja datang sambil tertawa, hingga menunjukan deretan gigi putih mereka.
Lian yang melihat kedua orang yang datang itu langsung menatap kearah sahabatnya Moncha, sambil tersenyum penuh arti. 'Oh my~~ harusnya tadi aku tidak mengaku pada Lian' batin Moncha membalas senyuman Lian dengan penuh arti juga.
Entah kenapa tiba-tiba Fanny gadis yang baru saja ingin menaruh ranselnya di meja tiba-tiba oleng dan menyambar tubuh salah seorang namja yang baru datang itu.
DUG
Semua  orang menatap mereka dengan kaget ahh kecuali seorang gadis berlesung pipi disebelah Fanny tadi. Gadis itu tersenyum puas menatap sahabatnya yang hampir jatuh kalau saja tidak ada seorang pria tampan dengan nama Kim Taehyung disitu.
"Kau tidak apa-apa?" Tanya Kim Taehyung atau bisa di panggil Taehyung itu pada Fanny yang saat ini sedang tersandar di dada pemuda itu.
Blusshhhh!
Pipi Fanny memerah sempurna saat dia melihat wajah seorang Kim Taehyung yang cukup dekat dengan wajahnya.
"Ya, apa kalian sedang shooting drama romance?" Komen teman Taehyung yang berdiri tepat disamping Taehyung, seorang namja yang telah mencuri perhatian Moncha tadi saat dia masuk bersama Taehyung. Mendengar ocehan teman Taehyung yang juga tak kalah tampan semua orang tertawa kecuali Taehyung dan Fanny tentunya.
"Permisi, apa kau akan terus bersandar?" Tanya Taehyung yang sepertinya mulai kesal.
Dengan cepat Fanny menegakkan kepalanya tapi sepertinya tidak bisa.
"Eo? Kenapa ini?" Tanya Fanny, sumpah gadis itu sudah sangat-sangat malu sekarang. Situasi seperti ini sungguh tidak pernah terbayang sebelumnya.
"Tunggu, sepertinya rambutmu tersangkut di kemejaku" Kata Taehyung yang baru menyadarinya.
Semua orang kembali tertawa. "Wah dramanya masih berlanjut" Kali ini Lian mengomentari apa yang mereka lihat. Tentu saja dengan komentar Lian itu semakin besar saja mereka tertawa.
Mereka tidak tahu jika Fanny telah melakukan kata-kata umpatan pada dirinya sendiri karena telah mempermalukan dirinya dan segala penyesalan-penyesalan yang terus berdatangan di keplanya.
'Harusnya tadi aku ikat rambut'
'Harusnya tadi aku langsung duduk saat datang'
'Harusnya tadi tidak membiarkan Eyli mendorongku'
'Atau harusnya hari ini aku datang terlambat'
'Ani...ani... Harusnya hari ini aku tidak usah ikut club!'
Penyasalan-penyasalan itu bertumpuk-tumpuk di kepalanya. Hingga kepalanya kosong alias dia tidak berpikir apalagi.
"Ya Kim Eyli, ambilkan gunting di lemari itu" Tunjuk serta suruh Fanny pada Eyli. Dia mengatakan ini bukan atas dasar kemauan tapi alam bawa sadarnya yang membuatnya mengatakan itu karena Fanny telah menyerah untuk berpikir dan telah menyerah dengan apa yang akan terjadi, dia telah pasrah.
Tawa mereka hilang seketika saat Fanny mengatakannya. Mereka saling menata dan mulai menyesali,,,kalau mereka sudah membuat seseorang malu dan sangat malu.
"Dwaesseo, aku akan melepaskannya. Jadi kau diam dulu jangan bergerak" Ucap Taehyung, Taehyung memegang kedua bahu Fanny agar Fanny semakin dekat dengan dirinya untuk mempermudah dia melepas rambut Fanny yang tersangkut tanpa harus menyakiti Fanny.
DEG DEG DEG DEG
Entah detak jantung siapa ini tapi yakinlah sang pemilik saat ini sedang berpura-pura tida terjadi apa-apa, dan sedang menenangkan dirinya sendiri.
'Ahhh.. Aku begitu iri dengan mereka ㅠㅠ'  batin Lian, sebenarnya itulah yang dia rasakan.
Tak berapa lama akhirnya rambut Fanny terlepas juga. Akhirnya Fanny bisa bernapas legah, dia bahkan tadi hampir tidak bernapas.
Tidak lama setelah itu orang-orang mulai berdatangan. Termasuk kedua orang selaku ketua club dan wakil ketua..
Karena ketua dan wakil telah tiba, rapat mereka segera dimulai.
Lian menatap wakil ketua mereka penuh semangat, sedangkan Moncha hanya menggelengkan kepalanya.
Yap.. Wakil ketua itu adalah Park Jimin sendiri, tidak banyak yang berubah dari Jimin selain tinggi badannya yang kini sudah jauh meninggalkan Lian dan Moncha. Ah,, suaranya pun berubah sedikit.
"Eum.. Saya Jeon Jungkook selaku ketua club mohon dengan sebesar-besarnya agar 20 orang yang terpilih ke Filipina mempersiapkan diri agar bisa datang untuk menanam 10.000 pohon di Filipina" Kata sang ketua club yang bernama Jeon Jungkook.
"Ya~ aku bertanya-tanya kenapa kau tidak menyukai Jungkook saja" Bisik Moncha pada Lian.
Lian menatap Moncha kaget tapi sedetik kemudian dia terlihat berpikir. Kemudian menatap Moncha lagi hendak mengatakan sesuatu tapi sepertinya dia lebih memilih bungkam.
Tentu saja Moncha bingung dengan respon Lian. Padahal dia sudah membayangkan apa yang akan Lian katakan.
1. " What?? Kau gila" Yahh... Harusnya seperti itu, karena itulah Lian yang Moncha kenal. Atau....

Destiny Or notTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang