"Ugh, ingin ke toilet" Yoonji mengernyit dan buru-buru menendang selimut yang menutupi badannya, tanpa sadar, gadis itu membuat jarum infuse ditangannya terlepas dan mengucurkan darah.
"Apa ini?" Yoonji mengernyit melihat tangannya yang berdarah, "Nanti saja" gumannya dan berlari ke kamar mandi.
Selesai dari kamar mandi, Yoonji menuruni tangga menuju dapur, perutnya terasa lapar dan kepalanya sedikit pusing.
"Baru kali ini aku tidur rasanya capek sekali" Yoonji menggerutu sendiri.
"YOONJI!"
Yoonji mengerjap terkejut mendengar suara Papanya, semakin terkejut karena Jimin memeluknya erat sekali.
"Kau bangun..." Jimin memeluk anaknya erat dan menangis lega.
"Huh? Kenapa?" tanya Yoonji kebingungan.
"Yoonji?"
Yoonji melirik kearah suara lain yang memanggilnya, ada Appanya yang setengah berlari dan berakhir memeluk Yoonji dan Jimin.
"Aku kenapa?" tanya Yoonji makin kebingungan.
.
.
.
PATERA
.
.
.
"Hah? Tertidur dua hari?" Yoonji menatap tidak percaya pada kedua orangtuanya.
"Papa sangat khawatir. Papa bahkan memanggil Dokter untuk memeriksa kenapa kau tidak bisa dibangunkan. Yoonji, jangan begitu lagi, Papa takut sekali" Jimin memeluk erat anaknya yang sedang duduk dan makan dengan wajah kebingungan.
"Appa juga sangat khawatir melihatmu tertidur sangat nyenyak seperti itu. Dokter bilang tidak ada yang salah denganmu, kau hanya tertidur, tapi semua hal yang dijelaskan dokter tidak membuat Appa lega sama sekali. Orangtua mana yang bisa lega melihat anaknya tidak bisa dibangunkan sama sekali?" Yoongi menggusak rambut.
"Melihatmu bangun seperti ini, Appa benar-benar sangat bersyukur" sambung Yoongi.
Yoonji terseyum dengan wajah kebingungan yang masih terlihat jelas diwajahnya.
"Besok kita akan ke dokter lagi untuk memeriksakan keadaanmu, oke?" usul Jimin, tangannya sibuk merapikan poni anaknya yang terlihat berantakan.
"Kenapa besok?" tanya Yoonji.
"Yoonji, ini sudah jam 10 malam" jelas Yoongi.
"Huh?" Yoonji merasa, hidupnya akan terbalik sekarang. Matanya segar bugar, tidak ada tanda kalau dia akan bisa tertidur cepat hari ini.
.
.
.
"Woah, Yoonji, kau sudah sembuh?" Yuna memeluk Yoonji erat dan mengguncang-guncang bahu Yoonji.
"Sembuh?" Yoonji mengernyit.
"Kau tidak sekolah dua hari, kata Min Ahjussi kau sakit" Yuna menggandeng tangan Yoonji dan memaksa gadis berkulit pucat itu berjalan menuju kelas mereka bersamaan.
"Begitu ya..." guman Yoonji.
Saat sedang berjalan menuju tangga, mata Yoonji melihat sosok yang dikenalnya, sedang tersenyum kearahnya. Gadis itu berdiri di ujung koridor dan membuat Yoonji menelan ludahnya gugup.
"Eum, Yuna, aku ada urusan sebentar. Pergilah ke kelas. Bawa tasku, oke?" Yoonji memberikan tasnya pada Yuna dengan paksa dan berlari menuju lorong dimana gadis itu berada.
YOU ARE READING
PATERA
FanfictionKapan lagi punya kesempatan emas untuk melihat masalalu orangtuamu?